Biro Komunikasi dan Informasi Publik - Jumat, 02 Maret 2012

4044 x Dilihat

INDONESIA-JAPAN SEMINAR DISCUSSES ON SEA TRANSPORTATION DEVELOPMENT

(Jakarta, 2/3/2012) Dalam rangka untuk menggali suatu pengetahuan dan kepemahaman yang dapat digunakan untuk pengembangan di sektor transportasi laut, kepelabuhaan dan keselamatan pelayaran, Direktorat Jenderal perhubungan Laut menyelenggarakan Seminar transportasi laut antara Indonesia dengan Jepang yang membahas tentang “Technical Cooperation On Maritime Transport, Port And Navigation Safety” yang  berlangsung di Hotel Pullman, Jakarta, pada hari Rabu (29/2).

“Seminar kali ini diselenggarakan agar kita dapat memiliki suatu pemahaman akan pentingnya  sistem transportasi laut sebagai bagian dari dukungan terhadap perekonomian nasional dan internasional yang bisa menjadikan kita sebagai pemain utama di pasar maritim internasional,” demikian disampaikan Dirjen Pehubungan Laut, Leon Muhammad.
 
Dalam seminar tersebut, perwakilan dari Japan International Cooperation Agency (JICA) memaparkan tentang Keselamatan dan pengendalian lingkungan untuk kapal dalam negeri, teknologi galangan kapal jepang yang canggih untuk kerjasama internasional, kerjasama untuk pengembangan industri maritim di Indonesia dari industri galangan kapal jepang, manajemen keselamatan navigasi, solusi untuk pembangunan dan manajemen, Teknologi konstruksi kelautan yang  cepat dan ramah lingkungan di Jepang, kolaborasi dimasa yang akan datang dengan Japan Bank for International Cooperation (JIBC) untuk sektor pelabuhan dan Skema atau bagan keuangan Official Development Assistance (ODA) untuk pengembangan pelabuhan di Indonesia.

Sementara perwakilan Direktorat Jenderal perhubungan Laut, dalam seminar tesebut memaparkan tentang kontruksi pelabuhan di cilamaya dan INAPORT NET (sistem Electronic Data Interchange (EDI) pelabuhan). 
Leon Muhamad dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa merupakan kebanggaan dan kehormatan bagi Indonesia, karena dengan dukungan dari pemerintah Jepang, transportasi laut di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat besar”. Ia menambahkan bahwa dengan mengembangkan kerjasama yang telah dimulai sejak tahun 1960-an agar semakin erat dan menguntungkan di masa depan”.

”Kerjasama ini bisa menjadi contoh bagi kerjasama kontruksi lainnya yang melibatkan negara-negara kepuluan dan masyarakat dalam payung International maritime Organisation (IMO)” ujar Leon. (DW)

Jajak Pendapat

Kementerian Perhubungan RI

Bagaimana proses pelayanan pengaduan di Kementerian Perhubungan?

Memuaskan Kurang Memuaskan Tidak Memuaskan
  MENU