(Jakarta, 5/3/2014)   Kegiatan pelayanan kapal dan dokumen pengurusan kedatangan dan keluar kapal di pelabuhan Tanjung Priok, berjalan normal, terkait adanya ledakan pada gudang amunisi milik TNI AL di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, yang berlangsung Rubu ini sekitar pukul 10.30 Wib.
 
Menurut Kepala Kantor Kesyahbandaran Pelabuhan Tanjung Priok, Capt. Arifin Soenardjo, ledakan yang terjadi di dalam kawasan Pondok Dayung, jauh dari lokasi dermaga kapal cargo dan penumpang, sehingga kegiatan layanan kapal maupun bongkar muat tetap berlangsung.
 
“Sampai siang ini kegiatan layanan di pelabuhan tetap berjalan normal, namun  jalur untuk evakuasi korban ledakan diamankan agar kegiatan membawa korban ke rumah sakit berjalan lancar,” ungkap Capt. Arifin Soenarjo via telepon seluler Rabu (5/3).
 
Jalur yang diamankan  yakni jalur pelabuhan pintu keluar masuk atau gate III dan pintu IV (Pos 8), agar mobil ambulance bisa membawa korban ke RUS PMC dan Sukmul.
 
Sebuah ledakan terjadi di  kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, pada hari sekitar Rabu pukul 10.30 WIB di Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.  Suara ledakan tersebut terdengar hingga radius sekitar 4 kilometer.
 
Korban ledakan  dibawa RS Port Medical Center (PMC) Jl. Enggano, Tanjung Priok.  Selain itu juga korban lainnya  dilarikan ke RS Suknmul, JL. Tenggiri, Tanjung Priok.
 
Belum ada sumber resmi mengani kejadian itu, namun sejumlah orang yang berada di RS PMC menyatakan, ledakan berasal ari kawasan Pondok Dayung yang berada di dalam Pelabuhan Tanjung Priok.
 
Korban yang dilarikan ke RS PMC sampai pukul 12.20 Wib sebanyak 39  orang dari luka ringan dan berat. Diantaranya 8 orang sudah dilarikan ke RS Mintoharjo untuk penanganan lebih lanjut. Sementara itu dari RS Sukmul korban yang dirawat darurat sebanyak 19 orang.
 
Pondok Dayung adalah kawasan di dalam pelabuhan Tanjung Priok, tetapi tidak satu daratan, melainkan pulau kecil yang terpisah dengan daratan Pelabuhan Tanjung Priok, tetapi jaraknya berdekatan sekitar 1,5 km. (AB)