5082 x Dilihat
KEMENHUB AKAN EVALUASI TOTAL SISTEM PERKERETAPIAN
(Jakarta, 2/10/2010) Terkait kasus dua kecelakaan kereta api di dua lokasi di Jawa Tengah sekaligus, Sabtu (2/10) dinihari, Menteri Perhubungan Freddy Numberi menegaskan pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh sistem perkeretaapian di perlintasan itu.
Kebijakan tersebut, menurut Menhub Freddy, merupakan bagian dari investigasi untuk mencari penyebab pasti kecelakaan guna merekomendasikan antisipasi agar peristiwa serupa tidak terulang.
"Selain itu, kita juga akan memeriksa faktor lain, misalnya masinisnya kita evaluasi apakah akibat mengantuk, kelelahan, atau lainnya. Sekarang, yang terpenting kita tangani dulu korbannya," ujar Menhub saat hendak mendatangi lokasi kejadian kecelakaan di Stasiun Petarukan, Pemalang.
Saat ini, penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) yang bekerja sama dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) selaku pihak yang paling berwenang menyelidiki peristiwa kecelakaan ini sebagaimana ditegaskan UU Perkeretaapian No. 23/2007, masih mengumpulkan bukti dan fakta di lapangan.
Juru Bicara KNKT JA Barata yang turut mendampingi Menhub Freddy di lokasi kejadian menyatakan, institusinya telah menurunkan dua tim untuk menyelidiki peristiwa kecelakaan kereta api tersebut.
Tim pertama yang dipimpin langsung Ketua KNKT Tatang Kurniadi, papar Barata, mengutus investigator Koensabdono, Kartomo, Sutjahjono, Edi Sasongko, Mumuh, Wahyudijantho, dan Marjono.
"Sementara investigator KNKT yang bertugas ke Purwosari adalah Purwanto, Whosep Muktamar dan Budiharjo," jelas Barata.
Menhub menambahkan, hingga saat ini belum ada kesimpulan pasti yang dapat digunakan untuk menentukan apa penyebab pasti tragedi yang menewaskan puluhan korban jiwa tersebut. "Penyelidikan masih dilakukan. Kita tunggu saja," ujar Menhub.
Pantauan di lapangan hingga Sabtu sore, proses evakuasi di lapangan hampir dapat dipastikan selesai dilakukan. Kendati demikian, penelusuran tetap dilakukan untuk mengantisipasi masih adanya korban yang belum ditemukan akibat terhimpit badan kereta yang hancur dan terguling.
"Terakhir, sekitar pukul empat, tersisa satu korban meninggal yang masih berusaha dikeluarkan dari himpitan badan kereta yang hancur. Jadi total korban meninggal termasuk yang itu sebanyak 36 orang. Sementara yang luka berat di rumah sakit 26 orang. Saat ini kami dan rombongan Menhub dalam perjalanan bertolak dari Pemalang menuju Semarang," papar Barata. (DIP)