5586 x Dilihat
Pesawat Sriwijaya Air Tergelincir di Bandara Supadio
(Jakarta, 1/6/2012) Pesawat Sriwijaya Air SJ 188 jenis Boeing 737-400 tergelincir di Bandara Supadio, Pontianak pada pukul 12.35 WIB, Jumat (1/6). Akibatnya, bandara harus ditutup sekitar 6,5 jam hingga pukul 19.00 WIB. Akibat penutupan bandara, sejumlah penerbangan terganggu.
Pesawat Sriwijaya yang tergelincir ini bernomor registrasi PKCJV. Insiden terjadi ketika pesawat melakukan pendaratan di landasan pacu (runway) 15. Saat peristiwa itu terjadi, kondisi cuaca sedang hujan deras. Akibatnya pesawat tergelincir ke sisi kiri landasan.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Bambang S Ervan menyatakan, insiden ini menyebabkan nose wheel pesawat patah, landing gear masuk tanah, dan mesin pesawat menempel ke tanah.
Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura II Hari Cahyono menjelaskan, dalam pesawat nahas tersebut terdapat 163 penumpang di antaranya ada dua anak-anak dan satu bayi. Sementara kru kabin terdiri dari empat pramugari, dua pramugara, seorang pilot bernama Yohanes dan Co-pilot Fabian.
Sebelum pesawat SJ 188 ini tergelincir ada 12 penerbangan lain yang berhasil mendarat dengan aman. Setelah ada insiden tersebut pengelola Bandara Supadio mengeluarkan Notice to Airman (NOTAM) bahwa bandara untuk sementara di tutup hingga pukul 19.00 WIB".
Petugas di lapangan dengan cekatan sesuai dengan protap melakukan proses evakuasi pesawat secepat mungkin. Hingga sore tadi, evakuasi penumpang sudah selesai dan semua penumpang serta kru kabin selamat.
Akibat penutupan bandara tersebut, ada 17 penerbangan dari dan ke Bandara Supadio yang tertunda pemberangkatan dan pendaratannya, yaitu, sembilan penerbangan menuju Pontianak dan delapan lainnya hendak terbang dari Pontianak. Dari 17 penerbangan tersebut, empat diantaranya adalah maskapai Sriwijaya, yaitu 2 dari Jakarta menuju Pontianak dan 1 dari Pontianak menuju Jakarta.
Sementara itu Senior Manager PR Sriwijaya Air Agus Sudjono membenarkan insiden tersebut. Tidak ada penumpang yang terlantar, karena pihaknya telah mengakomodir penerbangan menuju Pontianak dengan penerbangan selanjutnya begitu bandara dibuka kembali, atau dialihkan ke maskapai penerbangan lain.
"Kita sedang berusaha cover dengan pesawat lain. Kita tawarkan mereka untuk di-endorse atau dipindahkan ke airline lain tujuan sama. Tapi kami tetap upayakan untuk terbangkan dengan pesawat kami sendiri setelah ada rilis dari KNKT bandara Supadio sudah terbuka untuk take off/landing nanti," jelas Agus.
Penawaran ini memang merupakan prosedur standar operasional maskapai agar memberi pilihan kepada penumpangnya pilihan pindah penerbangan atau penggantian tiket dengan uang. Tentunya pilihan manapun yang diambil penumpang, maskapai bersangkutan tetap harus memfasilitasi.
Zulfadhli, salah seorang anggota DPR RI yang menjadi penumpang pesawat itu, mengatakan, hujan lebat berlangsung sesaat sebelum pesawat mendarat. Setelah pendaratan darurat dilakukan, semua penumpang dalam kondisi panik. Untung petugas sigap, sehingga semua penumpang segera dievakuasi dengan ambulans. (JO)