Biro Komunikasi dan Informasi Publik - Minggu, 22 Januari 2012

4727 x Dilihat

WAMENHUB TINJAU PEMBANGUNAN JALUR GANDA PASARTURI-BOJONEGORO

(SURABAYA, 21/1/2012). Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono melakukan peninjauan kesiapan    pembangunan jalur ganda Surabaya (Pasarturi-Bojonegoro) sepanjang 103 km yang merupakan bagian dari rencana pembangunan jalur ganda kereta api Lintas Utara Jawa.

Jalur ganda ini  dibangun dengan total dana sebesar Rp 2,409 triliun di luar tanah, yang bersumber dari dana APBN tahun 2012 sebesar Rp 1,190 triliun dan APBN tahun 2013 sebesar Rp 1,208 triliun. Posisi jalur kereta yang akan dibangun berada disebelah sisi utara jalur kereta api yang telah ada.

Pelaksanaan pembangunan jalur ganda Surabaya Pasarturi-Bojonegoro dilaksanakan secara bertahap dan telah dimulai dengan pembuatan badan jalan kereta api di KM 126+100 sampai dengan KM 202+800 pada tahun anggaran 2011

 "Tujuan pembangunan jalur ganda ini untuk meningkatkan kapasitas lintas, mengurangi waktu tempuh perjalanan kereta api, menambah daya angkut, mengurangi kerusakan jalan raya,  mengurangi polusi udara dan pastinya menghemat energi BBM," kata Wamenhub Bambang Susantono di stasiun Bojonegoro, Sabtu (21/1)

Wamenhub yang di dampingi Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Tunjung Inderawan dan Direktur Operasi PT Kereta Api Indonesia Bambang Irawan menjelaskan jenis pekerjaan yang dilakukan pada tahun 2012 dan 2013 adalah penyempurnaan badan jalan, penertiban lahan antara Tandes-Surabaya Pasarturi dimana di sekitar lintasan terdapat pemukiman penduduk, pembuatan boxculvert, pengadaan bantalan beton, pembangunan jembatan, pekerjaan persinyalan hingga pembangunan stasiun dan penataan emplasemen stasiun.

Berdasarkan jadwal pelaksanaan, pelelangan pekerjaan fisik dan pelaksanaan pekerjaan fisik dilakukan mulai bulan depan. Sambil berjalan dilakukan penertiban lahan termasuk penertiban bangunan liar di lahan milik PT KAI maupun rumah-rumah penduduk di sekitar lintasan jalur ganda pada bulan selanjutnya.

Direktur Operasi PT KAI Bambang Irawan menjelaskan, pada lintasan Surabaya Pasarturi dan Bojonegoro bangunan liar yang harus di tertibkan ada 1.613 bangunan dengan luas 32.410 meter melibatkan 2011 kepala keluarga. "Dalam pembebasan tanah milik  PT KAI tidak akan penggantian, karena yang dibebaskan adalah tanah milik PT KAI" kata Bambang. Dalam pembebasan nanti PT KAI akan bekerjasama dengan Pemkot Surabaya.

Sementara itu Dirjen Perkeretaapian Tundjung Inderawan menjelaskan, selain pembebasan lahan. Satuan kerja juga melakukan pemindahan utilitas yang terpasang di sepanjang rencana jalur ganda. MIsalnya pipa air PT Petrokimia Gresik yang lokasinya antara Lamongan-Duduk, pipa BBM pertamina di antara Tuban-Babat dan Babat Surabaya, kabel serat optik PT Telkom dan kabel serat optik PT Indosat disepanjang jalur lintas utara. Jawa, pipa gas milik PT Perusahaan Gas Negara diantara Duduk-Cerme, pipa Petro China antara Tuban-Babat serta utilitas lain seperti kabel PLN, pipa PDAM, kabel sinyal dan kabel Telkom di beberapa lokasi.

"Beberapa perusahaan pemilik utiltas telah kami minta untuk memindahkan, dan mereka sudah menyatakan kesanggupannya untuk melakukan pemindahannya sebelum atau sejalan dengan dilangsungkannya pengerjaan proyek inin" kata Tundjung. (PR)
 

Jajak Pendapat

Kementerian Perhubungan RI

Bagaimana proses pelayanan pengaduan di Kementerian Perhubungan?

Memuaskan Kurang Memuaskan Tidak Memuaskan
  MENU