Biro Komunikasi dan Informasi Publik - Rabu, 01 Pebruari 2012
4483 x Dilihat
KRDI AC WAY UMPU RESMI BEROPERASI DI JALUR TANJUNG KARANG-BLAMBANGAN UMPU
(Bandar Lampung, 1/2/2012) Sekjen Kementerian Perhubungan M. Iksan Tatang didampingi Dirjen Perkeretaapian Tunjung Inderawan meresmikan Kereta rel diesel Indonesia (KRDI) Way Umpu senilai Rp33 miliar produksi PT INKA untuk dioperasikan di lintas Tanjung Karang-Blambangan Umpu, Lampung sepanjang 162 km.
Menurut Dirjen Perkeretaapian Tundjung Inderawan KRDI AC Way Umpu ini merupakan salah satu program pengadaan sarana perkeretaapian pemerintah yakni Ditjen Perkeretaapian Kemenhub yang berasal dari APBN 2010-2011. KRDI Way Umpu ini merupakan set kedua dari tiga rangkaian produk KRDI AC yang pengerjaannya dilaksanakan oleh industri sarana perkeretaapian dalam negeri yakni PT INKA.
"Kita akan lihat respon dari masyarakat Lampung terhadap rangkaian KRDI terbaru ini, terutama tingkat okupansinya. Kalau baik maka akan memungkinkan untuk ditambah lagi jumlah rangkaiannya," ujar Tunjung.
KRDI AC Way Umpu ini terdiri dari empat kereta untuk satu rangkaiannya, dilengkapi fasilitas dua unit toilet setiap keretanya. Susunan tempat duduk yang ergonomis 2-2 dilengkapi AC untuk memberi kenyamanan selama perjalanan yang ditempuh empat jam. Kapasitas angkut maksimum 580 orang terdiri dari 272 orang duduk dan 308 penumpang berdiri.
Pada 2010 Ditjen Perkeretapian Kemenhub juga telah menyerahkan satu set KRDI non ac yang diberi nama Seminung untuk dioperasikan PT Kereta Api Indonesia untuk di lintas Tanjung Karang-Kota Bumi dan respon positif terlihat dari tingkat jumlah penumpang yang meningkat hingga 16 persen di 2011 dibanding tahun sebelumnya.
Gubernur Lampung, Sjachroedin ZP menyambut baik dukungan Kemenhub dalam meningkatkan moda transportasi di daerahnya khususnya kereta api mengingat kapasitas jalan yang sudah terlalu berat, maka diharapkan akan memberikan solusi di masa mendatang.
"Lima tahun lalu, kemacetan lalu lintas jalan 2-5km sekarang sudah mencapai 10-17 km yang memberikan kerugian ekonomi hingga Rp13,5m/hari," ungkap Sjachroedin.
Untuk itu pihaknya juga akan terus mengembangkan perkeretaapian, membangun double track dan menambah rute yang sudah eksis selama ini. Dengan perusahaan batu bara PT Bukit Asam juga akan membangun khusus angkutan barang batubara dari Muara Enim-Tarahan dan selanjutnya dikapalkan untuk pasokan batubara. (CHAN)