Biro Komunikasi dan Informasi Publik - Kamis, 01 Oktober 2009

4146 x Dilihat

AIRLINES ARE ASKED TO PUT A NORMAL FARE FOR A FLIGHT TO PADANG

(Jakarta, 1/10/09) Maskapai penerbangan nasional diminta untuk tidak memanfaatkan momentum gempa di Padang, Sumatera Barat, yang terjadi Rabu (30/9), yangitu mengambil keuntungan dengan menaikkan harga jual tiket di atas kewajaran seperti saat musim libur atau mudik Lebaran.

Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Departemen Perhubungan Tri S Sunoko mengatakan, pihaknya telah menyampaikan imbauan tersebut kepada seluruh manajemen maskapai nasional domestik . Karena sebagaimana laporan yang diterimanya dari lapangan, sejumlah maskapai domestik memanfaatkan momentum ini untuk memasang tarif cukup tinggi pada rute penerbangan menuju Padang.

”Harus difahami bersama, ini bukan musim liburan atau mudik lebaran. Karena itu kami meminta manajemen maskapai untuk tidak menerapkan tarif batas atas (TBA) high season, dalam rangka bantuan atau misi kemanusiaan sebagai bentuk keprihatinan kepada saudara-saudara kita yang terkena musibah di Padang dan Jambi,” ujarnya di Jakarta, Kamis (1/10).

Sementara itu, Pusat Komunikasi Publik Dephub merilis, berdasarkan laporan per telepon Kamis pagi ini, diketahui bahwa akibat guncanghan hebat sebesar 7,6 skala Richter di Padang, sejumlah tidak ada kerusakan fatal pada fasilitas bandara yang berada di kawasan Sumatera.

”Hanya bandara Minangkabau yang langit-langitnya runtuh, tetapi itu tidak mengganggu operasional penerbangan,” jelas Kapuskom Publik Dephub Bambang S Ervan. Selain Bandara Minangkabau, dampak gempa juga terjadi di Bandara Sibolga. Sebagian kaca di menara bandara tersebut pemantau pecah akibat guncangan gempa, tetapi kerusakan itu juga tidak berdampak pada operasioanl penerbangan. (DIP)

Jajak Pendapat

Kementerian Perhubungan RI

Bagaimana proses pelayanan pengaduan di Kementerian Perhubungan?

Memuaskan Kurang Memuaskan Tidak Memuaskan
  MENU