Biro Komunikasi dan Informasi Publik - Senin, 23 November 2015

4180 x Dilihat

Landasan Bandara Domine Eduard Osok Diperpanjang 500 Meter

SORONG - Bandar udara Domine Eduard Osok (DEO), Sorong provinsi Irian Barat terus berbenah. Pada tahun 2016, Kementerian Perhubungan sudah menyetujui penambahan perpanjangan landasan pacu (runway) sepanjang 500 meter.

“Saat ini landasan pacu memiliki panjang 2.060 meter dengan lebar 45 meter. Tahun lalu lebarnya hanya 30 meter. Dengan demikian nantinya bandara DEO akan memiliki landasan 2560 meter dengan lebar 45 meter,” demikian disampaikan Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Domine Eduard Osok, Paryono disela-sela kunjungan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Rabu (18/11).

Menurut Paryono, Bandara DEO baru saja menyelesaikan pembangunan terminal penumpang dengan luas 13.718 meter yang menelan investasi sekitar Rp 158 miliar. Pembangunan akan dilanjutkan dengan pelapisan dan perpanjangan landasan (runway).

"Pelapisan yang kami lakukan adalah 100 persen. Dana untuk pelapisan ini sebesar Rp 31 miliar," kata Paryono.

Bukan hanya landasan yang diperpanjang, Paryono menjelaskan, apron juga diperluas dari semula panjang 395 meter dengan lebar 96 meter, menjadi panjang 495 meter dengan lebar 96 meter. Dana yang dikeluarkan untuk perpanjangan apron ini sebesar Rp 37 miliar.

"Dengan penambahan apron ini, nantinya bandara DEO akan mampu menampung sebanyak 12-13 pesawat berbadan lebar," kata Paryono.

Diakui oleh Paryono, pembenahan bandara mulai dari terminal, runway dan appron adalah dalam rangka mengantisipasi bertambahnya jumlah penumpang serta meningkatkan pergerakan pesawat di pulau kepala burung ini. Apalagi dengan meningkatnya wisatawan asing maupun lokal ke Raja Ampat dan sekitarnya.

"Kami harus antisipasi peningkatan jumlah penumpang maupun pergerakan pesawat," katanya.

Lebih lanjut Paryono mengtakan, untuk mempercepat perpindahan penumpang di terminal, tahun ini juga akan dipasang 2 unit garbarata, 2 unit conveyor belt dan 4 unit x-ray. Ini semua dilakukan untuk keamanan dan kenyamanan penumpang.

Buka Akses Daerah

Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Suprasetyo mengatakan, dalam rangka pembukaan akses terhadap daerah-daerah terpencil dan terluar, pemerintah akan membangun lapangan terbang atau bandar udara. Daerah yang belum ada bandaranya akan dibangun sedangkan yang sudah ada akan dikembangkan atau di modernisasi.

Pemerintah pusat telah menyatakan komitmennya mengalokasikan dana APBN untuk pembangunan bandara di beberapa daerah. Namun demikian, Suprasetyo menjelaskan, pemerintah daerah harus menyediakan tanahnya yang benar-benar clear, bukan tanah sengketa dengan masyarakat maupun adat setempat.

"Pemda siapkan tanahnya, pemerintah pusat siapkan dananya," ujar Suprasetyo.

Pembukaan akses bandara menurut Suprasetyo, sangat penting untuk mempercepat perindahan arus orang dan barang, disamping untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan sosial di wilayah tersebut. (JO)

Jajak Pendapat

Kementerian Perhubungan RI

Bagaimana proses pelayanan pengaduan di Kementerian Perhubungan?

Memuaskan Kurang Memuaskan Tidak Memuaskan
  MENU