Biro Komunikasi dan Informasi Publik - Rabu, 03 Mei 2017

5393 x Dilihat

Menhub : MRT, Gaya Hidup Baru Berbasis Transportasi Publik

JAKARTA - Pembangunan sarana transportasi baru akan mengubah gaya hidup masyarakat Jakarta dari penggunaan mobil pribadi beralih menjadi Mass Rapid Transit (MRT) serta sarana transportasi publik lainnya ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam sambutannya saat membuka The 5th Annual Jakarta Week 2017 di Kota Kasablanka, Jakarta. (3/5/2017).

“Dengan dibangunnya MRT yang terintegrasi terpadu dengan Light Rail Transit (LRT), Commuter Line (CL), KA Bandara Ekspress, Bus Rapid Transit (BRT) dan angkutan umum lainnya, diharapkan dapat mengubah cara kita bertransportasi di Jabodetabek,” tegas Menhub.

Budi mengatakan bahwa pekerjaan yang paling besar adalah bagaimana memperkenalkan MRT, mengedukasi serta merubah gaya hidup untuk menggunakan transportasi umum kepada masyarakat.

“Ini memang suatu edukasi yang baik, karena hal tersebut merupakan suatu gaya hidup baru yang harus kita support. Karena dengan cara ini kita mendapatkan efisensi yang baik. Oleh karenanya sosialisasi bahwa kita akan menuju era bertransportasi baru itu sangat penting,” kata Menhub.

Lebih lanjut Menhub mengatakan, yang harus dilakukan selanjutnya adalah bagaimana kita merancang feeder menggunakan MRT sebagai penopang, sehingga para pengguna motor dan mobil pribadi dapat bepindah ke MRT.

Budi menjelaskan, pembangunan MRT fase 1, dilakukan sepanjang 16 km dengan 13 stasiun dari Lebak Bulus sampai dengan Bundaran HI dan pada tahun 2017 ini juga akan dimulai fase ke 2, yaitu koridor Bundaran HI menuju ke Kampung Bandan dengan panjang jalur ± 8.3 km dengan 8 stasiun dan pada tahun 2018 akan dilanjutkan fase dari Cikarang menuju ke Balaraja dengan panjang jalur ± 87 km dengan 41 stasiun. “Dan pada saat semua itu selesai dibangun, cara kita bertransportasi akan berbeda,” kata Budi.

Setiap harinya moda kereta api mengangkut sebanyak 850.000 orang. Nantinya MRT tahap I tersebut akan mengambil 20 persen dari jumlah penumpang tersebut. “Kita harapkan kalau perkembangan ini menjadi lebih baik maka 60 persen dari penumpang yang melakukan pergerakan itu akan menggunakan MRT, LRT dan BRT.

Menhub berharap, pembangunan MRT tersebut juga dapat meningkatkan kegiatan bisnis dan perekonomian. “Pada pusat-pusat komersial MRT direncanakan dibangun tempat bisnis dan pusat perbelanjaan yang dapat dijadikan sebagai titik bertemu para pengguna angkutan umum. Dengan demikian, Konsep TOD (Transit Oriented Development) pada simpul-simpul transportasi menjadi tren di masa yang akan datang,” ujar Budi.

Aktivitas pada simpul-simpul transportasi tersebut dapat mengarahkan dan mengubah gaya hidup masyarakat Jakarta dan sekitarnya, di mana dengan kemudahan transit orang/penumpang menuju ke berbagai tujuan dapat diakomodir pada pusat simpul transportasi dan memberikan kemudahan mobilitas tanpa batasan waktu.

Hal senada juga terlontar dari Direktur Operation and Maintenance PT MRT Jakarta, Agung Wicaksono bahwa pembangunan MRT ini bukan hanya menghadirkan moda transportasi baru saja tapi targetnya adalah menjadikan gaya hidup baru.

“MRT akan mengubah gaya hidup masyarakat dari ‘heavy traffic’, yang tadinya berbasis kendaraan pribadi menjadi gaya hidup “BMW” yaitu “Bus, MRT dan Walk”, ujar Agung. Lebih lanjut Agung menjelaskan bahwa ke depannya integrasi antara bus, MRT dan moda-moda transportasi lainnya serta berjalan kaki ini yang akan didukung dan dipromosikan.

The 5th Annual Jakarta Marketing Week 2017 merupakan ajang yang digagas oleh MarkPlus, Inc., untuk mempertemukan berbagai komunitas bisnis, artis, dan pemerintah selama sepekan sejak tanggal 3-9 Mei 2017 di Kota Kasablanka, Jakarta.

Jakarta Marketing Week 2017 yang mengambil tema “Lifestyle and The City” tersebut mengetengahkan serangkaian acara mengenai berbagai tren pemasaran dan fenomena gaya hidup masyarakat.

Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta, Catur Laswanto pada saat sambutannya mewakili Gubernur Provinsi DKI Jakarta mengatakan mendukung diadakannya Jakarta Marketing Week 2017 ini, karena melalui acara tersebut dapat membantu mempromosikan Jakarta sebagai destinasi wisata dalam berbagai aspeknya dan juga dalam hal gaya hidup yang selalu baru. (YS/TH/BS/JAB)

Jajak Pendapat

Kementerian Perhubungan RI

Bagaimana proses pelayanan pengaduan di Kementerian Perhubungan?

Memuaskan Kurang Memuaskan Tidak Memuaskan
  MENU