56141 x Dilihat
Keselamatan Transportasi untuk Semua
Keselamatan Transportasi untuk Semua
Jakarta – Sosialisasi kampanye Keselamatan Transportasi Kementerian Perhubungan yang diunggah melalui kanal Youtube tersebut menayangkan video pendek tentang serangkaian kejadian kecelakaan transportasi untuk mengingatkan semua orang bahwa kecelakaan transportasi membawa duka dan juga menelan korban, baik jiwa maupun harta benda.
Program kampanye keselamatan transportasi dengan tagline #YukSelamatBersama yang dilakukan Rabu, 17 Maret lalu merupakan upaya Kementerian Perhubungan melakukan edukasi bertransportasi yang aman dan mengurangi angka kecelakaan yang disebabkan oleh kegiatan bertransportasi.
Kampanye keselamatan transportasi ini meliputi pencanangan logo, yang menggambarkan seorang dewasa dan anaknya yang saling berkolaborasi disertai dengan tagline #YukSelamatBersama. Diharapkan logo dan tagline ini dapat tersosialisasi kepada semua pelaku dan masyarakat transportasi sehingga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat bertransportasi yang sehat, aman dan nyaman, sehingga tercipta budaya bertransportasi yang aman dan menyelamatkan semua orang.
Perlu Komitmen & Kolaborasi Semua Masyarakat
Saat menjadi Keynote Speaker dalam acara peluncuran Kampanye Keselamatan Bertransportasi tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan keselamatan merupakan muara utama dalam penyelenggaraan transportasi yang dalam perwujudannya dipengaruhi banyak faktor seperti alam, sarana, prasarana, dan sumber daya manusia.
Untuk meningkatkan keselamatan dalam bertransportasi, Menhub menegaskan, diperlukan komitmen dan kolaborasi kuat antar pemangku kepentingan dalam menghadapi lonjakan mobilitas masyarakat yang diprediksi terjadi pada triwulan ke dua 2021, saat memasuki bulan Ramadhan 1442 H dan puncaknya diperkirakan terjadi pada pertengahan pada bulan Mei 2021.
Karena itu, Menhub mengajak masyarakat transportasi untuk bersama menyukseskan kampanye kolaborasi ini dengan ikut menyebarluaskan pesan-pesan keselamatan.
Viralkan Kampanye Keselamatan
Menhub berharap komunitas transportasi menggunakan profile picture akun aplikasi pesan singkat pribadi masing-masing dan memasang logo 'Yuk Selamat Bersama' di setiap kegiatan di wilayah kerjanya mulai hari ini sampai dengan tanggal 31 Mei 2021 mendatang agar tercipta peningkatakan keselamatan transportasi di semua lini kehidupan.
Menurut Menhub, peningkatan keselamatan transportasi di Indonesia turut berperan dalam mewujudkan transportasi Indonesia semakin maju. Menteri Budi juga berharap para pemangku kepentingan di sektor transportasi agar mengoptimalkan seluruh sumber daya, meningkatkan aksi-aksi keselamatan, dan mendorong lingkungannya meningkatkan keselamatan transportasi.
"Kepada seluruh jajaran Kemenhub, saya menginstruksikan untuk tetap konsisten mengedepankan keselamatan dalam setiap pelaksanaan tugas dan fungsi serta menjadi pelopor keselamatan transportasi," jelasnya.
Menhub Budi Karya juga mengingatkan semua pihak – masyarakat luas untuk ikut aktif membudayakan transportasi yang selamat, aman, nyaman, dan sehat. Sebab kesadaran untuk membudayakan keselamatan bertransportasi bertujuan untuk keselamatan bersama.
Menuju Budaya Transportasi yang Selamat
Sekretaris Jenderal Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Harya Dillon menilai, keselamatan transportasi harus dilaksanakan melalui 3 aspek utama, yakni engineering, education, dan enforcement.
Harya Dilon setuju memberikan apresiasi dengan upaya Kementerian Perhubungan melakukan edukasi dengan melakukan program Kampanye Keselamatan seperti yang dilakukan saat ini, tetapi ia juga berharap komponen engeneering juga harus mendapat perhatian. "Betul tentu harus ada komponen edukasi dari pelaku transportasi tetapi (keselamatan transportasi) juga harus dimulai dari engineering," ujarnya.
Dilon menggarisbawahi pentingnya jajaran Kementerian Perhubungan melakukan engineering transportasi dengan memasang atau membuat infrastruktur transportasi yang dapat memperkecil risiko kecelakaan, menguji kelaikan kendaraan yang beroperasional di masyarakat dengan ketat, melakukan edukasi dan sosialisasi budaya transportasi yang benar dengan mengikuti peraturan dan petunjuk berkendara serta melakukan enforcement, misalnya dengan melakukan rem chek secara regulardan berbagai bentuk enforcement lainnya yang menjadi wewenang kementerian perhubungan.
Sementara itu, Ketua Komite Keselamatan Transportasi Nasional (KNKT), Soerjanto Tjahyono menyoroti pentingnya kolaborasi masyarakat untuk menciptakan keselamatan bersama. Menurut Soerjanto, keselamatan memang mahal sehingga harus muncul kesadaran untuk memikirkan bersama-sama. Ia mencontohkan kecelakaan di jalan raya yang melibatkan angkutan umum khususnya bus pariwisata banyak dipengaruhi faktor kondisi kebugaran pengemudi. Hal ini sering kali dianggap sepele. Terbukti masih kurangnya perhatian perusahaan dan pengguna jasa transportasi memperhatikan hal itu. “Pengemudi itu membawa banyak nyawa maka harus beristirahat dengan baik. Selama ini masih saja ditemukan mereka hanya tidur di bagasi bus atau di dalam bus,” ungkap Soerjanto Tjahjono.
Ada beberapa solusi yang bisa dilakukan, lanjut Soerjanto. Pertama perusahaan travel atau pemilik bus mengenakan biaya tambahan pada penyewa yang digunakan untuk penginapan sopir.
Kedua menyerahkan kepada penyewa bus untuk menyiapkan kamar untuk istirahat sopir atau berkoordinasi dengan pihak hotel untuk menyediakan kamar atau ruangan khusus untuk sopir.
Dalam kesempatan tersebut Soerjanto menambahkan, penyebab kecelakaan bisa beragam, misalnya karena kondisi kendaraan yang kurang prima, namun perihal human error yang diakibatkan minimnya istirahat pengemudi, seharusnya bisa diminimalisir.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Djoko Sasono, yang juga menjadi salah satu panelis dalam acara peluncuran program Kampanye Keselamatan Transportasi mengingatkan semua masyarakat bahwa keselamatan adalah hal yang utama dan menekankan pentingnya selamat dalam bertransportasi.
Kementerian Perhubungan, lanjut Djoko, terus berupaya meningkatkan upaya keselamatan transportasi, salah satunya yang dilakukan adalah melakukan edukasi dan kampanye keselamatan transportasi yang dilakukan saat ini.
Sementara artis yang juga pegiat transportasi sepeda, Nirina Zubir memberikan catatan tentang pentingnya kesadaran transportasi yang benar dari diri sendiri. Hal-hal yang kecil saja misalnya, lanjut Nirina, bagaimana kita berlaku berlalulintas yang tertib saat mengendarai kendaraan bermotor. Bahkan saat ramai-ramai berombongan bersepeda. Harus ada etika dan aturan yang dikomunikasikan bersama, misalnya kalau mau berbelok, maka pesepeda dibagian paling depan harus memberi tanda mau berbelok, demikian juga jika mau berhenti, juga memberi aba-aba dan tanda mau berhenti. Jangan semuanya terjadi tiba-tiba sehingga rombongan pesepeda dibelakangnya saling bertubrukan dengan yang lain.
Nirina Zubir juga menceritakan pengalamannya, saat bersepeda santai sambil melakukan selfi kamera handphone di jalanan dan tiba-tiba ada pengendara sepeda motor yang berhenti tepat di depannya tanpa ia sadari yang membuat ia terjatuh. Sejak peristiwa itu, ia tidak pernah lagi mengendarai sepeda dengan berselfi. “Mungkin kami sudah berhati-hati, tetapi kalau orang lain tidak berhati-hati bisa juga membuat kita celaka,” cetus artis yang terkenal di film drama dan komedi ini.
Dalam budaya transportasi yang ada di tengah-tengah masyarakat, Nirina Zubir memberikan catatan tentang budaya bertransportasi yang masih belum baik di masyarakat, misalnya kebiasaan berkendara melawan arus dari lajur searah, berhenti mendadak, atau berbelok tanpa memberikan tanda atau menyalakan lampu tanda berbelok.
Pesan Penting Kampanye Bertransportasi
Seperti yang kembali didengungkan dalam video sosialisasi keselamatan transportasi oleh Kementerian Perhubungan, ada narasi-narasi pendek untuk kita renungkan, agar semua selamat, dan selamat bersama. Berikut petikannya :
Patuhi peraturan sekarang.
Untuk masa depan
Bukan untukmu
Tapi untuk kita semua
Keselamatan kita
Keselamatan bersama
Sebelum melakukan perjalanan
Tanyakan pada dirimu
Apakah komit dengan keselamatan? (IS/AS/HG/HT/JD)