Biro Komunikasi dan Informasi Publik - Kamis, 28 Juli 2011

5250 x Dilihat

PELINDO II DAN PEMKAB SORONG SEPAKATI BANGUN PELABUHAN PETIKEMAS

(Jakarta, 27/7/2011) PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II  sebagai pemrakarsa dari konsorsium pengembang yang terdiri dari delapan perusahaan swasta dan BUMN dengan Pemerintah Kabupaten Sorong menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk pembangunan terminal petikemas di Sorong, Papua. Rabu (27/7) kemarin, di kantor Kementerian Perhubungan Jakarta, disaksikan oleh Menteri Perhubungan Freddy Numberi.

PT. Pelindo II sebagai pemrakarsa konsorsium melihat besarnya potensi angkutan petikemas di wilayah Indonesia bagian timur yang belum tergali. Melalui Direktur Utama PT.Pelabuhan Indonesia II, RJ Lino mengatakan, pembangunan ini akan memungkinkan Sorong menampung volume petikemas yang lebih besar dengan kapal-kapal bermuatan lebih dari 3000 TEUs dan berfungsi sebagai regional hub Indonesia bagian timur sekaligus dapat berpotensi menjadi West Pacific Hub Port karena letaknya yang strategis.

“Saat ini pelabuhan sorong kapasitas terbatas dan tidak mungkin dikembangkan karena keterbatasan lahan, oleh karena itu perlu dibuat terminal peti kemas baru yang diharapkan dapat menekan logistic cost di Indonesia bagian timur yang saat ini relatif mahal, ” ujarnya.

RJ Lino mengatakan saat ini biaya untuk mengirimkan satu TEUs petikemas dari Tanjung Priok ke Jayapura kurang lebih memakan biaya 19 juta rupiah. “Bayangkan berapa rupiah yang bisa dihemat kalau kita bisa kembangkan pelabuhan sorong yang lokasinya strategis, bayangkan dampaknya pula pada pertumbuhan ekonomi masyarakatnya ketika pelabuhan ini telah beroperasi ” jelasnya.

Sementara itu Pemerintah Kabupaten Sorong, melalui Bupatinya, Stephanus Malak sangat mendukung pembangunan pelabuhan Sorong dan akan memfasilitasi penyediaan lahan untuk pengembangan terminal petikemas. “saya dukung sepenuhnya hal tersebut untuk dikembangkan dan saya siap untuk sediakan tanah baik 3.000 hektar atau bahkan hingga 10.000 hektar, karena ini akan membuka peluang untuk mendorong perekonomian masyarakat Sorong, ucapnya.

Menyikapi MoU ini, Menteri Perhubungan Freddy Numberi mengatakan bahwa pihaknya terus mendukung dan mendorong pihak-pihak swasta yang ingin membangun pelabuhan-pelabuhan yang ada di Indonesia terutama di Sorong. “Pemerintah mendorong swasta berpartsipasi untuk membangun pelabuhan dalam rangka men-drive pertumbuhan ekonomi dan saya mendukung pembangunan pelabuhan di Sorong ini karena didukung oleh detail desain yang ada. Desain ini harus juga dimasukkan kedalam sistem transportasi nasional kita sehingga terintegrasi,” jelas Menhub.

Menurut data dari Pelindo II, pengembangan pelabuhan petikemas Sorong rencanannya berlangsung dari awal 2011 hingga 2016 yang memakan biaya sebesar 700 Miliar rupiah. Target Investasi dari tahap I tersebut adalah pembangunan kapasitas terminal sebesar 400.000 TEUs/tahun dengan panjang dermaga 500 m, 4 unit QCC serta equipment secara proporsional yang ditargetkan sudah bisa beroperasi pada akhir 2013. Untuk pengembangan tahap berikutnya mengikuti tren pertumbuhan perekonomian kawasan timur Indonesia.

Perusahaan swasta dan BUMN yang tergabung dalam konsorsium tersebut antara lain adalah, PT. Pelindo II, PT. Pelindo IV, PT Samudera Indonesia, Tbk, PT Meratus Line, PT Tempuran Emas, Tbk, PT Salam Pasific Indonesia Lines, PT Tanto Intim Line dan PT Pembangunan Perumahan. (RDH)

Jajak Pendapat

Kementerian Perhubungan RI

Bagaimana proses pelayanan pengaduan di Kementerian Perhubungan?

Memuaskan Kurang Memuaskan Tidak Memuaskan
  MENU