Biro Komunikasi dan Informasi Publik - Kamis, 19 April 2012

17291 x Dilihat

TAHUN INI, BPSDMP SIAP SELENGGARKAN PELATIHAN PENGAWAS PEMANDUAN BAGI APARAT DITJEN HUBLA

(Jakarta,19/4/2012) Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Laut (BPPTL), Badan Pengembangan Dan Pemberdayaan Transportasi Laut (BPSDMP), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), siap menyelenggarakan program pendidikan bagi aparat pengawas pemanduan.

Menurut Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), Kemenhub, Capt. Bobby R. Mamahit, program pengawas pemanduan merupakan program baru, yang merupakan tindak lanjut untuk memenuhi adanya rencana pihak Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) untuk menetapkan adanya petugas pengawas  pemanduan.

“Dengan kesiapan itu, maka tahun ini pihak BPSDMP siap menyelenggarakan pendidikan bagi aparat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut  untuk bidang pengawas pemanduan,” ungkap Capt. Bobby R. Mamahit di Jakarta, (19/4).

Lebih jauh diungkapkan,  BPSDMP, yang mendapat tugas untuk menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan teknis operasional bagi aparat Kementerian Perhubungan terus mempersiapkan sarana dan prasarana agar dapat memenuhi program pendidikan bagi aparatur negara bidang teknis operasional.

“Salah satunya program pengawas pemanduan, bisa berlangsung, setelah sarana dan prasarananya sudah siap, seperti ketersediaan asrama dan pengajar, “ ungkap mantan Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.

Dikatakan, BPSDMP akan terus meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan bagi aparatur pemerintah (Kemenhub), sehingga semua kebutuhan kegiatan pendidikan dan pelatihan teknis oprasional  bisa diselenggarakan.

“Saat ini masih terbatas, tetapi ke depan akan dilakukan pengembangan dengan membangun balai pendidikan dan pelatihan di daerah. Dengan begitu aparat di daerah bisa lebih dekat ketika melakukan pendidikan dan pelatihan, tidak seperti sekarang dari seluruh Indonesia dilakukan di Jakarta,” ungkap Capt. Bobby R. Mamahit.

Sementara itu,  Kepala BPPTL, Capt. Hyronimus A. Taneh menyatakan, saat  ini program pendidikan yang diselenggarakan oleh BPPTL, sebanyak 19 program pendidikan, setiap kegiatan untuk satu program pendidikan rata 2-3  kelas, setiap kelasnya 30 orang. Setiap tahunnya peserta pendidikan terus meningkat.

“Kebutuhan pendidikan bagi aparat Ditjen Perhubungan Laut semakin meningkat, sehingga pesertanya terus bertambah. Untuk itu untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dan latihan dari Ditjen Hubla, maka kami atur waktunya sedemikian ketat, sehingga selama satu tahun ini, balai kami sepanjang waktu selalu padat dengan kegiatan diklat, ” ungkap Capt. Hyronimus.

Program  pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan meliputi diklat Kepelabuhanan, Kesyahbandaran Kelas B, Diklat Dasar Bintara KPLP, Marine Inspector Type B, Pendaftaran dan Kebangsaan Kapal, Pengukuran Kapal Internasional, Diklat Dasar Perwira KPLP, TTPL Pratama, Marine Inspector Radio, Diklat Dasar Tamtama KPLP, SBNP Dasar, Pengukuran Kapal dibawah 7 GT, Auditor ISM Code, Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran, Ketatalaksanaan Angkutan Laut, Kesyahbandaran Klas A, SBNP Terampil, dan Pengawas Pemanduan yang akan berlangsung tahun 2012.

Sejak tahun 2005 sampai  tahun 2011 jumlah peserta diklat BPPTL yang sudah lulus sebanyak 3828 orang.

BPPTL  merupakan nama yang yang ditetapkan sejak tahun 2002. Sebelumnya bernama Kursus Penjenjangan dan Latihan Keterampilan Pegawai (KPLKP) Perhubungan Laut. KPLKP  Perhubungan Laut berdiri sejak tahun 1978, berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan KM. 53/OT/Phb-1978 tertanggal 8 Maret 1978. Sejak tahun 1979 kantor KPLKP Perhubungan Laut ini beralamat di Jalan Donggala, Sampur, Jakarta Utara, yang merupakan aset Ditjen Hubla dengan status pinjam.

Tahun  1984 berdasarkan KM Perhubungan No. B. 603/OT.OO1/Menhub-84 tertanggal 30 Agustus 1984 dilakukan pelimpahan asset dari Ditjen Hubla ke Badan Pendidikan dan Pelatihan Departemen Perhubungan, nama sebelum ditetapkan menjadi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan yang sekarang ini.

Karena kawasan Sampur, Jakarta Utara akan dijadikan terminal peti kemas, maka kantor KPLKP Perhubungan Laut  tahun 1996 pindah ke  kampus BP3IP, Sunter, Jakarta Utara. Tahun 1998, kantor KPLKP Perhubungan Laut pindah lagi ke kantor Balai Teknologi Keselamatan Pelayaran (BTKP) di Jl. Semper, Tugu Selatan, Jakarta Utara. Setelah berpindah-pindah kantor, maka tahun 2005  mendapatkan anggaran untuk membeli tanah di tempat yang sekarang Jl. M. Kahfi II/88 Cipedak, Jakarta Selatan. Barulah pada tahun 2006 pembangunan gedeng baru selesai dan mulai ditempati. (AB)

Jajak Pendapat

Kementerian Perhubungan RI

Bagaimana proses pelayanan pengaduan di Kementerian Perhubungan?

Memuaskan Kurang Memuaskan Tidak Memuaskan
  MENU