6729 x Dilihat
LINTAS BANYUWANGI SURABAYA BUTUH DOUBLE TRACK
(Banyuwangi,8/3/11) Bupati Banyuwangi Achmad Azwar Anas meminta kepada Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perkeretaapian untuk membangun double track untuk lintas Banyuwangi-Surabaya. Pembangunan double track ini sebagai salah satu bagian dari rencana pemerintah Banyuwangi mengintegrasikan moda angkutan laut, kereta api, penerbangan dan ASDP.
Jika pembangunan double track dari stasiun Banyuwangi Baru, Ketapang ke stasiun Gubeng Surabaya (308 kilometer) bisa segera terealisasikan, dipastikan akan meningkatkan pergerakan penumpang dan barang.
Akibatnya wilayah Jawa Timur bagian timur juga akan berkembang dan investor akan berdatangan," kata Azwar Anas di sela-sela penyerahan dan peresmian kapal perintis KM Sabuk Nusantara 27 dan KM Sabuk Nusantara 28 di pelabuhan Tanjung Wangi, Ketapang, Banyuwangi, Senin (7/3).
Saat ini double track sudah dibangun di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Namun untuk jalur di Jawa Timur belum ada double track. Azwar berpendapat kalau pemerintah jadi membangun double track, maka pembangunannya bisa dimulai dari Banyuwangi ke Surabaya sehingga Pelabuhan Tanjung Wangi bisa lebih hidup, dan investasi di wilayah Jawa Timur bagian Timnur juga akan tumbuh dan berkembang.
Bupati Banyuwangi yang juga mantan anggota Komisi V DPR-RI dari Fraksi Kebangkitan Bangsa (PKB) ini berharap, pembangunan double track bisa secepatnya dilakukan, sambil menungu rencana pembangunan jalan tol oleh pemerintah. ‘’Pemda Banyuwangi siap untuk melakukan sharing dan pembahasan dengan pemerintah pusat untuk mewujudkan inter moda di Kabupaten Banyuwangi,’’ kata Azwar.
Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mendukung rencana Bupati Banyuwangi. Apalagi pemerintah pusat akan menjadikan Banyuwangi sebagai satu dari enam koridor percepatan pembangunan. ‘’Nanti akan kami bicarakan. Apalagi Banyuwangi akan dijadikan koridor Jawa Timur bagian timur, sehingga posisinya sangat sentral untuk menjadi salah satu daerah di wilayah timur yang tangguh.
Alasan Wamenhub mendukung pembangunan double track, karena selain keberadaannya akan memicu arus investasi di daerah tersebut, pertumbuhan penumpang dari Tanjung Wangi ke Surabaya juga terus mengalami peningkatan khususnya arus barang dan penumpang.
Jumlah penumpang dan lalu lintas barang melalui pelabuhan, pada tahun 2009 sebanyak 28.000 penumpang dengan barang 2.700 ton, pada tahun 2010 penumpangnya meningkat menjadi 29.000 dengan barang 28.000 ton. ‘’Ke depan, saya yakin jumlah ini akan terus mengalami peningkatan sejalan dengan pergerakan perekonomian. Apalagi jika ditunjang dengan double track,’’ kata Wamenhub.
Azwar Anas mengatakan, kereta api dari stasiun Banyuwangi Baru di stasiun Gubeng Surabaya, saat ini merupakan salah satu transportasi favorit masyarakat, karena jalur yang di tempuh selain lebih pendek juga lebih cepat. Namun masih banyak kendala seperti kondisi rel kereta api yang masih satu jalur. ‘’Karenanya kami berharap double track bisa segera direalisasikan,’’ harapnya. (PR)