Biro Komunikasi dan Informasi Publik - Selasa, 06 Maret 2012

3749 x Dilihat

PELNI TETAP LAYANI PENUMPANG MESKI KEJAR PENDAPATAN DARI MUATAN BARANG

(Jakarta 5/3/2012) PT Pelni  tetap akan menjalankan penugasan dari  pemerintah untuk mengoperasikan kapal sampai ke daerah tepencil. Namun demikian untuk mengembangkan perusahaan, pihak managemen BUMN itu  akan meningkatkan pendapatan dari melayani muatan barang, kendaraan, batu bara dan  memperpendek trayek.

Menurut Direktur Utama PT Pelni Jussabella Sahea,  layanan utama PT Pelni adalah mengangkut penumpang, namun demikian perusahaan tidak dilarang untuk mengangkut  muatan barang dan kendaraan dalam rangka menunjang layanan mengangkut penumpang. Selama ini juga kegiatan melayani muatan barang dan kendaraan sudah berlangsung, dengan cara mengubah kapal dengan membuat ramdoor (pintu) melalui lambung kapal, sehingga selain mengangkut penumpang juga mengangkut barang dan kendaraan. Namun untuk memperpendek jalur sedang dalam kajian, trayek-trayek mana saja yang akan diperpendek.

“Kami terus memperhatikan kecenderungan penumpang menggunakan kapal laut. Datanya menunjukan penumpang jarak jauh sebagian besar sudah beralih menggunakan pesawat  karena tarifnya terjangkau. Apalagi selama ini kapal-kapal Pelni melayani trayek panjang yang membutuhkan waktu sampai 18 hari untuk satu kali perjalanan, sehingga sangat lama. Untuk itu akan diperpendek dengan pertimbangan yang tepat,” ungkap Jussabella, di Jakarta (2/3).

Jussabella juga menyatakan, pertimbangan  penumpang   jarak pendek semakin meningkat, namun menghadapi kendala pada saat menunggu kapal  terlalu lama. Tetapi jika diperpendek trayek kapal, maka penumpang jarang pendek akan semakin cepat dilayani, karena kapal akan cepat datang.

“Saat ini setiap jalur panjang selalu dipadati muatan barang, sedangkan penumpangnya sedikit, penumpang yang ada di kapal itu sebagian besar jalur pendek,  “ ujar Jussabella.

Kegiatan melayani muatan barang dan kendaraan dengan kapal penumpang, selama ini sudah dilakukan Pelni, diantaranya kapal  KM Dobonsolo. Pendapatan dari muatan barang  menurut mantan Direktur Usaha Pelni itu, cukup bagus, sehingga akan dilakukan modifikasi pada kapal-kapal lainnya. Rencananya sebanyak  tujuh unit kapal secara bertahap akan dimodifikasi, dimulai tahun ini yang rencananya 1-3 kapal yang akan dimodifikasi.

“Kegiatan memodifikasi kapal  agar bisa mengangkut muatan barang dan kendaraan, sebagai upaya menutupi kekurangan pendapatan dari melayani penumpang meski sudah diberikan public service obligation (PSO),” kata Jussabella.

Selain  itu,  Pelni yang juga mengoperasikan kapal barang, sedang mengincar muatan batu bara. Saat ini PLN sudah menyerahkan sekitar 1 juta ton batu bara kepada BUMN bidang pelayaran untuk mengankutnya. Jika pihak perusahaan pelayaran “plat merah” itu tidak siap Pelni sanggup melayaninya, karena sudah mendapat kepercayaan dari perusahaan pemilik kapal batu untuk mengoperaikan kapal tersebut.

“Pelni siap jika diserahkan mengangkut muatan batu bara,” ungkap Jussabella. 

Pada tahun 2011, Pelni berhasil meraih laba Rp 3 miliar dan merupakan pertama kali sejak 8 tahun terakhir yang terus dirundung merugi. Kerugian selama ini karena  menurunnya jumlah penumpang angkutan laut yang banyak beralih ke angkutan udara, karena biaya lebih murah dan waktu tempuh yang singkat.

Untuk tahun ini Pelni menargetkan pendapatan sekitar Rp 2,62 triliun atau naik 6,50% dibanding target 2011 sekitar Rp 2,46 triliun, sedangkan  laba bersih ditargetkan Rp 20 miliar.(AB)

Jajak Pendapat

Kementerian Perhubungan RI

Bagaimana proses pelayanan pengaduan di Kementerian Perhubungan?

Memuaskan Kurang Memuaskan Tidak Memuaskan
  MENU