Biro Komunikasi dan Informasi Publik - Kamis, 22 September 2011

6901 x Dilihat

KEMENHUB SIAPKAN PROFESIONAL TRANSPORTASI DARAT

(Bekasi, 21/9/2011) Dalam rangka melakukan upaya pembenahan terhadap kerancuan yang kerap terjadi di sektor transportasi terutama di daerah-daerah, dibutuhkan tenaga profesional yang mampu mengatasinya. Untuk itu Kementrian Perhubungan menyiapkan profesional khususnya untuk transportasi darat yang kebanyakan posisi teknis tidak ditempati oleh professional di bidangnya.

Kepala Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD), Sugihardjo mengemukakan hingga saat ini masih terjadi kondisi penempatan yang kurang  tepat untuk menjalankan urusan teknis transportasi. Mereka para lulusan sekolah transportasi kebanyakan tidak ditempatkan pada posisi yang sesuai dengan pendidikan yang mereka tempuh.

Sebagai pelopor pendidikan transportasi darat di tanah air dan sukses menghasilkan insan-insan trampil di sektornya, STTD menurut Sugihardjo akan berupaya keras untuk terus memberikan kontribusi kepada pihak pemerintahan baik di daerah maupun di tingkat pusat.“Lulusan STTD 95persen mampu diserap pasar kerja dan 99% diantaranya menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS),” ujar Sugihardjo usai mewisuda 319 lulusannya di STTD, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (21/9).

Kendati begitu, diakui Sugihardjo, dari lulusan STTD yang tersebar di STTD Bekasi, Tegal, Palembang, dan Bali, baru 15 persen saja yang terserap sesuai bidangnya, sementara sisanya justru masih diisi oleh lulusan di luar bidang transportasi.

Namun, lanjut Sugihardjo, ironisnya, berdasarkan data dikatakan negeri ini masih kekurangan tenaga teknis, namun pada kenyataannya di lapangan, tenaga teknis yang tersedia justru tidak ditempatkan sesuai bidangnya.

“Oleh karena itu asas profesionalitas menjadi sangat penting jangan lagi mengedepankan ego sektoral,” imbuh Sugihardjo.
STTD yang berada dibawah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemenhub ini, ditambahkan Sugihardjo seiring dengan kebutuhan professional transportasi yang semakin tinggi, pihaknya tidak hanya mencetak ahli manajemen transportasi tapi juga mencetak ahli tehnik mesin dan perkeretaapian.

Sebagian lulusan perkeretaapian sudah berkecimpung di PT Kereta Api sebagai operator transportasi kereta api. Namun, hingga saat ini pendidikan di bidang transportasi  darat ini belum memiliki kompetensi internasional seperti yang sudah berlaku pada transportasi laut dan udara.

Seperti diketahui, STTD didirikan pada 8 September 1951 dengan nama Akademi Lalu Lintas (ALL) yang diresmikan Presiden Soekarno. Kemudian pada 5 Desember 1980 AAL dihidupkan lagi dengan nama BPL Ahli LLAJR. Sekolah ini kemudian dialihstatuskan menjadi STTD dengan mengintegrasikan program studi yang dilaksanakan BPL Transjaya (sekarang BPPTD Tegal), dan BPL LLASDP (sekarang BPPTD Palembang) melalui Keppres No. 41 Tahun 2000 tertanggal 10 Maret 2000 tentang Sekolah Transportasi Darat. (CHAN)
 

Jajak Pendapat

Kementerian Perhubungan RI

Bagaimana proses pelayanan pengaduan di Kementerian Perhubungan?

Memuaskan Kurang Memuaskan Tidak Memuaskan
  MENU