3888 x Dilihat
PENGGUNAAN SATU JALUR KRL BOGOR-BOJONG GEDE DIBATASI JAM OPERASI
(Bogor, 26/11/2012) Jalur Kereta Rel Listrik (KRL) dari stasiun Bogor ke Bojong Gede dan sebaiknya direncanakan bisa beroperasi Rabu (28/11). Pengoperasian KRL nantinya akan dibatasi yakni dari stasiun Bogor pukul 05.00-09.00 WIB dan dari Bojong Gede pukul 17.00-21.00 WIB. Sementara di jeda antara waktu tersebut akan dilakukan pengerjaan perbaikannya agar bisa segera diselesaikan. Ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan transportasi walau hanya menggunakan satu jalur untuk sementara waktu sampai pengerjaan perbaikan tanah longsor selesai dua pekan mendatang.
Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono yang didampingi Direktur Sarana dan Prasarana Arief Haryanto Ditjen Perkeretaapian Kemenhub dan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Ignasisus Jonan mengemukakan, uji coba KRL ke Cilebut dan Bogor sudah dilakukan sejak Minggu (25/11). Mulai dari kereta GT seberat 60 ton hingga satu KRL Commuterline sekaligus mengeluarkannya dari Stasiun Bogor.
"Walaupun uji coba berhasil, namun kami akan tetap mengedepankan aspek keselamatan dan akan diujicoba juga pada saat turun hujan, makin cepat makin baik," ujar Wamen usai meninjau pengerjaan perbaikan di lokasi longsor, di KM 45-400 Cilebut, Bogor, Senin (26/11).
Nantinya menurut Wamen akan dipasang alat pamantau untuk mengetahui lebih detil apakah masih ada kemungkinan terjadinya kerawanan tanah longsor. Saat dilakukan ujicoba, gerakan di pijakan tanah yang dilalui KRL cenderung stabil, namun tetap akan ditindaklanjuti dengan melibatkan Tim Ahli Tanah serta koordinasi dengan Dinas Perhubungan Bogor.
Rencana menjalankan empat hingga enam bus Damri menggantikan angkutan dari Bogor menuju Bojonggede yang sedianya dilakukan juga dibatalkan. Menurut Wamen hal tersebut dilakukan lantaran tidak efektif justru menambah kepadatan lalu lintas di jalur tersebut.
Rencana menjalankan empat hingga enam bus Damri menggantikan angkutan dari Bogor menuju Bojonggede yang sedianya dilakukan juga dibatalkan. Menurut Wamen hal tersebut dilakukan lantaran tidak efektif justru menambah kepadatan lalu lintas di jalur tersebut.
Menurut Jonan, untuk memberikan keamanan yang lebih besar dan percepatan perbaikan tanah longsoran, rencananya rel eksisting jurusan Bogor akan digeser maksimal satu meter ke arah barat sepanjang 100 meter.
“Kalau sudah aman, baru KRL dijalankan dan pekerjaan tetap dilakukan, untuk itu maka perjalanan satu jalur itu tidak satu hari penuh seperti biasanya namun pada waktu jam padat saja sementara waktu,” kata Jonan.
KRL, lanjut Jonan pada petak jalan tersebut juga akan dikurangi kecepatannya hingga 5km/jam untuk mengurangi getar pada tanah yang sedang dikerjakan sehingga aspek keselamatan dan keamanan tetap diutamakan.
Jonan juga menegaskan pihaknya tetap akan memberlakukan tiket Jakarta-Depok dan membebaskan tiket Depok-Bojonggede hingga pengerjaan perbaikan dua jalur Bojonggede-Cilebut selesai. “Namun tidak berlaku sebaliknya,” ujarnya. (CHAN)