Biro Komunikasi dan Informasi Publik - Senin, 20 Maret 2023

2437 x Dilihat

Memecah Bottleneck di Pelabuhan Penyeberangan Merak Banten

JAKARTA - Pelabuhan penyeberangan Merak Banten adalah salah satu fokus khusus Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam menyiapkan transportasi mudik lebaran yang selamat, nyaman, dan aman.

Pelabuhan Penyeberangan Merak Banten selama ini menjadi bottleneck terhadap arus kelancaran lalu lintas kendaraan di saat-saat liburan maupun saat terjadi arus padat lalu lintas kendaraan menuju Pulau Sumatra.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi datang melihat langsung kesiapan Pelabuhan Penyeberangan Merak dalam menghadapi pergerakan masyarakat di masa mudik Lebaran tahun 2023 di Terminal Eksekutif Sosoro-Merak, Banten, pekan silam.

Selain mengontrol kesiapan pembangunan/ upgrade buffer zone untuk memperluas daya tampung kendaraan di Jalan Tol KM 97 menuju ke Pelabuhan Merak, Menhub Budi juga memberi arahan agar buffer zone ini dapat berfungsi efektif untuk mengurangi antrian panjang kendaraan yang akan menyeberang ke Pulau Sumatra.

Menhub Budi Karya juga melakukan kunjungan ke lokasi tragedi mobil Daihatsu Silver dan dua penumpang tercebur ke laut saat keluar dari kapal motor di Pelabuhan Merak Banten, jelang liburan Nataru akhir tahun 2022 lalu.

Di lokasi musibah tersebut, Menhub Budi menggelar rapat koordinasi bersama dengan PJ Gubernur Banten Al Muktabar, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) yang diwakili Direktur Komersial dan Pelayanan M Yusuf Hadi dan Direktur Teknik dan Fasilitas Kusnadi C Wijaya, Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri Brigjen Ery Nursatari, dan Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR Triono Junoasmono. Rakor ini juga dihadiri perwakilan dari sejumlah instansi diantaranya yaitu KSOP Kelas I Banten, KSOP Kelas I Panjang, PT Pelabuhan Indonesia, dan PT Pelayaran Nasional Indonesia.

Sinergi dan Kolaborasi Kunci Keberhasilan

Dalam arahannya, Menhub Budi Karya menegaskankoordinasi dan sinergi antar instansi sangat penting dalam menyiapkan langkah-langkah antisipasi agar lalu lintas penyeberangan Merak-Bakauheni tetap aman dan terkendali.

Berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub, diprediksi pada Angkutan Lebaran 2023 akan terjadi lonjakan pengguna jasa yang jumlahnya mencapai 123,8 juta atau hampir 50 persen total populasi penduduk Indonesia.

"Persiapan dan koordinasi kami lakukan sejak dini dan InshaAllah pelaksanaannya akan lebih baik dari tahun lalu," kata Menhub Budi di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Penyeberangan Merak, Banten pada Sabtu (11/3).

Menhub dalam rakor menjelaskan seluruh pemangku kepentingan terkait berkomitmen untuk memastikan volume to capacity ratio (V/C Ratio) atau perbandingan antara jumlah penumpang dan kendaraan dengan kapasitas pelabuhan masih dalam batas wajar dan terkendali yaitu kurang dari 0,8. "Tadi dalam pembahasan V/C ratio akan berupaya ditekan serendah mungkin. Untuk itu akan dilakukan sejumlah simulasi-simulasi secara rutin untuk memastikan target itu tercapai," ucap Menhub.

Sejumlah langkah dan kebijakan yang akan dilakukan agar lonjakan pergerakan penumpang dan kendaraan tetap bisa terkendali adalah pertama yaitu menyiapkan penambahan dermaga alternatif untuk memecah kepadatan di tujuh dermaga yang ada di Merak. "Kami siapkan lima dermaga di Pelabuhan Ciwandan dan satu dermaga di Pelabuhan Indah Kiat, Banten," ujar Menhub.

Sementara, kapal yang beroperasi di Merak sebanyak 65 unit dan di Ciwandan sebanyak 15 unit.

Langkah kedua yaitu melakukan sosialisasi secara masif kepada masyarakat untuk membeli tiket secara daring (online) dan lebih awal atau minimal satu hari sebelum keberangkatan agar jumlah penumpang dan kendaraan yang melintas dalam satu waktu tertentu dapat terkelola dengan baik. "Kalau membeli tiketnya di hari keberangkatan, maka PT ASDP akan mengenakan harga yang lebih tinggi," kata Menhub.

Langkah ketiga yaitu menyiapkan buffer zone atau tempat pengendapan kendaraan yang tengah dibangun di tol arah Merak KM 97 yang diharapkan dapat mencegah terjadinya kepadatan di area pelabuhan.

Tempat ini selain berfungsi sebagai tempat istirahat, juga berfungsi sebagai tempat screening untuk memastikan penumpang sudah memiliki tiket karena pada tahun ini, masyarakat tidak bisa lagi membeli tiket langsung di pelabuhan.

"Sejumlah langkah yang akan disiapkan seperti menambah jumlah dermaga di pelabuhan, menambah kapal, mempercepat bongkar muat, menambah rest area, hingga mengelola ticketing, kami secara reguler akan mengecek perkembangan ini," tutur Menhub.

Meningkat Tajam Berdasarkan hasil survei, pada lebaran tahun ini diprediksi puncak pergerakan di lintas penyeberangan Merak akan mencapai lebih dari 42 ribu kendaraan. Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan puncak arus kendaraan yang terjadi pada H-3 lebaran tahun 2022 lalu mencapai 37 ribu lebih kendaraan.

Dalam rakor, Menhub Budi juga membahas kesiapan di pelabuhan alternatif di lintasan Merak-Bakauheni yang diharapkan beroperasi lebih awal untuk memecah antrian, diantaranya Pelabuhan Ciwandan di Banten dan Pelabuhan Panjang di Sumatera; evaluasi perbandingan volume dan kapasitas jumlah yang akan datang; kesiapan armada kapal dan dermaga; penambahan kantong parkir, termasuk relokasi kantor ASDP Merak untuk dijadikan area parkir.

"Kami harap dengan persiapan yang matang dan sinergi kuat dari seluruh pihak terkait, lonjakan pergerakan masyarakat pada mudik Lebaran 2023 dapat terkendali serta berlangsung dengan selamat, aman, nyaman dan lancar," ujar Menhub Budi. (IS/AS/RY/HG)

Jajak Pendapat

Kementerian Perhubungan RI

Bagaimana proses pelayanan pengaduan di Kementerian Perhubungan?

Memuaskan Kurang Memuaskan Tidak Memuaskan
  MENU