6111 x Dilihat
TERKAIT CUACA, MASKAPAI DIMINTA LAKUKAN PENGECEKAN PESAWAT SECARA RANGKAP
(Medan, 24/12/09) Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono meminta seluruh operator penerbangan untuk melakukan pengecekan pesawat secara rangkap dan lebih teliti terkait kerap turunnya hujan belakangan ini. Pengecekan rangkap itu dilakukan terutama terhadap instrumen-instrumen vital pendukung lepas landas dan pendaratan seperti ban.
Wamenhub mengungkapkan, berdasarkan ramp check yang dilakukan secara acak oleh inspektor dari Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU) Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan di seluruh bandara, hasilnya cukup baik.
”Namun, dengan kondisi cuaca seperti sekarang ini, sering turun hujan, saya mengimbau maskapai untuk melakukan double check. Misalnya untuk ban. Meski ban baru dan masih terlihat bagus, tetapi kalau ditemukan indikator-indikator yang berpotensi mengancam keselamatan segeralah diganti. Begitu juga dengan fungsi-fungsi hidroliknya, harus diteliti ulang dan lebih detail,” ujarnya usai melakukan ramp check secara acak terhadap sejumlah pesawat di Bandara Polonia, Medan, Kamis (24/12).
Wamenhub menambahkan, sejauh ini, pesawat-pesawat yang diperiksa masih mengikuti standar yang ada. Meskipun ada temuan kejanggalan, kategorinya masih finding minor atau masih dalam batasan toleransi. "Misalnya, alat pemadam tidak diketahui tanggal expired-nya, seperti itu," jelasnya.
Di Bandara Polonia, sebelum mengunjungi lokasi pembangunan Bandara Kuala Namu di Deli Serdang, Wamenhub sempat melakukan ramp chek terhadap beberapa pesawat. Salah satu pesawat yang diperiksa Wamenhub adalah pesawat milik maskapai Garuda Indonesia registrasi PK-GZJ yang baru saja membawanya dari Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng menuju Polonia, Medan.
Instrumen pesawat yang diperiksa Wamenhub bersama sejumlah inspektor DKUPPU tersebut salah satunya adalah roda pesawat. Wamenhub tampak begitu teliti memeriksa kondisi ban pesawat jenis Boeing 737-400 tersebut. ”Kondisinya cukup baik. Berdasarkan laporan inspektor-inspektor saya, fungsi-fungsi hidroliknya seperti rem, juga masih sangat baik,” ujarnya.
Menurut Wamenhub, dengan kondisi cuaca yang kerap hujan saat ini, ban menjadi salah satu instrumen yang paling rentan dan berpotensi besar memberikan kontribusi terhadap insiden maupun kecelakaan pesawat. Sebagaimana diketahui, pada sejumlah kejadian yang terjadi belakangan ini, ban selalu menjadi pemicu utama.
Seperti yang diinformasikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), selama kurun tiga tahun terakhir telah terjadi 13 kasus insiden hingga kecelakaan yang dipicu oleh masalah pada roda pendaratan tersebut. Tahun 2009 ini saja, terdapat delapan kasus pesawat pecah ban. Salah satunya adalah peristiwa kecelakaan terakhir yang dialami pesawat Merpati Nusantara Airlines di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Senin (21/12) dini hari lalu. Pesawat berpenumpang 100 orang itu tergelincir setelah ban bagian depannya pecah. Meski tidak menimbulkan korban luka maupun meninggal, peristiwa yang masuk dalam kategori accident (kecelakaan) ini membuat salah satu bagian badan pesawat dan mesin rusak sehingga membutuhkan perbaikan.
”Ramp check perlu dilakukan untuk memastikan maskapai yang melayani penerbangan, baik pada masa liburan Natal dan Tahun Baru 2010 maupun hari-hari biasa, lancar dan memenuhi standar keselamatan. Selain itu juga untuk memberikan rasa nyaman kepada para pengguna jasa. Dengan mendengar berita adanya ramp check instensif ini, mayarakat bisa mengetahui bahwa pesawat yang akan mereka tumpangi itu aman,” ungkap Wamenhub.
Selain memeriksa kondisi kelaikan pesawat, Wamenhub juga memeriksa kesiapan sejumlah peralatan bandara seperti alat pemadam kebakaran. Untuk memastikan, Wamenhub sempat mengetes fungsi alat penyemprot air pada salah satu mobil pemadam kebakaran milik Bandara Polonia. "Masih bagus, semprotannya masih kencang," ujarnya.
Wamenhub Juga Pantau Stasiun KA Besar Medan
Selain melakukan ramp check pesawat, dalam kunjungan seharinya itu, Wamenhub juga menyempatkan diri untuk memantau kegiatan operasional angkutan kereta api di Stasiun Besar Medan. Beberapa lokasi mulai loket penjualan tiket, ruang tunggu hingga toilet tak luput dari pemantauan Wamenhub.
Khusus untuk kondisi toilet di stasiun yang mengalami lonjakan penumpang hampir 20 persen pada masa libur Natal dan Tahun Baru 2010 ini, Wamenhub sempat melontarkan pujiannya. ”Biarpun sederhana, kondisinya lumayan bersih. Semoga selalu seperti ini, bukan hanya karena saya mau datang, ya,” selorohnya di dalam ruangan toilet tersebut.
Wamenhub mengungkapkan, toilet merupakan salah satu tolok ukur yang dijadikan standar oleh Menhub Freddy Numberi untuk menilai keberhasilan pengelolaan infrastruktur transpsortasi, baik stasiun, terminal maupun bandara. ”Itu sudah menjadi rumus sederhananya Pak Menteri. Kalau toiletnya baik, pengelolaan stasiun dan pelayanan terhadap penumpangnya pasti juga akan baik,” ujarnya. (DIP)