6257 x Dilihat
GOVERMENT SUPPORTS INDONESIAN AIRLINES GO INTERNATIONAL
(Amsterdam, 6/6/2010) Pemerintah Indonesia terus mendorong maskapai-maskapai Indonesia untuk bisa membuka jalur ke Eropa seperti yang sudah dilakukan Garuda Indonesia, per 1 Juni 2010. Dorongam itu diwujudkan berupa pemberiaan segala fasilitas dan kemudahan yang diperlukan oleh maskapai penerbangan.
Penegasan itu disampaikan Menteri Perhubungan Fredy Numberi di lobby Sheraton Hotel Bandara Schiphol Amsterdam, Sabtu (6/6) lalu. “Kita tahu, bahwa sebelum ini 4 maskapai yakni Garuda Indonesia, Mandala Airlines, Premi Air (PT Express Transportasi Antar Benua) dan Airfast sudah mendapatkan lisensi sejak 2009. Lalu sekarang kita tengah mengajukan lisensi bagi Lion Air, Batavia Air dan Indonesia Air Asia. Nah ini kita dorong, kita cari tahu apa yang yang harus segera dilakukan, supaya ketiga maskapai ini juga segera mendapat lisensi,” papar Freddy.
Lebih jauh Freddy juga menjelaskan, bahwa dorongan lain yang bisa dilakukan adalah memberikan kemudahan berupa fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh seluruh maskapai tersebut. Termasuk dorongan maskapai dalam meningkatkan kinerja layanan kepada penumpang. “Upaya lain adalah kita tetap memberikan pengawasan yang sangat ketat terhadap jaminan keselamatan bagi penumpang. Karena ini merupakan syarat yang tidak bisa ditawar lagi,” tandasnya.
Untuk mewujudkan hal ini, lanjut Menhub, melalui Ditjen Perhubungan Udara, pihaknya selalu menekankan betapa krusialnya faktor keselamatan penerbangan. Karena itu pemerintah selalu berusaha menjalin koordinasi dengan maskapai baik secara langsung maupun via organisasi maskapai penerbangan di Indonesia.
“Bagaimanapun, Indonesia adalah negeri kepulauan di mana salah satu urat nadi transportasi kita adalah penerbangan. Makanya, kita tentu mempriotaskan langkah-langkah yang dibutuhkan demi kelancaran dan kemajuan di bidang transportasi udara,” paparnya.
Dorongan lain yang saat ini sudah diberikan pemerintah, lanjut Menhub adalah meningkatkan kapasitas bandara-bandara di Indonesia. Salah satu upaya yang telah dilakukan antara lain melakukan kerjasama dengan pemerintah Belanda dalam peningkatan kapasitas pelayanan dan keamanan di bandara-bandara di Indonesia.
Upaya ini diwujudkan dalam pertemuan yang dilakukan pemerintah Indonesia yang diwakili langsung oleh dirinya selaku Menteri Perhubungan, dengan Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Indonesia Herry Bhakti Singayudha Gumay dengan Kementerian Transportasi dan Maritim Belanda.
Menurut Menhub, pertemuan dilaksanakan pada Jumat (5/6) lalu di Hotel Sheraton Bandara Amsterdam, yang dihadiri langsung oleh para pejabat dari Kementerian Perhubungan Indonesia, dan Kementerian Transportasi Belanda serta sejumlah pejabat KBRI Den Haag di antaranya Atase Perhubungan Imran Rasyid.
Dalam pertemuan itu, menurut Menhub, Kementerian Transportasi Belanda akan menghibahkan 35 unit mobil pemadam kebakaran senilai 300 juta Euro yang nantinya akan didistribusikan ke sejumlah bandara di tanah air.
Menurut Menhub, pihaknya telah mengundang Menteri Transportasi Belanda untuk berkunjung ke Indonesia pada Juli 2010. Dalam kunjungan ke Indonesia itu juga akan ditandatangani sejumlah proyek investasi Belanda di bidang transportasi di antaranya termasuk soal hibah mobil pemadam kebakaran.
Menyinggung soal penerbangan perdana Garuda Indonesia, Menhub menegaskan, pihaknya sangat menyambut baik, dibukanya lagi jalur penerbangan langsung Jakarta-Amsterdam oleh Garuda Indonesia. Sebab, selain mengembalikan martabat bangsa Indonesia di mata intenasional, dibukanya lagi jalur penerbangan oleh Garuda Indonesia ke Amsterdam, membuka mata dunia, bahwa Indonesia pun memiliki kapasitas dalam penerbangan internasional, terutama dalam bidang kelaikan dan keselamatan. “Ini bukti pengakuan asing kepada kita, bahwa kita juga memiliki kapasitas dengan standar internasional. Ini merupakan sebuah pengakuan dunia internasional. Atau sebuah bukti bahwa kita pun tidak kalah dengan pihak asing,” tuturnya lagi.
Untuk itu, Menhub mengingatkan kepada Garuda Indonesia dan maskapai lain, agar betul-betul memanfaatkan momentum baik ini. Sehingga jangan lagi kepercayaan yang sudah diperoleh ini ternodai oleh kasus-kasus yang membuat kehormatan Indonesia tercemar.”Intinya, jangan lagi ada accident-accident di dunia penerbangan kita baik domestik maupun internasional,” Ujar Menhub. “Semua pihak harus betul-betul concern terhadap keselamatan kita, tidak boleh terabaikan. Karena masalah keselamatan ini tidak bisa ditawar lagi. Dan pemerintah tidak akan kompromi dengan persoalaan keselamatan ini,” jelasnya.
Dalam hal ini, lanjut Menhub, karena Garuda Indonesia merupakan maskapai pertama yang diberi kepercayaan, maka Menhub minta dengan tegas kepada Garuda Indonesia untuk memperhatikan faktor keselamatan dan keamanan. Salah satu solusinya, lanjut Menhub, Garuda Indonesia harus tetap belajar dan melihat bagaimana maskapai lain dalam menerapkan faktor keselamatan dan keamanan penumpang.
Menhub juga menegaskan, upaya pemerintah tidak akan berhenti dengan terbangnya Garuda ke Amsterdam saja. Sebab, pemerintah pun telah mendorong agar Garuda Indonesia segera bisa diterima di Skyteam - yang merupakan sebuah jalinan kerjasama penerbangan antara maskapai penerbangan Amerika Serikat Delta, dan KLM. “Nantinya, bila Garuda Indonesia diterima di Skyteam, maka harapan Garuda Indonesia untuk membuka jalur penerbangan ke Roma Italia, London Inggris, dan Frankfurt Jerman bisa segera terealisir,” kata Menhub.
Sebab, lanjut dia, untuk membuka jalur ke kota-kota lain lain ke Eropa - selain ke Amsterdam, Garuda Indonesia mau tidak mau harus menyesuaikan standar keselamatan penumpang sesuai ketentuan ICAO - organisasi maskapai penerbangan sipil internasional.
Dengan bergabung di Skyteam, nantinya, Garuda Indonesia bisa memperoleh pengakuan internasional atas kinerjanya selama ini. Hingga dengan demikian, langkah Garuda Indonesia di dunia penerbangan internasional telah dianggap sejajar dengan pihak maskapai internasional lainnya.
‘’Kita harapkan di bulan-bulan ini, Garuda Indonesia bisa menorehkan prestasinya. Nanti, bisa secepatnya bergabung di Skyteam. Ini kita dorong terus,’’harap Menhub.
Dalam kesempatan tersebut Menhub juga mengakui bahwa tantangan yang dihadapi Garuda Indonesia sangat berat, mengingat jalur penerbangan Jakarta - Amsterdam juga merupakan target pasar bagi sejumlah maskapai asing lain. Kuncinya kata Menhub adalah layanan dan faktor keselamatan. (JAB)