Biro Komunikasi dan Informasi Publik - Selasa, 21 September 2010

6087 x Dilihat

PENINGKATAN KESELAMATAN PENERBANGAN BUTUH KERJASAMA ANTAR NEGARA

(Nusa Dua Bali, 21/9/10)  Upaya untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi penerbangan merupakan salah satu kewajiban negara. Namun tidak mungkin pencapaian tersebut dilakukan suatu negara tanpa kerjasama dengan negara lain. Hal tersebut dinyatakan oleh Menteri Perhubungan Freddy Numbery ketika membuka APEC Airport Safety Oversight and Advanced Technologies Workshop di Nusa Dua Bali Selasa, 21 September 2010. “Kerjasama antar negara akan menyebabkan pencapaian tingkat keselamatan penerbangan yang lebih baik menyeluruh dan berkelanjutan,” kata Menhub.

Lebih lanjut Menhub menambahkan sistem keselamatan penerbangan suatu negara mungkin harus dibangun secara khusus dan berbeda antar satu negara dengan negara lain. Tetapi pencapaian hal itu mungkin dapat dilakukan dengan cara kombinasi antara satu sistem yang digunakan suatu negara dengan sistem negara lain melalui proses kerjasama. “Kita tahu bahwa sertifikasi bandar udara merupakan persyaratan mandatory sejak tahun 2003, tetapi pada kenyataannya hingga kini masih banyak negara anggota ICAO (Organisasi Penerbangan Sipil Internasional) yang belum mampu melaksanakannya, hal seperti ini yang perlu ditangani dengan cara kerjasama,” kata Menhub mengambil contoh.

Menurut Menhub masih banyaknya negara yang belum mampu memenuhi sertifikasi bandar udara sebagai salah satu persyaratan mandatory disebabkan karena masih minimnya sumber daya yang dimiliki sebagian negara. “Kita membutuhkan forum untuk bertukar pikiran dan pengalamam serta forum diskusi untuk mencapai pengertian yang lebih baik serta bagaimana merumuskan “best practice” untuk sertifikasi bandara udara termasuk di dalamnya safety management system yang sudah digagas sejak tahun 2005,” kata Menhub.

Dalam sambutan pembukaan pada acara tersebut Menhub menegaskan harapannya agar workshop  yang dilaksanakan oleh negara-negara anggota APEC tersebut dapat fokus untuk memberikan kontribusi pada peningkatan kinerja keselamatan bagai seluruh pemangku kepentingan dalam dunia penerbangan di dalam keanggotaan APEC. “Secara khusus perhatian saya adalah agar bagaimana kegiatan ini dapat memberikan kontribusi pada upaya penerapan keseluruhan standar dan rekomendasi ICAO, terutama dalam hal perencanaan dan operasi bandar udara publik melalui “sharing best practice” para pengelola bandar udara anggoa APEC,” kata Menhub.

Sejauh ini diketahui pertumbuhan traffic penerbangan di Asia Pasifik mencapai angka yang tertinggi dibandingkan kawasan regional lainnya. Berdasarkan data dari Airports Council International (ACI), jumlah penumpang yang tercatat di bandar udara utama negara-negara asia pasifik mencapai hampir 500 juta penumpang di pertengahan 2010. Jumlah tersebut tercatat lebih tinggi 11,5 % dalam periode yang sama di tahun 2008. ACI juga mencatat akselerasi pertumbuhan lebih lanjut di Asia Pasifik terutama untuk lalu lintas penerbangan internasional terjadi di China, Korea Selatan, Malaysia dan Jepang. Sementara untuk lalu lintas penerbangan domestik, tercatat di Kuala Lumpur, Jakarta, Sao Paolo, Taipei, Shanghai dan Moskow.

APEC Airport Safety Oversight and Advanced Technologies Workshop ini disponsori oleh Amerika Serikat, Indonesia dan Singapura serta dihadiri delegasi dari 32 negara, yaitu dari anggota-anggota APEC maupun negara-negara anggota ICAO yang bukan anggota APEC. Workshop direncanakan diselenggarakan hingga tangga 23 September 2010 di Nusa Dua Bali. (BRD)

Jajak Pendapat

Kementerian Perhubungan RI

Bagaimana proses pelayanan pengaduan di Kementerian Perhubungan?

Memuaskan Kurang Memuaskan Tidak Memuaskan
  MENU