4375 x Dilihat
KEMENHUB GELAR ISTIGHOSAH UNTUK KORBAN KA PEMALANG DAN PURWOSARI
(Jakarta, 6/10/2010) Kementerian Perhubungan menggelar acara sholat ghaib, istighosah dan doa bersama bagi para korban kecelakaan kereta api di Pemalang dan Purwosari, Jawa Tengah, 2 Oktober 2010. Acara yang dipimpin empat Habib dari Jakarta ini digelar di Masjid Cut Nyak Dien, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (6/10).
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Tunjung Inderawan atas nama pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perhubungan, menjelaskan bahwa tujuan diadakannya acara ini tak hanya untuk mendoakan arwah para korban yang meninggal dalam tragedi Pemalang saat itu.
"Tetapi juga bagi seluruh korban moda transportasi. Ini kewajiban kita sebagai manusia untuk saling mendoakan saudara-saudara kita yang tetimpa musibah. Pada ksempatan ini kita sebagai manusia yang melaksanakan tugas kewajiban meminta ridho Allah SWT. Jika ada yg tidak diridhoi, kita harus koreksi diri dan meminta petunjuk dan pelindungan kepada Allah SWT dengan memanjatkan dzikir," jelas Tundjung.
Dia menjelaskan, menyolatkan dan menguburkan serta mendoakan menjadi salah satu kewajiban manusia bagi saudara sesama muslim, juga menjadi bagian dari empati sosial sesama umat manusia. "Berkumpul bersama ini juga merupakan salah satu bentuk silaturahmi," imbuhnya.
Acara yang dihadiri ratusan jemaah ini sendiri dari berbagai wilayah DKI Jakarta, dipimpin empat ulama ibu kota. Mereka antara lain Habib Ali al Muchdar, Habib Ahmad Alattas, Habib Ahmad Aydid, dan Habib Ahmad Al Muchdar.
Santunan
Terkait pemberian santunan bagi para korban, Tundjung mengatakan, saat ini sebagian besar korban terutama yang meninggal dunia telah mendapatkan santunan yang diserahkan kepada keluarga yang ditinggalkan.
Besar total jumlah santunan yang diberikan Rp 65 juta untuk masing-masing ko rban di luar biaya pemakaman. Rinciannya Rp 25 juta diberikan melalui Jasa Raharja, Rp 35 juta dari Jasindo dan Rp 5 juta dari PT Kereta Api Indonesia (KAI).
"Kemenhub sudha perintahkan PT KAI untuk beri santunan sesuai aturan yang berlaku. Statusnya saat ini, sebagian besar pemberian sudah dilaksanakan. Selanjutnya, kita akan lakukan semacam checking, untuk memastikan jangan sampai ada korban meninggal yang tidak dapat," lanjut Tundjung.
Sementara untuk korban yang mengalami luka berat dan ringan, jelasnya, telah dirujuk ke rumah sakit-rumah sakit yang direkomendasdikan keluarga untuk mendapatkan perawatan hingga sembuh. "Seluruh biaya pengobatan hingga para korban sembuh total akan ditanggung PT KAI," ujarnya.
Kemudian untuk menyikapi kecelakaan tersendiri, lanjut dia, akan dilakukan evaluasi menyeluruh untuk perbaikan sistem perkeretaapian, baik teknis maupun manajerial. "Kita akan lakukan evaluasi dengan hati yang bersih dan tulus untuk kepentingan bangsa dan masyarakat ke depan. Jangan ada sakwa sangka dan tujuan lain selain untuk memperbaiki apa yang perlu diperbaiki demi peningkatan pelayanan, terutama dari saisi keselamatan," pungkasnya. (DIP)