Biro Komunikasi dan Informasi Publik - Sabtu, 29 Maret 2025

337 x Dilihat

Pemerintah Pastikan Kelancaran Pergerakan Masyarakat pada Masa Puncak Arus Mudik Menhub Dudy dan Menko PMK Tinjau Sejumlah Simpul Transportasi di Jakarta

Jakarta – Pemerintah terus menjamin dan memastikan kelancaran arus pergerakan Masyarakat selama masa puncak arus mudik Lebaran yang berlangsung pada 28-29 Maret 2025. Demi memastikan hal tersebut Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, meninjau sejumlah simpul transportasi di Jakarta yakni Bandara Sorkarno-Hatta, Stasiun Gambir dan Terminal Pulogebang, Sabtu (29/3).

Titik pertama yang ditinjau rombongan yakni Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta. Tinjauan ini dilakukan guna memastikan kelancaran layanan transportasi udara di tengah peningkatan jumlah penumpang yang signifikan di Bandara Soekarno-Hatta menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Menhub Dudy menjelaskan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan Bandara Soekarno-Hatta dalam melayani lonjakan jumlah pemudik. “Kami bersama dengan Menko PMK, Kapolri, dan Menteri Kesehatan melakukan peninjauan terkait kesiapan Bandara Soekarno-Hatta dalam melayani para pemudik yang akan pulang kampung.” jelasnya.

Berdasarkan data real time yang dirilis Angkasa Pura (Injourney airport) sejak 21 Maret 2025 hingga hari ini, terdapat tren peningkatan jumlah penumpang secara bertahap di Bandara Soekarno-Hatta. Puncak pergerakan tercatat pada H-3 Lebaran, yakni Jumat, 28 Maret 2025, dengan total penerbangan mencapai 1.179 dan jumlah penumpang mencapai 184.000 orang. Jumlah penumpang meningkat sebesar 4,3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada periode yang sama. Secara Kumulatif hingga H-3 Bandara Soetta telah melayani 1,2 juta penumpang.

“Dari data realtime Injourney, terjadi lonjakan signifikan pada H-3 Lebaran di Bandara Soekarno-Hatta. Kami melihat jumlah penumpang mengalami pertumbuhan. Ini menunjukkan bahwa kapasitas pesawat terisi lebih optimal. Kami terus berkoordinasi dengan semua pihak terkait untuk memastikan kelancaran arus mudik serta kenyamanan para penumpang, Saat ini, kita berada di Terminal 1B yang merupakan bagian dari transformasi Bandara Soekarno-Hatta,” ungkap Menhub Dudy.

Salah satu langkah yang diambil dalam transformasi ini adalah pemindahan layanan penerbangan domestik Citilink dari Terminal 3 ke Terminal 1B. Menhub menegaskan bahwa pemindahan ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan di Terminal 3 dan meningkatkan kenyamanan penumpang.

“Dengan pemindahan ini, kepadatan yang selama ini sering terjadi di Terminal 3 menjadi berkurang. Seperti yang kita saksikan, meskipun jumlah pemudik meningkat, Bandara Soekarno-Hatta tetap mampu melayani penumpang dengan baik tanpa terjadi kepadatan atau antrean di seluruh terminal,” jelasnya.

Titik kedua yang ditinjau yaitu Stasiun Gambir, Jakarta Pusat. Di sini Menhub Dudy menyatakan kebijakan Work From Anywhere (WFA) yang diterapkan Pemerintah pada masa angkutan Lebaran 2025 sukses mengurai kepadatan jumlah pemudik pada moda kereta api.

Menhub Dudy menyebutkan bahwa kebijakan WFA yang diterapkan oleh pemerintah ternyata berdampak baik pada pergerakan arus mudik di moda kereta api. Kebijakan tersebut punya implikasi yang cukup signifikan sehingga ini menyebarkan para pemudik mulai dari H-10 sampai puncaknya pada 28 Maret 2025. Ia mengatakan sejauh ini tidak terjadi penumpukan yang ekstrem di Stasiun Gambir, meski jumlah penumpang mengalami lonjakan yang signifikan.

“Pergerakan penumpang kereta api sejak H-10 terlihat konstan, sehingga pada saat memasuki masa puncak tidak terjadi kepadatan yang berarti di area stasiun,” ucap Menhub Dudy.

Menhub Dudy juga menjelaskan, Stasiun Gambir merupakan stasiun kedua terpadat setelah Stasiun Pasar Senen. Menurut data PT KAI, sampai dengan tadi pagi pukul 10.00 WIB, jumlah penumpang yang berangkat melalui Stasiun Gambir mencapai angka 217.891 orang.

Terkait pelayanan, Menhub Dudy juga menyebut pelayanan di Stasiun Gambir sudah sangat baik kepada para penumpang. Ia pun meminta pelayanan ini makin ditingkatkan, terutama pada arus balik Lebaran nanti.

“Saya tekankan sekali lagi kepada pengelola sektor kereta api dan juga pengelola moda transportasi lainnya bahwa keamanan dan kenyamanan harus menjadi perhatian utama. Saya juga berharap semoga pada arus balik nanti penumpang kereta api bisa terdistribusi dalam beberapa hari, tidak menumpuk pada hari-hari tertentu saja,” sebut Menhub Dudy.

Data PT KAI menyebutkan, realisasi penjualan tiket kereta api jarak jauh dan lokal selama masa angkutan Lebaran 2025 mencapai angka 1.187.818 tempat duduk, per tanggal 29 Maret 2025 pukul 10.00 WIB.

Sebagai informasi, jumlah kapasitas tempat duduk untuk kereta api jarak jauh adalah sebanyak 1.036.854 kursi, saat ini sudah terjual 726.913 kursi. Adapun jumlah kapasitas tempat duduk untuk kereta api lokal adalah sebanyak 150.964 kursi, saat ini sudah terjual 75.163 kursi.

Titik terakhir yang ditinjau guna memastikan kelancaran, keamanan, keselamatan, dan pelayanan prima angkutan mudik Lebaran yakni di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur.

Pengecekan di lapangan dilakukan dengan melihat proses pemeriksaan kesehatan para pengemudi di Terminal Pulogebang, lalu dilanjutkan dengan pengecekan kelaikan sejumlah bus yang sedang beroperasi. Menhub menilai penyelenggaraan angkutan Lebaran di Terminal Pulogebang berjalan dengan baik.

"Kami dari Kementerian Perhubungan, pada setiap kesempatan angkutan Lebaran selalu menekankan tiga hal, yaitu keselamatan, keamanan dan kenyamanan. Pada hari ini kami bisa melihat bahwa di Terminal Pulogebang semua hal tersebut dilakukan dengan baik," tutur Menhub Dudy.

Dari sisi keselamatan, Menhub memastikan seluruh kendaraan bus yang beroperasi sudah melalui proses rampcheck atau pemeriksaan kelaikan jalan kendaraan. Di Terminal Pulogebang telah disiagakan 8 orang petugas rampcheck serta 6 orang petugas pendamping rampcheck yang bertugas terbagi dalam 2 shift setiap harinya.

Selain itu, tersedia pula pos pelayanan kesehatan bagi awak bus dan penumpang, yang juga siaga 24 jam. Pelayanan kesehatan bagi awak bus dikhususkan bagi awak bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang akan melakukan perjalanan. Di antaranya, dilakukan pemeriksaan tekanan darah, gula darah, dan tes urine.

"Kesehatan pengemudi berpengaruh terhadap keselamatan di perjalanan. Pengemudi harus beristirahat setiap 4-5 jam agar tidak mudah kehilangan konsentrasi. Urine juga akan dicek, jika ada yang kedapatan mengkonsumsi narkoba, bisa segera ditindaklanjuti oleh Kepolisian," kata Menkes Budi.

Terkait keamanan di terminal, Kemenhub bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan keamanan di kawasan terminal. Selama Angkutan Lebaran, dibuka Posko Terpadu Bersama gabungan dari Kemenhub, TNI, Polri, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP. Petugas Posko berfungsi sebagai pengawas pada kegiatan operasional di Terminal Pulogebang. Selain itu, dibuka juga Posko Saber Pungli untuk menjaga para penumpang dari gangguan premanisme dan pungutan liar.

"Masyarakat yang menggunakan bus untuk mudik tahun ini meningkat hampir 145%. Oleh karena itu kami di sini bersama-sama ingin memastikan kesiapan, baik dari terminalnya, kendaraan busnya dan juga dari pengemudinya," ujar Kapolri Listyo.

Berdasarkan data Terminal Pulogebang, jumlah penumpang yang berangkat sejak tanggal 21 Maret 2025 (H-10) hingga 29 Maret 2025 (H-2) adalah sebanyak 31.562 penumpang atau rata-rata 3.506 penumpang per hari. Sementara, rata-rata jumlah keberangkatan penumpang harian di Terminal Pulogebang pada 2025 ini adalah sebanyak 1.341 prenumpang.

Di Terminal Pulogebang terdapat 126 perusahaan otobus dengan total 1.057 bus AKAP yang beroperasi. Terminal ini melayani 59 trayek tujuan perjalanan ke daerah Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat.

Turut hadir dalam tinjauan ini Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal, Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Lukman F. Laisa, Direktur Utama PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) Faik Fahmi. (HA-OB-RYS/HH/GT/BRD)

Jajak Pendapat

Kementerian Perhubungan RI

Bagaimana proses pelayanan pengaduan di Kementerian Perhubungan?

Memuaskan Kurang Memuaskan Tidak Memuaskan
  MENU