Biro Komunikasi dan Informasi Publik - Senin, 08 Juli 2013
3298 x Dilihat
PEMUKULAN KABANDARA WAMENA SANGAT DISESALKAN
(Jakarta, 7/7/2013) Pemukulan yang terjadi Minggu (7/7) di Bandara Wamena, Jayapura terhadap Kepala Bandara Wamena Jufikar Pakondo dan staf ATC (Air Traffic Control) Edy Horas sangat disesalkan. Hal tersebut disampaikan Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementrian Perhubungan Bambang S Ervan di Jakarta.
Menurut Bambang, kronologis pemukulan yang dilakukan sekelompok orang terjadi pada saat pesawat RJ100 PK-JKP yg dioperasikan oleh PT. Nusantara Air Charter take off dari Bandara Sentani sekitar pukul 17 WIT menuju Bandara Wamena, tiba di Bandara Wamena pukul 17.30, kemudian pesawat tersebut ingin terbang kembali ke Bandara Sentani, tetapi mengingat jam operasional Bandara Sentani hanya sampai pukul 17.00 dan sudah di extend sampai pukul 18.00 mengakibatkan pesawat tersebut tidak dapat terbang kembali.
"Karena tidak dapat terbang lagi dan pejabat Pemda di Wamena masih harus membawa kontingen Pespawari ke Sentani, mereka marah dan melampiaskan kemarahannya dengan memukul Edi Horas dan Jufikar Pakondo," jelas Bambang.
Tidak diberi izin terbang itu tak lain adalah untuk keselamatan penerbangan. Cuaca di Papua sangat cepat berubahnya, apalagi Wamena yang berada di pegunungan. Apalagi kondisi sudah melewati sunset dan bandara sedang dalam pengerjaan landasan.
Pemukulan tersebut ternyata dilakukan oleh Wakil Bupati Jayawijaya, Wamena, Jayapura Jhon Banua dan Kepala Dinas Perhubungan Bapa Oleng Daengboa.
Permasalahannya menurut Bambang, Bandara Wamena telah memberikan extend, namun demikian Bandara Sentani tidak dapat lagi memperpanjang waktu operasi. Demikian pula crew tidak bersedia terbang karena regulasi yakni Operator Walesi Air dengan AOC Nusantara Air Carter.
Wakil Bupati memanggil kordinator ATC dan memukul yang bersangkutan. Dan karena Kabandara posisi di lapangan maka diberilah penjelasan. Namun sayangnya saat memberikan penjelasan Kabandara kemudian malah ikut dipukul hingga jatuh dan diinjak, kemudian Kabandara diamankan staf Bandara.
"Telah dilakukan visum serta dibuatkan laporan kepihak kepolisian. Seluruh personel bandara meminta pemberian rasa aman personel bandara yg melaksanakan tugas," pungkas Bambang. (CHAN)