4486 x Dilihat
THE TENDERING OF KALIBARU UTARA CONTAINER TERMINAL TO BE STARTED
(Jakarta, 15/3/2011) Untuk segera merealisaikan pembangunan pengembangan pelabuhan Tanjungpriok dengan membuat terminal petikemas penumpukan di Kalibaru Utara, saat ini Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan tengah merampungkan masterplan dan desain yang diperkirakan selesai akhir Maret 2011.
Dirjen Perhubungan Laut, Sunaryo mengemukakan, proyek pembangunan terminal di Kalibaru Utara akan dilaksanakan dalam tiga tahap. Untuk tahap pertama akan dibangun di atas lahan seluas 77 hektar dengan biaya senilai Rp 8,8 triliun.
“Pelaksanaan tendernya akan dilaksanakan secara terbuka dan akan dimulai pada awal April mendatang,” ujar Sunaryo usai membuka Seminar “JICA-DGST for the project of master plan study on port development and logistics ingreater Jakarta Metropolitan Area in the Republic of Indonesia” di Jakarta, Selasa (15/3).
Rencana induk pelabuhan Tanjungpriok sendiri sudah ditetapkan Menteri Perhubungan sejak 2007 lalu, dan sejak itu pertumbuhan kontainer mulai melaju pesat. Pada periode 2009-2010, pertumbuhan kontainer internasional meningkat hingga 23% dan domestik meningkat 26%, untuk itulah kebutuhan pengembangan pelabuhan sudah sangat mendesak mengingat diperkirakan pada 2014 mendatang akan terjadi stagnasi apabila tidak segera dilakukan perluasan.
Dengan dibangunnya Kalibaru Utara menurut rencana akan menambah kapasitas sebesar 1,9 juta Teus sehingga kapasitas yang selama ini ada meningkat menjadi 6,4 juta Teus dan akan mampu menampung angkutan petikemas yang dari tahun ke tahun terus meningkat.
Peningkatan pelabuhan akan dilakukan dalam tiga tahapan dan untuk tahap pertama ini diperkirakan akan menyerap waktu hingga 2013 mendatang sehingga terminal baru bisa digunakan pada 2014 mendatang.
Japan International Coorporation Agency (JICA) ditambahkan Sunaryo masuk sebagai konsultan dan mendesain rencana pelabuhan yang akan dibangun. “JICA juga akan memberikan pinjaman lunak hingga 50% dari dana yang dibutuhkan untuk pembangunan Kalibaru Utara,” kata Sunaryo.
Sunaryo mengemukakan, untuk kawasan Kalibaru Utara, selain tengah diselesaikan pembuatan masterplan-nya, pihaknya sudah menerima pengajuan perijinan untuk membangun dan menggunakan sebagian kawasan tersebut, seperti Tarumanegara.
Menurutnya, apabila sudah mendapatkan ijin, maka pihak ketiga harus bertanggungjawab untuk segera melakukan pembangunannya. “Setiap bulan kami selalu mengecek kepada peminta ijin, jangan sampai mereka belum juga melakukan pembangunan sementara sudah mengantongi ijin. Karena apabila mereka tidak jadi, kan bisa diberikan kepada peminat lainnya,” urai Sunaryo.
Karena, lanjut Sunaryo apabila dilakukan peningkatan fasilitas sarana dan prasarana di pelabuhan, maka di daerah sekitar juga terus dikembangkan sehingga bisa saling mendukung dalam pengembangan pelabuhan.
Dalam kesempatan tersebut, Sunaryo juga menegaskan bahwa kendati musibah bencana gempa dan tsunami menggemparkan negara sakura, Jepang, namun dipastikan seluruh urusan terkait dengan komitmen dan janji investasi terhadap proyek Direktorat Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan tidak ada pembatalan sama sekali. (CHAN)