9364 x Dilihat
KEMACETAN DI BALI SUDAH PERLU PERHATIAN SERIUS
(Sanur/Bali, 20/10/10) Kemacetan lalu lintas jalan di Bali sudah perlu mendapatkan perhatian serius. Tingginya penggunaan kendaraan pribadi telah menimbulkan dampak meluasnya jalan-jalan yang berpotensi terjadi kemacetan. Wilayah yang saat ini rawan kemacetan terutama adalah Bali Selatan yang meliputi Kota Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan (SARBAGITA). Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali (Kadishubinfokom) I Made Santhe SE, MSi pada acara pembukaan Rakornis Perhubungan Darat di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur Selasa petang 19/10.
Mewakili Gubernur Bali sekaligus membacakan sambutan tertulisnya, I Made Santhe menjelaskan, bahwa rata-rata korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas jalan di Bali pada tahun 2008 mencapai 1,4 jiwa per hari. Kecelakaan menurut Santhe penyebabnya didominasi oleh faktor manusia yang mencapai 67 %. Oleh karena itu pihaknya berharap penyelenggaraan Rakornis Perhubungan Darat di Bali mampu memberikan peluang untuk lebih intens berkoordinasi terkait dengan pembangunan dan penanganan permasalahan transportasi darat di Provinsi Bali. “Rakornis seperti ini sangat tepat sebagai momentum mencari solusi terhadap permasalahan tersebut menuju transportasi zero accident yang menjadi harapan kita bersama,” kata Santhe
Santhe juga menjelaskan bahwa Gubernur Bali telah mendapatkan arahan dari Presiden untuk melakukan langkah antisipasi terkait permasalahan kelancaran lalu lintas sehubungan dengan rencana Bali menjadi tuan rumah KTT ASEAN SUMMIT 2011, Konferensi World Culture Forum 2012 dan Konferensi APEC 2013. Permasalahan kelancaran lalu lintas jalan ini terutama melingkupi jalan protokol by pass Nusa Dua-Denpasar-Ubud yang akan dilalui para delegasi. Menindaklanjuti arahan Presiden tersebut Santhe menegaskan pihaknya telah menyusun program strategis yang telah diusulkan pembiayaannya melalui APBD 2010, diantaranya adalah pengembangan area traffic control system pada ruas by pass Nusa Dua-Denpasar, pengembangan angkutan umum massa di wilayah Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan yang dikenal sebagai Trans Sarbagita serta program penanganan daerah rawan kecelakaan. “Program-program tersebut tlah dikomunikasikan intens dengan Kementerian Perhubungan dan kami berharap dapat terealisasi sesuai rencana,” kata Santhe. (BRD)