Biro Komunikasi dan Informasi Publik - Rabu, 22 Pebruari 2012

24598 x Dilihat

PELABUHAN GARONGKONG SIAP LAYANI KAPAL BESAR

(Jakarta 22/2/2012) Pelabuhan  Garongkong , milik Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan di Kabupaten Barru, Makassar, Selawesi  Selatan,  yang baru dibangun  mampu melayani kapal berukuran besar . Terbukti dalam suatu kegiatan uji coba bongkar muat, mampu melayani KM Fortune yang berbobot  28.000 GT  yang mengangkut muatan PT Bosowa.

Kegiatan penyandaran  dan bongkar muat perdana  itu disaksikan Gubernur Sulawesi Selatan,  Syahrul Yasin Limpo, Bupati Barru, H. A. Andi Idris Syukur, Presiden Direktur PT Bosowa Corporation, Erwin Aksa, Kepala Kantor Pelabuhan Awerange Abu Hanifa, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Burru Abu Bakar,  dan pejabat dari Muspida Sulsel dan Muspiko Kabupaten Buruu, serta masyarakat setempat, di dermaga Pelabuhan Garongkong,  Senin (20/2).

Menurut Syahrul Yasin Limpo, pembangunan pelabuhan  Garongkong  akan mendukung layanan kapal di Pelabuhan Makassar yang semakin padat. Kapal-kapal yang kesulitan sandar karena terbatasnya dermaga  bisa sandar di Pelabuhan  Garongkong. Dengan begitu, maka pergerakan ekonomi  berjalan lancar.

“Jadi pembangunan Pelabuhan Garongkong, bukan saja  bermanfaat bagi  peningkatan perekonomian  di tingkat Kabupaten Barru dan sekitarnya, tetapi juga bagi Provinsi Sulawesi Selatan, bahkan memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi nasional,” ungkap  Syahrul Yasin Limpo.

Diakuinya untuk mengatasi keterbatasan dermaga  dan lahan penumpukan di Pelabuhan Makassar  dengan jalan mengembangkan pelabuhan tidak mudah, sehingga  pembangunan pelabuhan di sejumlah daerah  menjadi salah satu pilihannya.

“Jadi  pembangunan pelabuhan  di daerah seperti di Kabupaten Barru  sangat membantu dan dibutuhkan, dalam rangka mengatasi kepadatan di Pelabuhan Makassar,” kata Syahrul Yasin Limpo.

Andi Idris Syukur  mengakui Pelabuhan Garongkong  akan menjadi pelabuhan terdalam kedua di Indonesia, setelah pelabuhan di Cilegon, Banten. Namun Pelabuhan Garongkong memiliki keunggulan, karena bisa melayani kegiatan bongkar muat sepanjang waktu setiap tahunnya, tanpa terkendala oleh gelombang ketika memasuki musim gelombang besar. 

“Ini merupakan anugrah yang Maha Kuasa disini.  Pelabuhan Garongkong  tidak perlu dibangun break water, karena secara alamiah ada pulau Penaikang  yang menjadi  break water alam bagi  pelabuhan ini, sehingga kolam pelabuhan terjaga dari hantaman gelombang  besar, yang membuat pelabuhan ini dapat beroperasi sepanjang  waktu. Dengan kedalaman kolam pelabuhan mencapai 12-17 m,  tentunya  bisa melayani kapal berbobot  50.000 GRT,” ungkap  Andi Idris Syukur.

Andi Idris Syukur juga optimis, beroperasinya pelabuhan baru ini akan menciptakan peningkatan ekonomi masyarakat di wilayahnya. Karena dengan adanya pelabuhan akan menciptakan usaha ekspedisi, membutuhkan tenaga kerja bongkar muat, perlunya angkutan darat pembawa muatan sampai pada perlunya dukungan kawasan industri dan pergudangan.

“Akhirnya akan membuat sejumlah usaha tumbuh, dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat,” ungkap Idris Syukur.

Bermanfaatnya Pelabuhan Garongkong, dirasakan juga oleh  pihak  PT  Semen  Bosowa Maros yang mempunyai pabrik di Maros. Selama ini pengiriman semen dan   penyediaan bahan bakunya  melalui Pelabuhan Makassar yang jaraknya hanya 40 Km. Namun  karena kapal-kapal yang digunakan berukuran besar,  dan kepadatan di Pelabuhan Makassar sangat tinggi, maka kapal  yang akan masuk di Pelabuhan Makassar harus menunggu lama.

“Tapi dengan  beroperasinya Pelabuhan Garongkong ini,  meski jaraknya mencapai  70 km dari lokasi pabrik, akan sangat membantu mempercepat proses pengapalan barang kami,” ungkap Presdir Bosowa Corporation.

Menurut Erwin, saat ini pengiriman semen melalui Pelabuhan Makassar mencapai 3 juta ton, sedangkan bahan bakunya mencapai 1 juta ton. Tahun 2012 pengiriman semen akan ditingkatkan lagi sebesar  2 juta ton. jika pelabuhan Garongkong sudah beroperasi, maka sebagaian besar kegiatan pengiriman semen maupun penyediaan bahan baku dan bahan bakar batu bara pabrik sebagian besar akan melalui pelabuhan ini.

“Untuk kami berharap pemerintah bisa segera meresmikan pengopeasian pelabuhan, agar kegiatan pengapalan  muatan bisa dilakukan dari pelabuhan ini,” ungkap Erwin.

Pelabuhan Garongkong merupakan pelabuhan baru. Posisinya berada bersebelahan dengan pelabuhan penyeberangan Andi Matalata, di pantai Garongkong. Pembangunan pelabuhan ini didasari untuk mengatasi keterbatasan dermaga dalam melayai  meningkatnya kapal yang keluar masuk Pelabuhan Makassar.

Pelabuhan Garongkong  dibangun sejak tahun 2008 melalui DIPA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan. Pembangunannya sudah memasuki  tahap IV, dengan total panjang dermaga mencapai  150 m, lebar 20 m dan panjang trestle (jembatan) 300 m. Rencananya pelabuhan ini dermaganya akan mencapai 250 m.

Pihak Pemerintah Kabupaten Barru  juga mendukung pembangunan pelabuhan ini dengan membangun akses jalan menuju pelabuhan yang panjangnya mencapai 1 km.
Melihat perkembangan yang baik pada Pelabuhan Garongkong, Kepala Kantor Pelabuhan Awerange Abu Hanifah menyatakan  perlunya sumber daya manusia dalam rangka melayani  keluar masuk kapal  dan penegakkan aturan keselamatan pelayaran.

“Jika kapal yang masuk semakin ramai, baik dari luar atau pun dalam negeri, maka membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi  sesuai dengan kebutuhan melayani kapal-kapal yang keluar masuk tersebut. Misalnya, jika kapal dari luar maka membutuhkan petugas yang  sudah mendapat pelatihan ISPS Code,” ungkap Abu Hanifah. (AB)

Jajak Pendapat

Kementerian Perhubungan RI

Bagaimana proses pelayanan pengaduan di Kementerian Perhubungan?

Memuaskan Kurang Memuaskan Tidak Memuaskan
  MENU