Biro Komunikasi dan Informasi Publik - Kamis, 25 November 2010

4352 x Dilihat

KOMISI V DPR EVALUASI MASALAH JADWAL PENERBANGAN GARUDA INDONESIA

(Jakarta, 25/11/10) Menyikapi kisruhnya jadwal penerbangan Garuda Indonesia beberapa waktu lalu, Komisi V DPR memanggil manajemen BUMN penerbangan itu untuk memberikan klarifikasi, Kamis (25/11). Para wakil rakyat yang tak ingin kinerja dan citra Garuda yang telah membaik saat ini tercoreng, meminta manajemen untuk segera menyelesaikan persoalan yang tengah dihadapinya.

Dalam agenda yang berlangsung selama hampir empat jam itu, Emirsyah Satar dan jajaran direksi Garuda dicecar sejumlah pertanyaan yang mayoritas menyayangkan terjadinya peristiwa yang disebut-sebut akibat dari kegagalan migrasi sistem tersebut.

Selain Emirsyah Satar dan jajaran direksi Garuda, Komisi V DPR juga menghadirkan regulator penerbangan yang dalam hal ini diwakili Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan M Ikhsan Tatang, didampingi Direktur Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara Yurlis Hasibuan. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Herry Bhakti yang semula dijadwalkan turut dalam rapat ini, berhalangan hadir karena tengah menjalankan tugas Kementerian, di luar negeri.

"Sungguh tidak masuk akal, jadwal penerbangan Garuda sebagai perusahaan besar dan terbaik saat ini bisa kacau hanya gara-gara satu kabel lepas atau rusak. Ini harus segera ditemukan dan diselesaikan akar permasalahannya," ungkap salah satu anggota dewan.

Komisi V DPR menilai bahwa kekacauan jadwal yang terjadi itu adalah akibat kesiapan manajemen yang lemah, terutama dalam hal penerapan teknologi informasi. Seharusnya Garuda memiliki back up system yang bisa mengantisipasi ketika ujicoba sistem baru yang dilakukannya itu terkendala masalah.

"Kompatibilitas semua sistem dan software yang baru terpasang. Apakah sebelumnya sudah ada audit tentang sistem IT di Garuda, patut dipertanyakan," imbuh anggota dewan lainnya.

Sebelumnya, kekacauan sistem menyebabkan seluruh jadwal penerbangan Garuda terganggu mulai 19 November 2010. Puncaknya terjadi tanggal 21 November saat banyak penerbangan yang dibatalkan di dalam dan luar negeri.

Sejumlah pembenahan pun dilakukan untuk memulihkan sistem. Kemungkinan jadwal penerbangan baru akan pulih pada Kamis, 25 November 2010 mendatang.

Penerapan sistem baru di Garuda ini menyebabkan seluruh jadwal penerbangan Garuda Indonesia terganggu. Banyak pihak kecewa tak terkecuali Menteri Perhubungan, Freddy Numberi.

"Saya pribadi kecewa. Saat peristiwa itu terjadi, saya sedang di Papua," kata Freddy di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu, (24/11).

Menurut Freddy, seharusnya jika terdapat perubahan sistem baru, dikomunikasikan lebih dulu kepada masyarakat. Jika belum siap, lebih baik ditunda.

"Perubaahan sistem ini, apa sudah dikomunikasikan dengan baik. (Agar) Masyarakat itu tahu. Atau jangan langsung diterapkan, diuji coba dulu," tambah Freddy.

Sementara pihak Garuda, menurut Emirsyah, ke depan akan menginput data secara real time dan otomatis dengan sistem yang lebih baik.

"Ke depan, kita akan input data dengan real time dan otomatis, tidak dengan orang lagi. Jadi persoalan seperti ini tidak terjadi lagi," katanya. (DIP)

Jajak Pendapat

Kementerian Perhubungan RI

Bagaimana proses pelayanan pengaduan di Kementerian Perhubungan?

Memuaskan Kurang Memuaskan Tidak Memuaskan
  MENU