44880 x Dilihat
MINISTER FOR TRANSPORTATION AWARDED MASTER MARINER AND MASTER MARINE ENGINEER TO BP3IP CADETS
(Jakarta 16/2/2012). Menteri Perhubungan E.E Mangindaan memberikan penghargaan berupa predikat Master Mariner (M.Mar.) untuk Ahli Nautika Ting¬kat-I dan Master Marine Engineer (M.Mar.E.) untuk Ahli Teknika Tingkat-I pada 185 pelaut perwira siswa yang telah menyelesaikan pendididikan kepelautan tertinggi di BP3IP (Balai Besar Pendidikan Penyegaran dan Peningkatan Ilmu Pelayaran) Jakarta, Rabu, (15/2).
Pemberian penghargaan itu berlangsung dalam suatu acara Bon Voyage (Selamat Jalan) XXII, yang ditandai dengan penyerahan Letter of Recognition Master Mariner (M.Mar.) dan Master Marine Engineer (M.Mar.E.) pada peserta, di Balai Samudera, Jakarta (15/2). Hadir pada acara itu diantaranya Kepala Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), Capt. Bobby R. Mamahit, Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Leon Muhamad, Kepala Syahbandar Pelabuhan Tanjung Priok Susetyo W. Hadi, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Capt. Yan Risuandi, dan kepala unit pelaksana teknis BPSDM Perhubungan lainnya.
Dalam sambutannya Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan menyatakan pada diri penerima penghargaan predikat tertinggi ini menandai adanya keahlian, wawasan dan karakter yang harus terus dikembangkan, sehingga mampu menghadapi segala bentuk keadaan yang terjadi dalam menjalani parofesi sebagai pelaut.
“Dengan penghargaan tersebut, saya berharap kiranya dapat mengembangkan ilmu dan meningkatkan motivasi kerja saudara-saudara untuk mengi¬kuti perkembangan dunia pelayaran yang berjalan begitu dinamis, sekaligus menjadi sosok yang menjadi contoh bagi level bawahannya..” ungkapnya.
Secara tegas Menhub juga mengingatkan pada penerima penghargaan pada saat menjalankan tugasnya untuk memperhatikan dan menjaga lingkungan, sehingga angkutan laut tidak berdampak pada tingginya emisi gas rumah kaca yang dikeluarkan ke atmosfir.
“Ketentuan tentang menjaga lingkungan perairan sudah ada dalam Marine Polution (Marpol) 73/78 Annex VI, keadaan ini perlu mendapat perhatian khusus, karena tercemarnya udara dapat mengancam bagi mahluk hidup lainnya termasuk manusia,” ungkap Menhub.
Menhub juga mengingatkan kepada pelaut agar tidak terjerumus dengan masalah obat-obat terlarang. Ini terkait dengan persoalan narkoba yang sempat menimpa operator transportasi, seperti pilot dan pengemudi angkutan darat. Untuk mengatasinya, Kementerian Perhubungan menandatangani kesepakatan kerjasama dengan BNN (Badan Narkotika Nasional) untuk mengatasi masalah narkoba di lingkungan transportasi.
Menhub juga berharap pelaut-pelaut Indonesia mampu membawa nama harum bangsa dan mendukung terwujudnya pelayanan transportasi yang handal dan ramah lingkungan serta terjaminnya keselamatan.
Diakuinya untuk mendukung layanan transportasi yang diharapkan itu, pemerintah melakukan berbagai upaya melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan, diantaranya pengadaan laboratorium dan simulator melalui proyek ship analytic dan pengembangan peralatan laboratorium dan simulator kerjasama Maritime Education Training Improvement (METI).
Peserta perwira siswa yang mendapat penghargaan itu terdiri dari Ahli Nautika Tingkat (ANT) I sebanyak 95 orang dan Ahli Teknika Tingkat (ATT) I sebanyak 90 orang.
Sementara itu, Direktur BP3IP Drs. Ridwan Setiawan dalam sambutannya mengatakan, kegiatan Bon Voyage mengandung makna selamat jalan untuk para penerima penghargaan, dan sudah menjadi suatu tradisi untuk melepas secara resmi perwira siswa yang berhasil menyelesaikan pendidikan dan pelatihan pelaut pada level tertinggi.
“Mereka semua siap untuk dilepas secara resmi, untuk selanjutnya akan kembali mengabdikan diri dunia kerja maritim, baik di lembaga pemerintahan, TNI/POLRI maupun lembaga busnis maritime dalam dan luar negeri,” ungkap Ridwan.
Ridwan Setiawan juga melaporkan bahwa BP3IP secara terus menerus melakukan perbaikan-perbaikan baik fasilitas maupun sistem pengendalian mutu. Untuk fasilitas, BP3IP telah mendapatkan gedung berlantai 6 berikut fasilitas simulator sesuai standar IMO. Saat ini juga sedang melakukan pembangunan gadung 6 lantai dan tahun 2012 ini akan melanjutkan pembangunan gedung 6 lantai.
Dikatakan juga, pada 2012 ini BP3IP Jakarta mendapat kepercayaan untuk melakukan peningkatan kualitas SDM dari Ditjen Perhubungan Laut, berupa Diklat Pelaut I (Nautika dan Teknika) 60 orang, Diklat Pelaut II 60 orang dan Diklat Pelaut III 60 orang. Untuk menjamin mutu, pada 2011 BP3IP telah mendapat sertifikat ISO 9001-2008 dari SGS yang telah diaproval oleh UKAS (United Kingdom Accreditation Service). (AB)