Biro Komunikasi dan Informasi Publik - Minggu, 05 September 2010

4656 x Dilihat

SERIBU KA EKONOMI AC DIHARAPKAN TERBANGUN HINGGA 2013

(Jakarta, 3/9/10) Seribu unit kereta api kelas ekonomi berpendingin ruangan (AC) hingga  diharapkan bisa terbangun hingga akhir tahun 2012. Dengan demikian, pada 2013, seluruh KA ekonomi yang beroperasi tidak lagi seperti sekarang ini. Upaya ini akan menjadi program berkesinambungan Pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan pada jasa angkutan KA di Indonesia.

Pernyataan itu disampaikan Menteri Perhubungan Freddy Numberi saat meluncurkan pengoperasia KA Ekonomi AC Bogowonto di Stasiun Pasar Senen, Jumat  (3/9) malam. ”Kalau bisa seluruh KA ekonomi bisa di-upgrade menggunakan AC sampai 2013, tentunya hal ini akan bisa lebih menjamin kenyamanan masyarakat yang menggunakannya.  Sehingga diharapkan pada 2013 mendatang tak ada lagi KA kelas ekonomi reguler seperti yang telah ada saat ini,” ujar Menhub.

Menhub memaparkan, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian sendiri telah memulai program tersebut mulai 2010  ini. KA Bogowonto yang pengoperasiannya diserahkan kepada PT Kereta Api Indonesia untuk melayani lintasan Jakarta-Kutuarjo, menjadi langkah awal pemerintah untuk merealisasikan komitmen tersebut.

”Saya mengharapkan, pembangunan seribu unit KA ekonomi AC bisa selesai kurun dua tahun. Kalau setiap tahun dikerjakan sebanyak 500 unit, berarti pada 2012 seribu unit bisa diselesaikan sehingga 2013 semuanya sudah ber-AC. Dan, tidak semuanya harus dibangun baru seperti KA Bogowonto, yang sudah ada dan beroperasi kita akan modifikasi dengan ditambahi fasilitas AC,” tuturnya.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Tundjung Inderawan menambahkan, program ”mendinginkan” seluruh KA ekonomi baik jarak jauh maupun jarak pendek dan komuter, merupakan program jangka panjang yang dirancang Ditjen Perkeretaapian. Secara bertahap, jelasnya, upaya itu akan dilakukan dengan memanfaatkan ketersediaan anggaran yang dimiliki pemerintah.

”Kita tidak bisa sekaligus menarik kereta dan memasangi semuanya dengan AC. Program ini harus  disesuaikan dengan jadwal pengoperasian keretanya agar pelayanan tidak terganggu. Berbeda kalau kita harus membangun KA baru seperti Bogowonto, itu tidak memengaruhi jadwal operasi yang sudah existing. Selain itu, dananya juga harus dilihat,” papar Tundjung.

Menurutnya, untuk memasang peralatan pendingin udara pada satu unit kereta saja dibutuhkan anggaran sedikitnya Rp 800 juta. Sementara untuk membangun satu rangkaian KA baru seperti KA Bogowonto, dibutuhkan dana hingga Rp 38,3 miliar. ”Kalau semua harus mengandalkan keuangan negara, tentu tidak akan mungkin. Karenanya, agar dapat merealisasikan program ini, kita pasti akan melibatkan sektor swasta untuk membantu. Bentuk konsesinya seperti apa, itu bisa disesuaikan dengan kontribusi yang diberikan. Misalnya, bisa dibarter dengan beriklan di kereta, dll,” papar Dirjen Tundjung. (DIP)
 

Jajak Pendapat

Kementerian Perhubungan RI

Bagaimana proses pelayanan pengaduan di Kementerian Perhubungan?

Memuaskan Kurang Memuaskan Tidak Memuaskan
  MENU