4834 x Dilihat
PASSENGER TERMINAL OF H. HASAN AROEBOESMAN AIPORT EXTENDED
(Jakarta, 27/3/2012) Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Herry Bakti S Gumay meresmikan Terminal Penumpang hasil perluasan, rehabilitasi dan penataan gedung terminal bandara Haji Hasan Aroeboesman, Jumat, 23 Maret 2012 di Kabupaten Ende, NTT. Terminal penumpang yang dana pembangunannya bersumber dari dana APBN murni Tahun Anggaran 2011 saat ini memiliki luas 800 meter persegi menggantikan terminal lama yang hanya memiliki luas 370 meter persegi.
Gedung terminal yang ada saat ini telah dilengkapi dengan 6 ruang ticketing, 3 ruang karantina dan security, ruang check in yang mampu menampung sebanyak 3-6 maskapai, 80 set kursi baru, sarana pendingin ruangan sebanyak 15 unit serta kapasitas ruang tunggu yang semula hanya mampu memuat 40-50 orang saat ini dapat menampung 180-200 orang.
Bandar Udara H.Hasan Aroesboesman yang memiliki runway sepanjang 1650 meter dengan lebar 30 meter ini mampu melayani penerbangan dengan frekuensi 6 - 12 penerbangan per harinya dengan rute Denpasar-Ende serta Ende Kupang yang dilayani oleh Maskapai Merpati Airlines, Wings Air dan Transnusa serta didarati oleh pesawat jenis ATR 72.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Herry Bakti dalam sambutannya mengatakan Keberadaan sebuah Bandar udara memiliki peranan yang sangat penting dalam pelayanan transportasi udara. Oleh karena itu, pemerintah berupaya melakukan pembangunan berkesinambungan terhadap peningkatan sarana dan prasarana transportasi baik darat, laut, maupun udara, khususnya bagi pengembangan pembangunan Bandara Aroeboesman yang mana merupakan pintu gerbang bagi Kabupaten Ende.
Ditambahkannya lagi, sebagai pintu gerbang, kondisi bandara Aroeboesman harus dapat menggambarkan kondisi Kabupaten Ende. Jika kondisi Bandara Aroeboesman baik, akan memberikan kesan yang baik pula terhadap Kabupaten Ende dan diharapkan bandara ini juga dapat mendukung pembangunan pariwisata dan perekonomian Kabupaten Ende, ujar Herry Bakti.
“Saya berharap upaya perbaikan Bandara Aroeboesman ini dapat meningkatkan kenyamanan pengguna jasa trasnportasi udara baik yang datang ke Ende maupun yang bertolak dari Ende,” ujar Herry.
Bupati Ende, Don Bosco M. Wangge yang hadir dalam kesempatan tersebut mengatakan demi kemajuan wilayah Ende dibutuhkan transportasi untuk memperlancar roda pembangunan. Kehadiran bandara yang memadai dapat mendorong pertumbuhan daerah seiring dengan peningkatan taraf hidup masyarakat Kabupaten Ende.
Bandara yang selama ini merupakan sarana transportasi udara yang digunakan di Kabupaten Ende, provinsi Nusa Tenggara Timur mengalami pengembangan khususnya di sisi darat Bandar udara, yaitu terminal penumpang Bandar udara mencakup perluasan area terminal, rehabilitasi dan penataan gedung terminal Bandara Haji Hasan Aroeboesman.
Don Bosco meminta Dirjen Perhubungan Udara memperjuangkan peningkatan Bandara Aroeboesman agar kedepannya bisa di darati pesawat berbadan lebar jenis Boeing 737 sehingga memudahkan pergerakan masyarakat Kabupaten Ende yang hendak ke pulau Jawa atau kota besar lainnya karena selama ini mereka harus melalui Bandara El Tari Kupang dulu, katanya.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Kabupaten Ende menyerahkan surat rekomendasi kepada Dirjen Perhubungan Udara yang menyatakan bahwa pemerintah daerah menyetujui kelanjutan pembangunan fasilitas sisi darat pembangunan terminal yaitu lokasi untuk pembangunan, rehabilitasi dan pembangunan prasarana keamanan penerbangan, prasarana navigasi penerbangan serta perluasan ruang tunggu VIP Bandara Aroeboesman Ende.
Pengerjaan rehabilitasi total sebetulnya telah selesai sejak bulan Desember 2011 yang lalu namun peresmiannya baru dapat dilakukan pada bulan Maret 2012 ini karena sejumlah fasilitas pendukung seperti AC, kursi dan lainnya baru bisa dipasang pada tahun 2012, ujar Satimin, Kepala Bandara Aroeboesman. (YS)