Biro Komunikasi dan Informasi Publik - Rabu, 01 Pebruari 2012

8415 x Dilihat

LAMPUNG KEMBANGKAN PERKERETAAPIAN

(Lampung,1/2/12) Peningkatan pengembangan perkeretapian di Lampung sudah sangat dibutuhkan. Ada beberapa alasan yang digelontorkan agar jalur rel memiliki peran penting dalam sektor transportasi.

 
Tingkat pelayanan angkutan jalan raya yang terus menurun karena jumlah kendaraan yang sangat tinggi tidak diimbangi dengan kapasitas jalan menjadi salah satu alasan perlunya pengembangan kereta api. Ditambah lagi, provinsi Lampung memiliki potensi pertanian, perkebunan, dan pertambangan yang memerlukan moda yang lebih efisien.
 
Tak hanya itu saja, pengembangan kereta api dibutuhkan sebagai antisipasi rencana pembangunan jembatan selat sunda, jalan tol, dan kota baru serta pengembangan wilayah industri di bagian utara-timur Lampung.
 
Saat ini kereta api penumpang saja mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari sisi jumlah. Salah satu contoh adalah kereta rel diesel (KRD) Seminung rute Tanjung Karang-Kotabumi yang diresmikan pengoperasiannya awal 2010 lalu. Pada 2010 pengguna jasa mencapai  307.658, dan meningkat menjadi 356.955 atau naik 16,02%.
 
Sekjen Kementerian Perhubungan, M Ikhsan Tatang mengemukakan, pertumbuhan penduduk dan perekonomian yang cukup signifikan di wilayah Sumatera membuat prioritas dalam pengembangan transportasinya.
 
"Salah satunya kereta api, karena beban jalan sudah semakin besar sehingga dibutuhkan efektifitas moda transportasi," ujar Tatang di Lampung, Selasa (31/1).
 
Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Lampung, Kemenhub akan meresmikan KRD AC Way Ampu yang akan menjalani rute Tanjung Karang-Way Kanan.
 
Bupati Way Kanan, Gustar Zaenudin mengemukakan kebanggaannya atas rencana peresmian rute yang sudah dinanti masyarakat Lampung sejak lama. Nantinya kereta api yang dioperasikan akan melintasi empat Kabupaten, yakni Lampung Selatan, Lampung Utara, Lampung, Barat, dan Way Kanan.
 
"Masyarakat Way Kanan sudah tidak sabar ingin menikmati kereta api rute baru itu," kata Gustar.
 
Gustar menambahkan, pihaknya akan terus mengembangkan perkeretapian di wilayahnya menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan dukungan dari PTKA dan Pemerintah Pusat.
 
Rencana pengembangan perkeretaapian di Lampung diantaranya peningkatan perlintasan Rejosari-Bandar Lampung- Bakauheni (100km) sebagai bagian program railway Sumatera, pengembangan angkutan barang lingkar luar KA Rejosari-Tarahan (26km), angkutan barang Tembagi Besar-Unit 2 Menggala-Sp.Pematang Mesuji (100km), perkeretaapian komuter perkotaan sepanjang 65km, dan pengembangan Bukit Asam Trans Railways (BATR) bersama PT Bukit Asam khusus angkutan barang batubara dari Muara Enim-Tarahan dan selanjutnya dikapalkan untuk pasokan batubara PLTA Suralaya Banten. (CHAN)
Jajak Pendapat

Kementerian Perhubungan RI

Bagaimana proses pelayanan pengaduan di Kementerian Perhubungan?

Memuaskan Kurang Memuaskan Tidak Memuaskan
  MENU