4888 x Dilihat
PROGRAM AKSI DILAKUKAN UNTUK TINGKATKAN KUALITAS MENTAL & DISIPLIN PENGEMUDI TAKSI BANDARA SOEKARNO-HATTA
(Jakarta, 4/5/2011) Dalam rangka meningkatkan kualitas mental dan disiplin serta profesionalisme pengemudi angkutan penumpang, khususnya pengemudi taksi Bandara Soekarno-Hatta, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Ditjen Hubdat Kemenhub) melalui Direktorat Keselamatan Transportasi Darat (KTD) menyelenggarakan Program Aksi (Proaksi) Peningkatan Kualitas Mental & Disiplin Pengemudi Taksi Bandara Soekarno-Hatta yang diselenggarakan di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Diknas Pemda DKI Jakarta Jalan Nangka No.60, Tanjung Barat, Jakarta Selatan, selama empat hari mulai dari 2 Mei hingga 5 Mei mendatang.
Kegiatan tahunan ini merupakan penyelenggaraan yang ke tujuh yang dilaksanakan oleh Direktorat KTD. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan tiga aspek penting yang harus dimiliki para pengemudi taksi yang beroperasi di Bandara Soekarno Hatta, yaitu aspek pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), maupun sikap/perilaku (attitude).
Dalam sambutan Direktur Jenderal Perhubungan Darat yang dibacakan oleh Direktur Keselamatan Transportasi Darat (KTD), Hotma Simanjuntak menjelaskan, untuk menekan tingkat kecelakaan yang tinggi, perlu dilakukan upaya secara komprehensif. Upaya tersebut antara lain berupa pembinaan, pencegahan, pengaturan, dan penegakan hukum.
Upaya pembinaan, lanjut Hotma, dapat dilakukan melalui peningkatan intensitas pendidikan berlalu lintas dan pernyuluhan hukum secara berkelanjutan seperti kegiatan yang dilakukan pada kali ini.
“Diharapkan dari materi-materi yang diberikan pada Proaksi ke-7 ini, akan menambah wawasan dan pengetahuan, meningkatkan rasa kedisiplinan, tanggung jawab dan mental yang baik, yang nantinya dapat diterapkan pada saat melakukan tugas sebagai pengemudi di jalan maupun dalam kehidupan sehari-hari,” Jelas Hotma.
Dalam skala yang lebih luas, diharapkan Proaksi ini dapat menjadi pemicu terbangunnya budaya keselamatan jalan (Road Safety Culture) dan budaya cara mengemudi yang selamat berdasarkan penguasaan teknis dan mental pengemudi, atau populer dikenal sebagai Defensive Driving.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana, Kasubdit Keselamatan Angkutan, Direktorat KTD, Eddy Gunawan, menyampaikan bahwa penyelenggaraan proaksi tahun ini diikuti oleh sebanyak 37 orang peserta dari 10 perusahaan taksi.
Materi yang diberikan selama 4 (empat) hari penyelenggaraan proaksi ini berupa teori dan praktek yang meliputi: keselamatan lalu lintas jalan, implementasi perundang-undangan Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ), penegakan hukum lalu lintas, kesehatan kerja, penanganan darurat kecelakaan, bimbingan mental dan rohani, ketentuan di bandara, defensive & efficiency driving, pengembangan sikap & perilaku pengemudi, bahasa inggris, pengetahuan kendaraan bermotor, pelayanan angkutan umum, sosialisasi program HIV/AIDS dan outbound.
Materi-materi proaksi ini disampaikan oleh para pejabat di lingkungan Ditjen Perhubungan Darat, Kepolisian RI, Rindam Siliwangi, Indonesia Defensive Driving Center, Motivator, Palang Merah Indonesia (PMI), Yayasan Komite Kemanusiaan Indonesia (YKKI), serta instansi terkait lainnya. (RS)