Biro Komunikasi dan Informasi Publik - Selasa, 18 Januari 2011

6706 x Dilihat

MANGGARAI STATION TO BE CITY AIR TERMINAL OF SOEKARNO HATTA AIRPORT

(Jakarta, 17/1/2010) Terkait rencana proyek KA Manggarai-Bandara Soekarno Hatta, Stasiun Manggarai kelak akan diproyeksikan menjadi City Air Terminal yang berfungsi sebagai tempat pelaksanaan prosedur pra-penerbangan, misalnya check-in. Jadi semua proses pra-penerbangan sudah dilakukan di Stasiun Manggarai dan Stasiun Manggarai menjadi hub. Demikian dijelaskan Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, Asril Syafei dalam acara Diskusi Terbatas yang diselenggarakan Harian Investor Daily bertopik KA Bandara Kapan Kau Datang? di Hotel Nikko Jakarta pada Jum’at (15/1).

Hal tersebut sudah disetujui semua pihak termasuk Pemprov DKI Jakarta. “Jangan sampai ada usulan lain karena keputusan ini sudah dibarengi dengan analisa yang jelas dan menyeluruh,” tegas Asril.

Saat ini, proyek tersebut sedang proses penyiapan ulang dokumen dan pembuatan studi kelayapan. “Targetnya selesai pertengahan tahun ini. Apabila sudah siap, proses lelang akan dimulai,” kata Asril. Dengan demikian, besar anggaran proyek ini juga akan ditentukan studi kelayakan tersebut. Saat ini, ada tiga konsorsium yang sudah lolos prakualifikasi untuk mengikuti lelang proyek pembangunan KA bandara yaitu PT. Railink, PT. China Harbour, dan Mitsui.

Kementerian Perhubungan memiliki tanggung jawab menyediakan dana 3,2 triliun dalam proyek pembangunan KA Bandara yang total bernilai 10 triliun. Sisanya sendiri menjadi tanggung jawab pihak swasta. Dana tersebut terdiri dari 1,5 triliun untuk pembebasan lahan dan 1,7 triliun untuk pembangunan konstruksi dari Stasiun Manggarai ke Stasiun Angke yang elevated di atas konstruksi yang ada.  “Pada tahun 2011 sendiri, pemerintah sudah menyiapkan dana sebesar 450 M untuk pembebasan lahan,” jelas Asril.

Asril menyatakan berdasarkan hasil Rapim yang dipimpin oleh Wapres Budiono pada 21 Desember 2010, skema proyek pembangunan KA bandara adalah dengan menggunakan skema Public Private Partnership (PPP) atau Kerjasama Pemerintah dan  Swasta. Dengan skema tersebut, pemerintah mempunyai kewajiban untuk memberikan dukungannya dalam pembangunan proyek tersebut.

Trase (rute jalan KA) yang akan dibangun adalah rute Stasiun Manggarai-Stasiun Tanah Abang-Stasiun Angke-Stasiun Pluit -Stasiun Pluit-Bandara Soekarno Hatta yang berjarak 33 km. Trase tersebut sesuai dengan keputusan Pemprov DKI Jakarta. “Saat ini dari Manggarai ke Angke, sudah ada existing track. Jadi yang perlu dibangun baru adalah dari Pluit ke Bandara,” papar Asril.

Acara diskusi tersebut dipimpin oleh Pemred Investor Daily Primus Dorimulu dan dihadiri oleh narasumber lain yaitu Pengamat Ekonomi Faisal Basri, Anggota DPR Komisi III Akbar Faisal, Pemerhati Kebijakan Publik dan Perlindungan Konsumen Agus Pambagyo, Pemerhati Perkeretaapian Edie Haryanto, Anggota DPR Komisi VI Nurdin Tampubolon, dan Dirut PT Railink Masjrul Hidayat. (RY)

Jajak Pendapat

Kementerian Perhubungan RI

Bagaimana proses pelayanan pengaduan di Kementerian Perhubungan?

Memuaskan Kurang Memuaskan Tidak Memuaskan
  MENU