4546 x Dilihat
AIRPORT RAILWAY TENDER IS RE-POSTPONED
(Jakarta, 26/04/2011) Untuk memaksimalkan rencana pembangunan kereta api (KA) bandara, Pemerintah kembali menunda tender proyeknya hingga kwartal awal 2012 mendatang. Menteri Perhubungan, Freddy Numberi mengemukakan, pembangunan kereta api bandara tersebut harus terintegarasi dengan tata ruang yang telah dibuat Pemerintah Provinsi (Pemrov) DKI Jakarta dan Banten. Tak hanya itu saja, untuk pembangunannya juga dibutuhkan peran dari Kementerian lainnya sehingga bisa terealisasi sesuai rencana.
“Dalam rangkaian rencana ini, memang harus dikoordinasikan dengan baik oleh Pemrov, karena dalam master plan, nantinya akan dibangun tujuh fly over dan tiga underpass yang tanahnya harus dibebaskan terlebih dahulu,” jelas Menhub usai melepas Tim relawan Mentawai Tersenyum 2011 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (26/4).
Namun begitu, Kemenhub optimis bahwa penyelesaian KA bandara bisa direalisasikan pada 2014 mendatang dan bisa segera beroperasi untuk menjadi alternatif moda transportasi menuju bandara Soekarno Hatta selain melalui jalan tol.
Sementara itu, Dirjen Perkeretaapian Tunjung Inderawan mengemukakan, dari hasil pertemuan yang dilakukan dengan beberapa kementerian, maka diputuskan bahwa pembangunan KA bandara akan dilaksanakan untuk kereta bandara ada dua line (jalur), yakni pertama Ekspress Line dari Manggarai-Sudirman, Tanah Abang, Duri, Angke, Pluit, Bandara. Seluruh rel akan menggunakan konsep elevated (berada di atas jalan) dan dengan skema kerjasama pemerintah dan swasta (private public partnership/PPP) dengan biaya Rp10,2 triliun.
Yang kedua adalah dengan memanfaatkan commuterline KA Tanabang-Tangerang yang sudah eksisting selama ini dan memperpanjang rutenya serta membuat rel ganda untuk merealisasikannya karena saat ini masih rel tunggal dengan rencana biaya Rp2,2triliun.
Namun begitu, menurut Tunjung kajian studinya masih dilakukan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) hingga awal 2012 mendatang. Dan bersamaan dengan rencana pembangunanya, pembebasan lahan akan dilaksanakan oleh Departemen Dalam Negeri dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) karena berada pada lintas dua Provinsi.
“Pembebasan lahan akan dilakukan dalam tiga tahun, namun bisa dipercepat karena anggarannya bisa digeser. Dan untuk penyelesaian pembangunan KA bandara ini, ditargetkan 2014 mendatang,” ujar Tunjung.
Dalam rencana pembangunan KA bandara, Tunjung menambahkan bahwa pemerintah akan memberikan peluang bagi konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengerjakan pembangunan commuterline mulai dari Tanah Tinggi, Tangerang hingga Bandara yakni commuterline sepanjang lima kilometer dengan rencana biaya Rp1,7 triliun. Mulai dari pembebasan lahan, pembangunan double-double track, dan perlengkapan sarana lainnya. (CHAN)