4963 x Dilihat
PERKERETAAPIAN UNTUK PARIWISATA DI BALI: HARUS DIKELOLA PROFESIONAL DAN TEPAT WAKTU
(Senin, 27/12/2010) Penyelenggaraan perkeretaapian di Bali untuk mendukung pariwisata harus dikelola secara profesional dengan memperhatikan target waktu yang telah ditentukan. Demikian disampaikan Menteri Perhubungan Freddy Numberi saat menyaksikan “Penandatanganan Kesepakatan Bersama Tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian di Bali Untuk Mendukung Pariwisata” di Gedung Sapta Pesona Kantor Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Jakarta, Senin (27/12).
Menhub menjelaskan bahwa pembangunan kereta api khusus untuk pelayanan pariwisata baru dilakukan pertama kali di Bali. Menhub juga menyebutkan bahwa integrasi dalam spacial planning/tata ruang di daerah seharusnya diketahui oleh masyarakat sekitar. “Pariwisata merupakan industri jangka panjang yang bisa menjadi hal membanggakan. Untuk itulah saya meminta kepada Direktorat Jenderal Perkeretaapian untuk membantu dan harus dikerjakan secara all out, sesuai target waktu yang ditentukan, bekerja secara profesional sehingga apa yang telah kita tanda tangani bisa tercapai sesuai target, “ kata Menhub.
Penandatangan MOU ini dilakukan oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Tundjung Inderawan, Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenbudpar Firmansyah Rahim, Gubernur Bali Made Mangku Pastika, dan Direktur Utama PT Kereta Api Ignasius Jonan, dengan disaksikan oleh Menteri Perhubungan Freddy Numberi, Menteri BUMN Mustafa Abubakar, dan Menteri Kebudayaaan dan Pariwisata Jero Wacik. Konsep sistem transportasi massal melalui jaringan kereta api tersebut direncanakan sepanjang 565 Km meliputi Bali Selatan-Bali Utara (step 1) dan Bali Barat-Bali timur (step 2). Penandatangan kesepakatan bersama ini didasarkan pada 3 hal: Pertama yaitu dalam rangka memecahkan permasalahan kepadatan lalu lintas di Bali serta meningkatkan pelayanan transportasi bagi wisatawan di Bali dan meningkatkan mobilitas masyarakat di Bali. Kedua, perkeretaapian merupakan moda transportasi yang dapat memberikan pelayanan angkutan secara massal yang dapat menajmin keselamatan, keamanan, kenyamanan, cepat dan lancar, tertib dan teratur, efisien, terpadu dengan moda lain serta menunjang pemerataan, pertumbuhan, stabilitas, pendorong dan penggerak pembangunan nasional. Selain itu diharapkan melalui sarana kereta api dapat menjadi penciptaan daya tarik wisata baru untuk menikmati keindahan Pulau Bali. (ARI)