3614 x Dilihat
MENHUB: CIPTAKAN SUASANA AGAR KECELAKAAN TIDAK TERJADI
(Jakarta, 9/11/2011) Keselamatan penerbangan merupakan sesuatu yang tidak bisa di tawar. Untuk itu diperlukan peralatan pendukung yang canggih dan modern serta sumber daya manusia yang terdidik dan terlatih.
Banyaknya kecelakaan penerbangan di tanah air membuat Menteri Perhubungan EE Mangindaan merasa perlu mengajak semua pihak untuk peduli. ‘’Kepedulian saya adalah menciptakan suasana, bagaimana agar kecelakaan itu tidak terjadi, bukan sekedar mencegah terjadinya kecelakaan,’’ kata Menhub saat meninjau fasilitas Air Traffic Control (ATC) di bandara internasional Soekarno Hatta, Jakarta, Rabu kemarin (9/11).
Menhub menjelaskan, satu tugas Menteri Perhubungan adalah melakukan pembinaan terhadap semua moda trasnportasi seperti darat, laut, udara dan kereta api. Dirinya juga sangat prihatin dengan masih banyaknya kecelakaan yang menimbulkan kerugian material dan korban jiwa. Padahal Menhub mengetahui bahwa seluruh stakeholder transportasi sudah bekerja dengan baik, tapi masih saja kecelakaan itu terjadi.
‘’Karenanya saya yang belum genap satu bulan menjabat sebagai Menhub ingin melihat secara langsung kondisi di lapangan, bukan hanya berdasarkan laporan yang di buat oleh pejabat saya. Saya juga ingin melihat program dan performance jauh ke depan, tidak hanya 1-2 langkah saja,’’ ujar Menhub yang saat sidak di dampingi Dirjen Perhubungan Udara Herry Bakti.
Beberapa peristiwa terdijadi di sejumlah bandara-bandara di wilayah PT Angkasa Pura Airport maupun PT Angkasa Pura II. Mulai overshot sehingga pesawat melewati landasan pacu, radar mati, jaringan komunikasi putus, hingga matinya lampu run way. Semua ini bila tidak di tangani dengan baik, bukan saja menimbulkan gangguan penerbangan yang menyebabkan pesawat mengalami delay, tapi juga bisa menimbulkan korban jiwa.
Untuk itu Menhub meminta kepada operator bandara, agar selain melakukan perawatan secara berkala, juga menyediakan back up. ‘’Sehingga begitu terjadi peristiwa yang tidak ada kaitannya dengan alam, bisa langsung di antisipasi dan tidak mengganggu proses kegiatan lalu lintas di bandara,’’ jelas Mangindaan.
Dalam kunjungannya, Menhub menyaksikan secara langsung bagaimana petugas ATC memandu pesawat yang akan terbang atau mendarat di bandara. Juga menyaksikan bagaimana pesawat yang akan meninggalkan wilayah udara kawasan Indonesia Barat di ‘serah terimakan’ kepada Makasar Air Traffic Service Center (MATSC), demikian juga sebaliknya.
Dirjen Perhubungan Udara mengatakan, fasilitas yang digunakan oleh ATC bandara Soekarno Hatta bisa dikatakan sudah cukup tua, meskipun hingga saat ini peralatan tersebut masih bekerja dengan baik. Bahkan bandara internasional Soekarno Hatta juga memiliki back up yang berlapis, sehingga bila yang utama mengalami trouble bisa langsung diatasi dengan cadangan. Karena pelayanan tidak boleh berhenti.
Untuk memodernisasi peralatan ATC, akhir tahun 2011 ini akan di lakukan tender pengadaan peralatan ATC. Karena peralatan ini belum di produksi di dalam negeri, maka sejumlah perusahaan dari Amerika, Jerman, Perancis diundang untuk mengikuti tender pengadaan peralatan ATC.
Investasinya sekitar Rp 750 miliar. Untuk lahan disediakan oleh PT Angkasa Pura II di daerah Batu Jaya, Tangerang . Demikian juga peralatan menjadi tanggung jawab PT Angkasa Pura. Sedangkan untuk gedung dan perkantoran di siapkan oleh pemerintah melalui dana APBN.
Selain menyiapkan peralatan ATC yang lebih modern, juga disiapkan sumber daya manusia yang terdidik dan terlatih. Saat ini petugas ATC ada sekitar 175 orang. Secara standar, jumlah tersebut sudah memenuhi ketentuan Ditjen Perhubungan Udara. Tapi supaya bisa refreshing dan tidak melelahkan, masih di butuhkan sekitar 100 orang lagi.
Saat ini sudah bergabung 23 tenaga baru dari BPSDM Perhubungan dan direncanakan April 2012 mendatang akan bergabung lagi 60 orang. (PR)