5584 x Dilihat
KEMENHUB UPAYAKAN KURANGI DAMPAK KERUSAKAN DARI PEMBANGUNAN JALUR GANDA
(Bojonegoro, 21/1/2012) Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono berjanji akan mengurangi semaksimal mungkin terhadap dampak yang mungkin ditimbulkan dalam pembangunan jalur ganda Surabaya Pasarturi-Bojonegoro-Semarang Tawang.
‘’Semaksimal mungkin kita akan mengurangi kemungkinan timbulnya dampak-dampak negatif, seperti kerusakan sarana dan prasarana akibat pembangunan proyek ini,’’ kata Wamenhub saat bertemu dengan Bupati Bojonegoro Suyoto di stasiun Bojonegoro, Sabtu (21/1).
Wamenhub yang didampingi Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Tundjung Inderawan sengaja bertemu dengan Bupati Bojonegoro untuk melakukan koordinasi dan membahas kemungkinan-kemungkinan yang ditimbulkan seperti peluang maupun permasalahan.
Bupati Bojonegoro, Suyoto pada saat bertemu dengan Wamenhub mengatakan, Pemkab Bojonegoro pada prinsipnya mendukung percepatan pembangunan rel KA ganda. Sebab, keberadaan rel KA ganda tersebut sangat menunjang keberadaan industrialisasi migas di Bojonegoro. Apalagi di Bojonegoro ada kilang minyak yang dikerjakan oleh perusahaan Exxon.
Namun Suyoto juga meminta agar dampak pembangunan rel kereta api (KA) ganda di wilayahnya yang mengakibatkan mulai terganggunya jalan, saluran drainase, dan saluran irigasi segera ditangani dan diselesaikan.
Suyoto juga minta agar pemerintah pusat memikirkan kemungkinan efek negatif seperti kecelakaan, dimana dengan bertambahnya jalur, akan bertambah juga frekuensi kereta api yang lewat. Untuk itu pada perlintasan sebidang dapat dibuat pintu-pintu perlintasan terjaga.
‘’Jangan-jangan saking kencangnya kereta api yang lewat, anginnya membuat pengendara sepeda motor di jalan bergoyang yang kemudian jatuh dan kecelakaan. Ini juga harus di antisipasi sebelumnya,’’ ucap Suyoto.
Wamenhub menjelaskan, pihaknya akan memperhatikan apa yang menjadi ke khawatiran Bupati. ‘’Bahwa akan terjadi kerusakan jalan karena akan ada 886 truk yang akan beroperasi maupun puluhan alat berat sejak pagi hingga siang, itu bisa saja terjadi. Tapi kalau kecelakaan akibat kencangnya angin yang di timbulkan oleh kereta sepertinya kecil kemungkinannya,’’ kata Bambang tersenyum.
Guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan sepanjang pembangunan ini lah, Wamenhub secara langsung datang ke Bojonegoro untuk bertemu dengan Suyoto. ‘’Kita harus melakukan koordinasi dengan pemda setempat. Karena pembangunan akan dikerjakan mulai pukul 08.00wib sampai dengan 22.00 wib, dengan menggunakan alat berat,’’ tambahnya.
Sementara itu Tundjung menambahkan, mengantisipasi dampak sosial jalur ganda, akan dibangun pagar. Selain itu juga berencana menutup jalur penyeberangan yang ilegal, yang tidak ada palang pintu. Karena hal itu termasuk melanggar undang-undang No. 23 tahun 2007, Meskipun penyeberangan legal rencanaya juga akan membangun underpass, agar lebih menjaga keamanan.
Mengenai kemungkinan terjadinya kerusakan jalan, pemerintah sudah melakukan antisipasi, seperti menyiapkan dana untuk melakukan perbaikan yang diakibatkan kerusakan oleh truk dan alat-alat berat. ‘’Tapi yang diperbaiki hanya yang rusak-rusak saja, bukan seluruh jalan desa,’’ imbuhnya. (PR)