3092 x Dilihat
INTERNATIONAL PUBLIC LECTURE OF OPEN SKY POLICY: EU AND ASEAN PERSPECTIVE
(Jakarta, 29/08/2012) Masyarakat Hukum Udara (MHU) akan menyelenggarakan Kuliah Umum Internasional dengan tema “Open Sky Policy: EU & ASEAN Perspective” pada Kamis (30/08), bertempat di Auditorium Gedung Garuda Indonesia, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng. Ketua Indonesian Aviation Law Society (IALS) direncanakan akan membuka acara ini, sementara Kuliah Umum tersebut akan disampaikan oleh Direktur Leiden Institute of Airs and Space Law, Prof. Dr. Pablo Mendes de Leon.
Penyelenggaraan Kuliah Umum Internasional ini dilatarbelakangi adanya rencana pemberlakuan kebijakan liberalisasi angkutan udara yang dicanangkan oleh ASEAN di seluruh negara-negara anggotanya. Oleh karena itu, diperlukan upaya Indonesia untuk dapat mempersiapkan industri penerbangan yang aman, dan berbasis pada infrastruktur penerbangan yang memenuhi standar internasional.
Kuliah Umum Internasional ini memiliki arti penting dan strategis dalam upaya penyusunan rencana aksi strategis menghadapi liberalisasi ASEAN di sektor angkutan udara. Hal ini juga diperlukan untuk mendukung perkembangan dunia penerbangan dalam negeri yang semakin kondusif, berdaya saing tinggi dan memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan ekonomi nasional, yang mengutamakan faktor keselamatan dan keamanan penerbangan sebagai salah satu upaya peningkatan pelayanan bagi masyarakat pengguna jasa transportasi udara.
Kebijakan liberalisasi ASEAN di bidang angkutan udara akan diberlakukan secara serentak di seluruh negara anggota ASEAN pada 2015. Untuk itu, diperlukan persiapan langkah-langkah kebijakan yang terkoordinasi guna memastikan infrastruktur transportasi udara yang aman dan memadai. Penerapan kebijakan Open Sky sendiri dapat mendorong pertumbuhan perdagangan, perindustrian dan pariwisata dengan tetap meningkatkan kinerja dan daya saing industri penerbangan secara keseluruhan, termasuk sumber daya manusia. Kebijakan ini juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang selama ini menjadi hub dan daerah-daerah cakupannya. Di sisi lain, kebijakan Open Sky juga dapat mendorong perusahaan penerbangan nasional untuk menciptakan atau memperkuat“hub”nya dan mendorong maskapai nasional untuk memperluas jaringan pelayanannya.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Herry Bakti, direncanakan juga akan memberikan sambutan pada Kuliah Umum Internasional yang dihadiri oleh para perusahaan maskapai penerbangan nasional, foreign law firm yang bergerak di bidang hukum udara, para regulator, perusahaan dan pengusaha di bidang logistik/kargo serta asosiasi yang bergerak di bidang infrastruktur ini. (AS)