2377 x Dilihat
Kereta Api Angkut 325,9 Juta Orang Selama 2015
JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, selama tahun 2015 moda transportasi kereta api (KA) di Indonesia mengangkut sebanyak 325,9 juta orang, meningkat 17,46 persen dibandingkan tahun 2014 sebanyak 277,2 juta orang.
Kepala BPS Suryamin di Jakarta, Senin (1/2) menjelaskan, kenaikan jumlah penumpang KA terjadi di wilayah Jawa Jabodetabek sebesar 23,52 persen dari 208,5 juta orang menjadi 257,5 juta orang dan wilayah Sumatera naik 8,56 persen dari 4,9 juta orang menjadi 5,3 juta orang. Sebaliknya wilayah Jawa non Jabodetabek turun 1,58 persen dari 4,9 juta orang menjadi 5,32 juta orang.
Sedangkan jumlah
penumpang yang diangkut KA selama bulan Desember 2015 sebanyak 29,8 juta orang,
naik 7,81 persen dibandingkan bulan November 2015 sebanyak 27,7 juta
orang.
Dari 29,8
juta orang penumpang KA di bulan Desember 2015 tersebut, sebagian besar
adalah penumpang Jabodetabek yang merupakan penumpang pelaju (commuter) yaitu
sebanyak 23,0 juta orang atau 77,09 persen dari seluruh penumpang KA.
Peningkatan jumlah penumpang KA di bulan Desember terjadi Jabodetabek sebesar
2,87 persen dari 22,4 juta orang pada bulan November 2015 menjadi
22,9 juta orang pada bulan Desember 2015, Wilayah Jawa non
Jabodetabek 29,28 persen dari 4,9 juta orang menjadi 6,3 juta
orang dan wilayah Sumatera 20,91 persen dari 416 ribu orang menjadi 503
ribu orang.
BPS juga mencatat, jumlah barang yang diangkut moda KA selama tahun 2015 sebanyak 32,034 juta ton, turun 4,26 persen dibandingkan tahun 2014 sebanyak 33,5 juta ton. Penurunan terjadi di wilayah Sumatera sebesar 1,16 persen dari 22,2 juta ton menjadi 21,96 juta ton dan Jawa non Jabodetabek 10,41 persen dari 11,2 juta ton menjadi 10,07 juta ton.
Sedangkan jumlah barang yang diangkut KA selama bulan Desember 2015 sebanyak 2,8 juta ton, naik 7,84 persen dibandingkan bulan November 2015 sebanyak 2,7 juta ton. Kenaikan terjadi di wilayah Sumatera sebesar 11,63 persen dari 1,7 juta ton menjadi 1,987 juta ton. Sebaliknya wilayah Jawa non Jabodetabek turun 8,92 persen dari 987 ribu juta ton menjadi 899 juta ton. (SNO)