Biro Komunikasi dan Informasi Publik - Minggu, 08 Mei 2011

5271 x Dilihat

DIVING TEAM MOIBLIZED TO FIND BLACK BOX

(Jakarta, 07/5/2011) Untuk memastikan mengenai penyebab terjadinya kecelakaan pesawat milik PT Merpati Nusantara Airlines jenis MA-60 di teluk Kaimana Papua Barat, Komite Nasional keselamatan Transportasi (KNKT) harus melakukan penelitian terhadap black box (kotak hitam) pesawat yang nahas.

‘’Semua kemungkinan-kemungkinanbisasaja terjadi. Tapi kita ingin yang pasti, apa sebenarnya yang menjadi penyebab kecelakaan tersebut. Itu semua akan bisa diketahui kalau kita sudah meneliti black box, sedangkan black box nya sendiri masih berada di dalam laut bersama pesawat yang nahas,’’ kata Ketua KNKT Tatang Kurniadi yang dihubungi Minggu siang.

Tim dari KNKT, Ditjen Perhubungan Udara Kementrian Perhubungan dan Basarnas sudah diterjunkan ke lokasi kecelakaan, Namun cuaca buruk bisa saja menjadi penghambat kelancaran proses evakuasi dan pencarian korban yang masih belum ditemukan. Demikian juga untuk menemukan black box, harus dilakukan penyelaman di kedalaman sekitar 15 meter.

Tim KNKT akan melakukan penelitian dengan cara yang seksama. ‘’Hasilnya memang bukan untuk dipublikasikan, namun untuk dijadikan semacam acuan untuk mencegah terjadinya peristiwa yang sama,’’ ujar purnawirawan Marsekal Muda yang saat dihubungi masih dalam perjalanan menuju Kaimana.

Sementara itu Kepala Badan SAR Nasional Nono Sampono mengatakan tim SAR akan melakukan penyelaman di puing pesawat untuk mendapatkan black box. Namun saat ini yang menjadi prioritas adalah melakukan pencarian korban yang belum berhasil di temukan.

Hingga Minggu siang, Tim SAR sudah menemukan 17 kotban yang tewas dalam kecelakaan dan saat ini berada di RSUD Kaimana. Dari jumlah koran yang diketemukan, telah mengidentifikasi 16 korban sedangkan satu korban berjenis kelamin laki-laki masih belum teridentifikasi.

"Hanya satu saja yang belum diketahui identitasnya. Mudah-mudahan keluarganya yang datang bisa melakukan identifikasi Sementara upaya evakuasi pencarian korban masih terus dilakukan," ujar Kepala Crisis Center Merpati di Sorong, Nano Suprayitno 

Dengan demikian masih ada 10 korban yang belum di ketemukan. Sebagaimana diketahui pesawat Namun dalam musibah kemarin hanya diisi 21 penumpang yang terdiri dari 18 penumpang dewasa, 1 anak dan 2 bayi. Jumlah crew ada 6 orang yaitu Capt Purwandi Wahyu (pilot) dengan Paul Nap (Co Pilot). Sumaryani dan Indriyana Puspasari (pramugari) serta dua teknisi yakni Joko dan Dadi Tarsidik.

Adapun nama korban tewas yang berhasil di identifikasi di RSUD Kaimana berdasarkan penjelasan Humas Merpati, Imam Turidi di kantor Pusat Merpati, Jakarta, Minggu (8/5/2011) siang adalah sebagai berikut:
1. Heron Solossa
2. Irma Effendi
3. Amir Purita
4. Permenas Watratan (anak)
5. Galilea Samaran
6. Sance Samaran
7. Stefanus Sawi
8. Tedi Effendy
9. Stefanus Watratan
10. Chen Bofeng
11. Mr Irwan
12. Ch Merry (sebelumnya disebut Mery Christiawati)
13. Sarnita Kandifaro
14. Yonas Ihalau
15. Sumayani
16. Indrayani Puspasari
17. Mr X. (PR)

Jajak Pendapat

Kementerian Perhubungan RI

Bagaimana proses pelayanan pengaduan di Kementerian Perhubungan?

Memuaskan Kurang Memuaskan Tidak Memuaskan
  MENU