2743 x Dilihat
Program Tol Laut Khusus Ternak Optimalkan Ketersediaan Hewan Kurban
Jakarta - Dua pekan sebelum pelaksanaan hari raya Idul Adha yang dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban, berbagai jenis sapi, baik yang produk lokal maupun impor telah diperjualbelikan di kandang-kandang transit, maupun di lahan-lahan masjid, di kandang-kandang dekat pasar, ataupun lahan kosong dekat/di kawasan perumahan.
Untuk memenuhi kebutuhan ketersediaan sapi kurban khususnya di Daerah DKI Jakarta dan sekitarnya, hewan-hewan kurban tersebut dipasok dari peternakan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dibawa ke Jabodetabek oleh kapal-kapal ternak (milik BUMN atau swasta) yang dikoordinasi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan.
Menjelang Hari Idul Adha, salah satu kapal khusus ternak yaitu KM Camara 1 telah berangkat dari NTT dengan mengangkut 550 ekor sapi dengan tujuan pelabuhan bongkar Tanjung Priok, Jakarta.
KM. Camara Nusantara 1 dibawah bendera PT. PELNI (Persero) merupakan Angkutan Khusus Ternak dengan Trayek RT-1 dengan jalur pelayanan dari Kupang - Waingapu - Tanjung Priok/Patimban – Kupang. Kapal khusus ternak ini sudah beroperasi sejak tahun 2015 sebagai bagian dari program Tol Laut.
“Sampai saat ini Pemerintah terus berkomitmen untuk dapat memperluas layanan angkutan khusus ternak agar distribusi ternak dapat tersebar merata ke seluruh daerah,” pesan Dirjen Hubla yang disampaikan Kasubdit Angkutan Laut Dalam Negeri Capt. Hasan Sadili di Pangkalan Kupang NTT pekan silam.
Di dalam sambutan yang dibacakan Capt. Hasan saat acara seremonial pelepasan Pelayaran Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik (P2KP2) Angkutan Khusus Ternak, dia juga menjelaskan pengiriman hewan kurban ini merupakan kerjasama antara Kemenhub dan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam upaya mendukung kebijakan nasional swasembada daging sapi dan kerbau.
”Pengoperasian kapal khusus ternak mengemban misi untuk menjamin kelangsungan pendistribusian ternak melalui angkutan laut dengan jadwal tetap dan teratur ke berbagai daerah,” imbuh Capt. Hasan.
Lebih lanjut Capt Hasan menjelaskan pengoperasian Kapal Khusus Ternak ini sejalan dengan diberlakukannya Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik Untuk Angkutan Barang dari dan ke Daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar, dan Perbatasan.
Kapal khusus ternak dirancang dengan bentuk dan desain khusus untuk sarana pengangkutan ternak dengan memperhatikan kaidah kesejahteraan hewan (animal welfare) dan dilengkapi dengan tenaga medis (dokter dan mantri hewan) sehingga kondisi kesehatan dan kesejahteraan ternak selama pelayaran dapat terjaga.
Kapal Khusus Ternak Terus Diperbanyak
Setiap tahunnya, kata Capt Hasan, terus ada penambahan jumlah trayek yang dilayani maupun jumlah muatan yang diangkut.
Tahun 2022 yang lalu, Kementerian Perhubungan telah mencatat sebanyak 6 trayek kapal khusus ternak dan total muatan yang diangkut sebanyak 42.398 ekor ternak. Sementara pada semester pertama tahun 2023, armada kapal khusus ternak tercatat melayani tujuan 9 pelabuhan muat dan 5 pelabuhan bongkar dengan realisasi pengiriman oleh 6 kapal khusus ternak berbendera BUMN dan Swasta, hingga minggu ke-2 bulan Juni 2023 sudah mencapai 15.955 ekor - setiap kapalnya memiliki kapasitas mengangkut ternak sapi sebanyak 550 ekor.
Pelepasan pelayaran perdana kapal angkutan khusus ternak diawali pada 31 Januari 2023 yang melayani trayek RT-2 KM. Camara Nusantara 2 dioperasikan oleh PT. Pelayaran Wirayuda Maritim mengambil Rute dari Pelabuhan Pangkalan di Kupang dengan rute pelayanan Kupang – Wini - Atapupu - Tanjung Priok/Banjarmasin/Samarinda - Kupang.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut dalam sambutannya saat melepas keberangkatan pengangkutan kapal ternak yang disampaikan oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Capt. Hendri Ginting mengungkapkan agar semua pihak saling berkolaborasi untuk mengoptimalkan P2KP2 angkutan khusus ternak, tidak hanya di waktu menjelang Idul Adha saja namun sepanjang tahun 2023.
Capt. Hendri juga mengajak semua pihak terkait agar memanfaatkan kapal khusus ternak untuk mengangkut muatan balik dari pelabuhan bongkar karena kapal khusus ternak ini juga memiliki ruang muat dengan kapasitas 150 ton.
Positif bagi Perekonomian Provinsi NTT
Program Tol Laut khususnya angkutan khusus ternak memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat di kawasan Provinsi NTT. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur secara khusus menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Presiden Joko Widodo – Wapres Ma’ruf Amin atas prakarsa Program kapal ternak yang kehadirannya telah memberikan manfaat dan perubahan terhadap pengusaha ternak sapi yang ada di NTT.
Pihak Pemda NTT juga ingin agar program kapal ternak ditingkatkan bila perlu armada kapal ternak ditambah lagi. Angin segar berhembus karena keinginan agar jumlah armada kapal ternak terus ditambah mendapat sambutan positif dari Pemerintah Pusat, khususnya Kementerian Perhubungan. Selain itu, Kementerian BUMN melalui PPT. Pelindo cabang Kupang telah berkomitmen akan selalu mendukung program-program Ditjen Hubla Kemenhub.
Upaya peningkatan jumlah armada kapal ternak dimungkinkan karena penambahan layanan P2KP2 terus meningkat seiring dengan meningkatnya pemintaan kebutuhan daging hewan dari berbagai daerah di wilayah Indonesia Bagian Barat maupun wilayah Indonesia Bagian Tengah.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut pada tahun 2023 telah menyelenggarakan sebanyak 6 trayek kapal khusus ternak pada 2 pelabuhan pangkal yaitu Pelabuhan Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Pelabuhan Kwandang Provinsi Gorontalo.
Dirjen Hubla dalam pesannya, seperti yang diungkapkan Capt Hasan dan juga Capt Hendri, berharap pelepasan KM. Camara Nusantara 1 dan 2 menjadi bagian dari upaya menyukseskan program Tol Laut Ternak pada tahun 2023. (IS/AS/RY/HG)