2370 x Dilihat
MASYARAKAT DIMINTA BERDISIPLIN DALAM MENGHADAPI ANGKUTAN LEBARAN 2012
(Jakarta, 29/06/2012) Semua unsur negara diminta untuk berdisiplin, baik pemerintah maupun masyarakat menjelang Angkutan Lebaran 2012 yang akan dimulai pada pertengahan bulan Juli mendatang, agar tercipta ketertiban bersama. “Harapan pemerintah semua berdisiplin, baik disiplin persiapan mengatur perjalanan selama mudik dan balik, disiplin meninggalkan rumah yang ditinggalkan untuk mudik, agar keamanan tetap terjaga selama angkutan lebaran,” demikian disampaikan Dirjen Perhubungan Darat, Suroyo Alimoeso , Jumat (29/6) di ruang kerjanya.
Ia menambahkan penumpang pengguna angkutan umum pun diminta berdisiplin. Apabila telah penuh, diharapkan agar tidak naik ke dalam kendaraan, kemudian berdisiplin pula dalam berlalu lintas.
Sebagai persiapan penyelenggaraan Angkutan Lebaran tahun 2012, Kementerian Perhubungan telah menyelenggarakan Rapat Koordinasi Terpadu Angkutan Lebaran 2012 pada 5 Juni 2012 lalu dengan mengundang instansi-instansi terkait, membahas persiapan dan langkah-langkah yang akan dilakukan pada penyelenggaraan Angkutan Lebaran tahun 2012 dengan mendasarkan pada evaluasi penyelenggaraan angkutan lebaran tahun sebelumnya (2011) sebagai pedoman bagi penyelenggaraan angkutan jalan, angkutan penyeberangan, angkutan kereta api, angkutan laut, dan angkutan udara di penyelenggaraan Angkutan Lebaran tahun 2012.
Penyelenggaraan Angkutan Lebaran tahun 2012 mendatang diselenggarakan berdasarkan pada Instruksi Presiden RI Nomor 3 tahun 2004 tentang Koordinasi Penyelenggaraan Angkutan Lebaran secara Nasional. Konsentrasi penyelenggaraan angkutan lebaran pada tahun ini difokuskan pada 12 provinsi, walaupun pada seluruh provinsi tetap dilakukan pemantauan kegiatan angkutan lebaran.
Untuk armada yang dipersiapkan, untuk Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP) akan disiapkan 21.395 bus, Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) disiapkan sebanyak 13.875 bus, angkutan pariwisata disiapkan 2.350 bus pariwisata. Untuk angkutan Kereta Api disiapkan 178 KA Reguler dan 24 KA Lebaran, dan 1320 KA Penumpang, untuk angkutan penyeberangan disiapkan 122 kapal ro-ro, angkutan laut dipersiapkan 26 kapal, 56 kapal ro-ro swasta, 16 kapal cepat swasta, 600 kapal swasta jarak dekat, 67 kapal perintis, sedangkan angkutan udara akan disiapkan 339 pesawat dengan kapasitas tempat duduk sebanyak 43.795 kursi.
“Penyediaan sarana angkutan lebaran lebih dari cukup dibandingkan dengan kebutuhannya,”tegas Dirjen Suroyo Alimoeso.
Sedangkan untuk angkutan Laut diharapkan tetap membawa sepeda motor gratis pemudik, dengan waktu operasi angkutan lebaran H-15 sampai dengan H+15. Walaupun semua alat transportasi telah dipersiapkan dengan baik oleh pemerintah pada semua moda transportasi, pemerintah tetap mengharapkan agar masyarakat berdisiplin dalam menggunakan moda transportasi tersebut demi kelancaran angkutan lebaran 2012. Masyarakat diminta untuk lebih cermat dalam memilih waktu dan menggunakan moda transportasi yang ada agar tidak terjadi kemacetan.
“Kerjasama antara penumpang, pengemudi dan petugas harus bersinergi memberikan kontribusi positif agar perjalanan selama arus mudik dan balik dapat berjalan aman dan selamat,” tandas Suroyo. “ Merupakan kewajiban kepala terminal dan jajarannya untuk mengecek kesiapan kendaraan yang masuk terminal, termasuk kendaraan angkutan penumpang umum yang berada di pool-pool,” tambahnya. Pemerintah daerah pun telah dihimbau pula untuk siap menerima masyarakat yang akan menuju daerahnya untuk merayakan hari raya. “Agar diantisipasi semua kemungkinan yang dapat terjadi, termasuk masalah keamanan dan kemacetan lalu lintas,” tandas Suroyo.
Pihak swasta pun dihimbau untuk kembali menyelenggarakan mudik/balik gratis, bahkan dalam skala yang lebih besar, untuk mengurangi masyarakat yang mudik/balik menggunakan kendaraan pribadi, demi mengurangi angka kecelakaan di jalan raya.
“Sesuai janji dan target Kementerian Pekerjaan Umum bahwa pada H-10, seluruh jalan di jalur Pantura diharapkan telah siap digunakan untuk pelaksanaan Angkutan Lebaran 2012. Untuk Jalur Selatan, setelah beroperasinya jalur Lingkar Luar Nagrek, kemacetan di daerah tersebut telah dapat diatasi, namun kemacetan diperkirakan akan begeser ke daerah Malangbong, karena adanya pasar tumpah,” terang Suroyo.
Namun hal ini telah dikoordinasikan dengan Kepolisian dan Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum untuk mengantisipasinya. Jalur lalu lintas lain yang perlu diwaspadai adalah kondisi jalan di jalur Brebes menuju Prupuk, jalur yang sebelumnya merupakan jalur alternatif, namun saat ini telah menjadi jalur reguler untuk angkutan lebaran, dengan tidak melupakan antisipasi kondisi lalu lintas di perlintasan sebidang , seperti di daerah Bumiayu, Prupuk , Karanganyar, Kebumen dan daerah lainnya.
Untuk jalur-jalur alternatif, pemerintah akan mempersiapkan papan informasi dan rambu-rambu petunjuk jalan, disamping penyediaan peta angkutan lebaran gratis bagi masyarakat. Pemerintah daerah, baik pemerintah provinsi, kabupaten dan kota diminta untuk turut membantu keamanan dan keselamatan pemudik serta diminta untuk berperan serta dalam mengatasi pasar-pasar tumpah di wilayahnya yang berpotensi menyebabkan kemacetan pada angkutan lebaran. (RS)