2360 x Dilihat
Operator Diminta Ganti Sistem Loket dengan Vending Machine
JAKARTA - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, kritikan masyarakat perihal praktik percaloan di bandara sudah terlalu bising. Untuk itu kepada manajemen PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II selaku pengelola bandara diberi kesempatan hingga akhir Mei 2015 untuk membersihkan praktek percaloan di kawasan bandara.
Salah satu cara menghilangkan percaloan adalah menghilangkan sumbernya, yaitu menghapuskan loket di bandara. Sebagai penggantinya, maskapai harus menyediakan mesin otomatis untuk melayani tiket penerbangan darurat (go show).
‘’Ganti saja dengan mesin, seperti vending machine (mesin penjual otomatis)," kata Jonan dalam sambutannya pada peluncuran Sistem Pengurusan Izin Terbang Secara Online di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (9/2).
Disamping vending machine, maskapai bisa menempatkan satu orang staf yang bertugas memberikan pelayanan bagi penumpang (customer service) yang menghubungkan ke bagian penerbangan untuk tiket go show. "Kalau PT KAI saja mampu investasi untuk itu, masa maskapai tidak mampu. Kalau maskapai tidak mampu investasi untuk itu, tutup saja," tegasnya.
Menurut dia, upaya penghapusan loket bandara efektif untuk menghilangkan praktik calo yang selama ini dikeluhkan oleh penumpang.
Mantan Dirut PT Kereta API Indonesia itu mengancam apabila pengelola bandara, dalam hal ini Angkasa Pura I dan II tidak bisa membenahi hal tersebut, maka tidak tertutup kemungkinan Jonan akan memutasi sejumlah pegawai AP. ‘’Kalau bandaranya kan nggak mungkin ditutup karena bandara harus tetap beroperasi. Tapi kalau orangnya kan bisa diganti. Ringkes," katanya.
Dengan dihilangkannya loket bandara dan digantikan dengan mesin otomatis, transparansi bisa terwujud. Menurut dia, industri penerbangan merupakan industri yang paling terdepan yang menjamin keselamatan transportasi. "Saya ingin industri ini transparan, saya tidak mau ada airline yang tidak bayar pajak, bukunya double. Industri ini tidak boleh disembunyikan apapun juga karena kita semua bertanggung jawab keselamatan transportasi," katanya. (JO)