7043 x Dilihat
Pengembangan Bandara Adi Sucipto Dipastikan Terealisasi Tahun 2010
(JAKARTA, 31/12/09) Pengelola Bandara Adi Sucipto memastikan rencana pengembangan Bandara Adi Sucipto Jogjakarta akan terealisasi pada 2010. Pengembangan ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kapasitas bandara, seiring terus meningkatnya jumlah penumpang setiap tahun.
Halendra, Manajer Operasional PT Angkasa Pura I cabang Bandara Adi Sucipto, mengatakan, perusahaannya pengelola bandara telah menyiapkan dana cair sebesar Rp 160 miliar, yang dialokasikan untuk mengembangkan terminal penumpang.
”Pengembangan terminal itu sudah pasti harus terealisasi pada 2010, karena terminal yang ada saat ini sudah overloaded. Dananya sudah siap, sekarang tinggal tunggu proses tender untuk menentukan siapa yang melaksanakan proyeknya,” ujar Halendra.
Disebutkannya, dengan area seluas 7.800 meter persegi, terminal penumpang di bandara internasional itu idealnya, hanya melayani maksimal sebanyak satu juta penumpang per tahun. Tetapi saat ini, jumlah pergerakan penumpang di Adi Sucipto terus mengalami peningkatan dan telah melebihi angka tiga juta orang penumpang per tahun.
”Untuk menambah kapasitas, kita akan perluas area terminal menjadi 18.000 meter per segi. Meskipun dengan area seluas itu daya tampungnya hanya meningkat hingga sekitar 2,5 juta penumpang dan masih kurang jika jibandingkan dengan fakta yang ada, setidaknya ada proses peningkatan pelayanan yang bisa kita lakukan,” lanjut Halendra.
Menurut Halendra, tingginya pergerakan penumpang di Adi Sucipto tidak hanya disebabkan oleh meningkatnya pergerakan wisatawan dari dan menuju Kota Gudeg ini. Tetapi kondisi tersebut juga dipicu oleh masuknya penumpang dari kota-kota sekitar Jogja yang berada di wilayah Jawa Tengah bagian selatan dan Jawa Timur bagian barat. Kota-kota itu di antaranya adalah Solo, Purwokerto, Magelang dan Klaten, di wilayah Jawa Tengah, serta Ngawi, Madiun dan sekitarnya, yang masuk wilayah Jawa Timur.
"Pada low season jumlah penumpang rata-rata 4.500 sampai 5.000 an penumpang. Sementara pada peak season bisa mencapai 6.300 an penumpang," jelasnya.
Ditambahkannya, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sudah menyetujui pengembangan tersebut dengan menggunakan kas perusahaan. Saat ini Angkasa Pura I tengah menyelesaikan feasibility study. ”Sehingga Januari 2010 bisa segera di tender,” jelas Halendra.
Dia menambahkan, selain terminal, pengembangan wilayah udara (air side) Bandara Adi Sucipto juga direncanakan untuk dilakukan pada 2010 dengan sumber pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. Target utamanya adalah menambah panjang landasan pacu (runway) dari 2.200 meter menjadi 2.500 meter.
”Semua akan dilakukan simultan, baik pengembangan terminal maupun runway,” ujar Halendra. Terkait peningkatan kapasitas terminal dan landasan pacu tersebut, Halendra mengatakan, idealnya jumlah parking stand atau area parkir pesawat juga ditambah dari saat ini yang berkapasitas delapan pesawat menjadi 10 pesawat. Hal itu mengingat jumlah pergerakan pesawat di Bandara Adi Sucipto beroperasi setiap hari mulai pukul 06.00 WIB sampai 09.00 WIB telah mencapai hingga 43 penerbangan per hari datang dan pergi.
Saat ini, imbuhnya, ada 10 maskapai dalam negeri dan internasional yang beroperasi di bandara tersebut. Yaitu Garuda Indonesia, Mandala Airlines, Indonesia Airasia, Batavia Air, Sriwijaya Air, Lion Air, Pelita Air Service, Malaysia Air Service dan Malaysia AirAsia, serta Pelita Air yang non-jadwal,” pungkasnya.
Halendra menyebutkan, peningkatan jumlah penumpang itu berimbas langsung pada realisasi penerimaan laba perusahaan, yang diperkirakan mencapai Rp 25 miliar tahun ini, atau lebih lebih tinggi dari target awal sebesar Rp 23 miliar. Sementara tahun lalu, realisasi penerimaan laba dari Bandara Adi Sucipto sebesar Rp 22 miliar. (DIP)