Biro Komunikasi dan Informasi Publik - Senin, 27 Pebruari 2012

5185 x Dilihat

LATIHAN GABUNGAN PEMADAMAN KEBAKARAN DI PELABUHAN HARUS TERUS DITINGKATKAN

(Jakarta 27/2/2012) Latihan gabungan pemadam  kebakaran di Pelabuhan Tanjung Priok, harus ditingkatkan dengan melibatkan peserta dari berbagai pihak yang ada di dalam pelabuhan, maupun mitra terkait lainnnya guna terciptanya kemampuan mencegah dan menanggulangi terjadinya kebakaran di pelabuhan.

Demikian diungkapkan Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Leon Muhamad seusai menyaksikan keahlian dari  para peserta Latihan Gabungan Pemadam Kebakaran di Pelabuhan Tanjung Priok  dalam memadamkan bekas gedung Pemadam Kebakaran  (Damkar) Pelabuhan  Tanjung Priok, Senin (27/2) pagi.

 “Kegiatan seperti ini harus lebih sering berlangsung, dengan melibatkan banyak instansi terkait di pelabuhan, sehingga petugas pemadam dari masing-masing instansi menjadi terbiasa dalam kegiatan  pencegahan maupun penanggulangan peristiwa  musibah kebakaran,” ungkap Leon Muhamad.

Dalam latihan  gabungan yang difasilitasi  Pangkalan Penjaga Laut dan Pantai (PLP) Tanjung Priok, diikuti sebanyak 70 orang  yang berasal  dari  tim pemadam kebakaran PT  Pelabuhan Indonesia Cabang Tanjung Priok , TPK Koja, Pertamina Unit Pemasaran III,  Jakarta International Contener Terminal (JICT). Selain itu juga didukung dari Tim Penggulungan Teror (GULTOR)  Korp Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD,   Balai Kesehatan Kerja Pelayaran (BKKP),  Kantor Kesehatan Pelabuhan dan RS Pelabuhan Indonesia II Tugu.

Sebelum latihan gabungan, sebelumnya selama 5 hari sejak tanggal 20 Februari berlangsung latihan gabungan  di PLP Tanjung Priok di Kantor PLP Tanjung Priok dan puncak dari latihan bersama dilakukan latihan gabungan di dalam Pelabuhan Tanjung Priok.

Kegiatan pemadaman di gedung bekas damkar itu dimulai dari  adanya laporan ke  kantor pusat informasi di pelabuhan  tentang adanya pihak yang mengusai gedung  dan menyandera petugas serta membakar gedung di  1, 2, 3. Tidak lama kemudian   pusat informasi melakukan koordinasi  ke pihak pemadam kebakaran terdekat, yang langsung mendapat sambutan kedatangan petugas pemadaman.  Tidak berapa lama datang tim GULTOR untuk menyelamatkan sandera.

Ketika berlanggsung pemadaman, tim GULTOR masuk menerobos kobaran api di lantai 1 gedung yang terbakar, selanjutnya berhasil menyelamatkan sandera keluar dari gedung. Kegiatan selanjutnya proses pemadaman dan atraksi petugas naik turun turun gedung menggunakan tali sambil  menyelamatkan korban lainnya.

Leon Muhamad mengakui sampai saat ini kegiatan gabungan pemadam kebakaran sudah sesuai standar  latihan, namun perlu sering berlangsung. Karena semakin sering kegiatan latihan, semakin tinggi kewaspadaan atas terjadinya musibah kebakaran, meningkatkan keahlian menanggulanginya.

Dari latihan itu memang ada yang perlu ditingkatnya dari para petugasnya, seperti soal kordinasi dan komunikasi antar pelaksanaan pemadaman, agar kegiatan pemadaman antara instansi berjalan terpadu.

Sebagaimana dalam UU No 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran dan amandemen Solas 1974 Bab XI tahun 2002 jo KM 3 tahun 2004 tentang Penunjukan Direktur Jenderal Perhubungan Laut sebagai Designated Authority Pelaksanaan Pengamanan Kapal dan Fasilitas Pelabuhan,  adanya ketentuan bahwa pemerintah membina kegiatan pengamanan kapal dan fasilitas pelabuhan yang didalamnya melakukan kegiatan penanggulangan  kebakaran dari setiap instansi di pelabuhan  dan melakukan kegiatan gabungan secara rutin.

Pada sambutan pembukaan kegiatan gabungan itu, Leon Muhamad menyatakan pemerintah mamahami pelabuhan sebagai  pintu gerbang kegiatan perekonomian, untuk itu  pentingnya tercipta kelancaran  di pelabuhan. Namun demikian pemerintah juga berperan agar terciptanya keamanan dan keselamatan dari  agar musibah seperti kebakaran dan hal-hal yang tidak diinginkan lainnya. Untuk itu, maka kegiatan Latihan Gabungan Pemadaman Kebakaran ini sangat penting dilakukan.

“Kelancaran kegiatan di pelabuhan akan terganggu jika pelabuhan mendapat gangguan dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti kebakaran,” ungkapnya.

Sementara itu Kepala Pangkalan PLP Tanjung Priok, Nafri menyatakan, kegiatan gabungan ini  bukan saja sebatas memenuhi ketentuan yang tertuang dalam regulasi baik nasional maupun intenasional, tetapi untuk terus meningkatkan kemampuan dan kewaspadaan anggota PFSO (Port Facilities Security Officer) yang ada di pelabuhan dalam mengatasi bentuk-bentuk ancaman di pelabuhan, termasuk ancaman bahaya kebakaran.

“Latihan gabungan merupakan bagian dari latihan rutin yang sebelumnya sudah berlangsung dari  masing-masing instansi di pelabuhan, “ ungkap Nafri ketika memimpin jalannya latihan gabungan.

Dikatakan juga, pihaknya telah melakukan latihan  gabungan  dengan melibatkan bebagai instansi lainnya termasuk Kopasus dan Marinir dalam mendukung peningkatan keahlian anggota PLP dan kebersamaan operasi di lapangan.

“Latihan gabungan  mampu meningkatkan keahlian dan kebersamaan sesama anggota dalam kegiatan pencegahan, penanggulangan musibah ketika berlangsung operasi di lapangan,” tandas Nafri. (AB)
 

Jajak Pendapat

Kementerian Perhubungan RI

Bagaimana proses pelayanan pengaduan di Kementerian Perhubungan?

Memuaskan Kurang Memuaskan Tidak Memuaskan
  MENU