8193 x Dilihat
PRIORITAS CETAK BIRU TRANSPORTASI ANTARMODA/MULTIMODA DIHARAPKAN SELESAIKAN MASALAH SISLOGNAS
(Jakarta, 3/6/2010) Prioritas yang ditetapkan dalam cetak biru transportasi antarmoda/multimoda diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan Sistem Logistik Nasional paling tidak sebesar 70%. Demikian disampaikan Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kemenhub Denny Siahaan pada Round Table Discussion (RTD) yang bertema Program Implementasi Cetak Biru Transportasi Antarmoda/Multimoda, di Kantor Badan Litbang, Jakarta, Kamis (3/6).
Denny menjelaskan, cetak biru transportasi antarmoda/multimoda merupakan turunan dari Sistem Logistik Nasional yang nantinya akan ditetapkan melalui Keputusan Presiden. Cetak biru menjadi salah satu prioritas pembangunan yang akan secara ketat dimonitor oleh Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) yang wajib dilaporkan implementasinya setiap 3 bulan. Sesuai dengan Keputusan Menteri No. 15 Tahun 2010 telah ditetapkan kesepakatan oleh pihak – pihak yang terkait dalam pengimplementasian cetak biru. Denny menambahkan hal yang perlu dibahas dalam cetak biru transportasi antarmoda/multimoda adalah menginventarisasi sejauh mana program – program yang dimuat dalam cetak biru diprogramkan untuk tahun 2010 – 2014.
Siti Maemunah (peneliti Badan Litbang Kemenhub) dalam paparan pembukaannya menjelaskan bahwa tujuan Cetak Biru Transportasi Multimoda untuk menyusun rencana pengembangan transportasi antarmoda/multimoda unuk mewujudkan kelancaran arus barang dan mobilitas orang yang efektif dan efisien dalam jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Cakupan yang menjadi prioritas cetak biru transportasi antarmoda/multimoda adalah 7 terminal khusus CPO dan batubara, 25 pelabuhan startegis, 14 bandar udara untuk kargo, 9 kota metropolitan , dan 183 kabupaten daerah tertinggal.
Pada akhir diskusi, Denny memberikan kesimpulan bahwa yang termuat dalam cetak biru transportasi antarmoda/multimoda diharapkan dapat memperlihatkan penekanan prioritas bagi pihak yang hadir dalam diskusi dalam meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas melalui transportasi antarmoda/multimoda. Cetak biru tersebut bukan menjadi keseluruhan program yang ada.
Pembicara RTD ini adalah Ir. Santoso Edi Wibowo (Kepala Biro Perencanaan Kemenhub) , Ir. Chandra Irawan (Kasubdit Pengembangan Pelabuhan Ditjen Hubla), Cik Dien Hasan (VP Head Of Research Development Planning Information Technology PT Angkasa Pura II), M. Aji (PT. Pelindo II). Acara ini dimoderatori oleh Kapuslitbang Manajemen Transportasi Multimoda Nurjannah. Pengantar RTD disampaikan oleh Siti Maemunah (Peneliti Badan Litbang Kemenhub). Acara ini turut dihadiri oleh para Kepala Dinas Perhubungan Provinsi dan Kota di Indonesia, perwakilan dari Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, perwakilan DPP Asosiasi Logistik Indonesia (DPP ALI), perwakilan DPP GAFEKSI. (ARI)