Biro Komunikasi dan Informasi Publik - Rabu, 22 Desember 2010

4992 x Dilihat

CHRISTMAS AND NEW YEAR, SOETTA AIRPORT PASSENGERS PREDICTED TO INCREASE 15%

(Jakarta, 22/12/2012) Pada masa pelaksanaan angkutan Natal 2010 dan Tahun baru 2011 ini, jumlah penumpang yang akan menggunakan jasa pesawat udara melalui Bandara Soekarno – Hatta diperkirakan mencapai 1.919.344 orang. Jumlah tersebut lebih besar 15 persen bandingkan masa yang sama pada tahun sebelumnya. ”Pada kegiatan Natal 2009 dan Tahun Baru 2010 lalu, jumlah pergerakan penumpang di Bandara Soetta mencapai 1.668.995 orang. Ada peningkatan jumlah penumpang sebanyak 250.349 orang pada tahun ini yang kita prediksikan, atau naik 15 persen pada tahun ini,” jelas Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri Sunoko dalam siaran pers yang diterima redaksi www.dephub.go.id.
 
Sebagai persiapan mengantisipasi lonjakan yang terjadi, PT AP II selaku pengelola Bandara Soetta melakukan sejumlah persiapan. Antara lain untuk sisi udara (air side), telah disiapkan fasilitas pendukung pemanduan lalu lintas udara, fasilitas take-off/landing, fasilitas pendukung pergerakan pesawat udara di apron termasuk garbarata, peningkatan kapasitas uninterruptible power supply (UPS) dan genset untuk mengantisipasi gangguan pasokan tenaga listrik, serta fasilitas pendukung ground handling.
 
Sedangkan untuk sisi darat (land side), terhitung mulai tanggal 22 desember s/d 4 januari 2011 disiapkan Posko Monitoring dan Pengendalian dan Pengamanan di Terminal 1B dan 2E yang didukung dengan Patroli Mobil Security Bandara dan Bantuan Operasi oleh Polres, Brimob, POM/Garnizun, fasilitas kesehatan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), serta Pramuka. Selain itu, disediakan juga Media Center untuk wartawan dan ruang konferensi pers. Tri menambahkan, pembukaan Posko Natal 2010 dan Tahun Baru 2011 tersebut mengacu pada Surat Keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan tentang Tim Koordinasi Angkutan Natal 2010 dan Tahun Baru 2011 dalam rangka menciptakan dan meningkatkan pelayanan terhadap penumpang pesawat udara yang lancar, aman, tertib dan nyaman selaras dengan prinsip 3S+1C (Safety, Security, Service, and Complience). Selain itu juga dengan mengedepankan prinsip ”Zero Tolerance for causing any complain and/or accident”.

 Untuk optimalisasi pengaturan kawasan bandara, upaya pengawasan dan pengaturan lalu lintas kendaraan penumpang di Gerbang Bandara Soetta dan Pintu Masuk M1 dilakukan oleh sedikitnya 200 personel Polres Bandara. Jumlah itu belum termasuk personel pengawas dan pengatur lalu lintas dan pergerakan orang di area Terminal 1, 2 dan 3, yang melibatkan aparat Polres Bandara, Pramuka, serta Duta Bandara.
 
”Selanjutnya untuk melancarkan arus penumpang, dilakukan optimalisasi X-Ray Security Check Point (SCP1 dan SCP2) di setiap terminal, yang terdiri dari 26 unit X-Ray di Terminal 1, 26 unit X-Ray di Terminal 2, dan 7 unit X-Ray di Terminal 3, serta serta optimalisasi Check-in Desk dan Help desk dengan total 217 desk. Lampu-lampu penerangan juga kita tambah,” papar Tri Sunoko. Selain itu juga dilakukan updating fasilitas FIDS yang akan menyampaikan informasi gerbang keberangkatan (gate information) pesawat dan jadwal penerbangan (flight information), serta optimalisasi kamera pengawas CCTV yang saat ini mencapai 480 unit.
 
Optimalisasi area parkir di Bandara Soetta juga dilakukan PT AP II untuk memperbesar kapasitas dari yang telah ada sebelumnya, hingga mencapai total 7.946 unit kendaraan baik roda empat maupun roda dua pada saat ini. Rinciannnya, untuk Terminal 1 berkapasitas 3.998 kendaraan, terdiri dari area untuk mobil sebanyak 2.129 unit, sepeda motor sebanyak 1.600 unit, dan parkir inap sebanyak 269 unit. Kemudian di Terminal 2, tersedia lahan parkir untuk  1.556 unit mobil, 1.600 unit sepeda motor, dan parkir inap unti 253 unit mobil. Sedangkan di Terminal 3, tersedia area parkir untuk 392 mobil, 312 unit sepeda motor dan parkir inap untuk 116 unit mobil.
 
”Personel di area parkir juga kita tambah untuk memandu pelanggan memarkir kendaraannya. Di sisi lain, untuk memudahkan proses perpindahan penumpang antarterminal, disediakan 4 unit shuttle car dan 8 unit shuttle bus secara gratis,” lanjut Tri.
 
Antisipasi Delay dan Cancel
 
Tidak hanya upaya untuk mengantisipasi  lonjakan pergerakan arus penumpang, untuk mengantisipasi terjadinya perubahan jadwal penerbangan akibat pengunduran (delay) maupun pembatalan (cancel), PT AP II juga telah mengambil sejumlah langkah antisipasi. ”Prinsipnya, kami mengupayakan perubahan jadwal yang terjadi akan kami sampaikan secara cepat kepada pelanggan. Dalam hal ini kami akan berkoordinasi dengan pihak maskapai, terutama dalam memenuhi hak penumpang akibat delay atau cancel sesuai ketentuan KM 25/2008, termasuk penyediaan moda darat dan tempat penginapan jika diperlukan,” imbuhnya.
 
Selain itu, peningkatan jumlah personel pengamanan baik internal maupun eksternal juga disiapkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan sebagai dampak dari penundaan maupun pembatalan jadwal  penerbangan. Kegiatan patroli mobil dan online report ke posko-posko akan dilakukan dengan optimal. ”Kami berharap besar, jika itu terjadi, para calon penumpang dapat menahan diri untuk menghilangkan potensi anarkisme. Pendekatan persuasif melalui petugas untuk menyampaikan informasi cepat dan akurat akan kami lakukan. Intinya, kami inginkan yang terbaik bisa diberikan kepada pelanggan,” jelasnya.

Sejauh ini, imbuh Tri, PT AP II telah memperoleh data jumlah penambahan jadwal penerbangan tambahan (extra flight) sebanyak 320 jadwal dari Jakarta ke sejumlah kota tujuan. Maskapai yang telah mengajukan tambahan penerbangan tersebut antara lain Garuda Indonesia sebanyak 16 penerbangan tujuan Denpasar, dua penerbangan menuju Surabaya, dan 46 jadwal ke Pontianak. Kemudian Indonesia AirAsia sebanyak 144 penerbangan menuju Denpasar dan 16 penerbangan ke Singapura. Sementara maskapai lainnya adalah Mandala Airlines yang telah mengajukan 16 penerbangan tambahan menuju Hongkong.
 
Tri Sunoko mengimbau, sebagai antisipasi terhadap lonjakan yang terjadi, seluruh calon penumpang diharapkan datang lebih awal ke bandara sekurangnya 2 jam sebelum jam keberangkatan. Penumpang juga diminta untuk menghindari berinteraksi dengan para calo baik calo tiket maupun calo taksi ilegal yang tak berstiker resmi. ”Manfaatkanlah konter-konter penjualan tiket resmi dan taksi resmi bandara untuk kenyamanan pelanggan sendiri. Kalau pun ada masalah, mohon segera menghubungi petugas kami di posko-posko informasi yang ada. Khusus bagin pelanggan T3, penumpang maupun pengunjung dan pengantar dipersilakan masuk ke area terminal untuk menikmati berbagai jenis makanan dan cinderamata,” kata Tri. (RY)

 

Jajak Pendapat

Kementerian Perhubungan RI

Bagaimana proses pelayanan pengaduan di Kementerian Perhubungan?

Memuaskan Kurang Memuaskan Tidak Memuaskan
  MENU