4768 x Dilihat
THE GOVERNMENT STUDIES THE POSSIBILITY OF MULTIPLE AIRPORT IMPLEMENTATION IN JAKARTA
(Tangerang, 11/01/2011) Pemerintah saat ini tengah melakukan studi dalam rangka pengembangan bandara baru dan pengoptimalan bandara eksisting. Dalam studi tersebut, diantaranya Pemerintah mengkaji kemungkinan penerapan sistem multiple airport di kota besar yang penduduknya lebih dari 5 juta penduduk seperti Jakarta. Demikian disampaikan Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Bambang Susantono kepada wartawan saat kunjungan kerja ke Bandar Udara Soekarno-Hatta Selasa (11/1) .
Menurut Wamenhub sebetulnya merupakan hal yang sudah wajar, kota besar (megacities) seperti Jakarta untuk menerapkan lebih dari satu (multiple) airport. Wamenhub mencontohkan, kota besar di luar negeri seperti Jepang dan Amerika Serikat merupakan negara yang menerapkan konsep multiple airport. “Di Tokyo kita bisa lihat bandara internasional Haneda dan Narita, lalu di New York ada tiga bandara yaitu Bandara John F. Kennedy, LaGuardia, dan Newark,” jelasnya.
Saat ini, di sekitar wilayah Jakarta ada empat bandara yaitu Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Bandara Halim PerdanaKusuma, Bandara Pondok Cabe dan Bandara Budiarto, Curug. Namun penerbangan secara komersil terjadwal hanya di Bandara Soekarno-Hatta.
Lebih lanjut Wamenhub menambahkan, studi mengenai multiple Airport ini tidak hanya studi semata mengenai airport-nya, tetapi juga bagaimana orang akan melakukan pergerakan diantara airport yang ada. “Jadi yang terpenting adalah bagaimana sistem multiple airport itu bisa melayani kota contohnya untuk Jabodetabek ,” imbuhnya.
Wamenhub menyebutkan, saat ini pertumbuhan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta mengalami lonjakan yang besar. Pada tahun 2010, tercatat sebanyak 43,7 juta penumpang yang mengunjungi Bandara Soekarno-hatta. Jumlah tersebut melebihi kapasitas Bandara yaitu 22 Juta Penumpang pertahunnya.
“Dengan lonjakan yang begitu besar tersebut membuat bandara terlalu sesak dan membuat penumpang tidak nyaman, oleh karena itu kita perlu merubah wajah (facelift) dari airport di Jakarta ini karena airport merupakan salah satu gerbangnya Indonesia,” tutupnya.(RDH)