Biro Komunikasi dan Informasi Publik - Kamis, 13 Maret 2014

2819 x Dilihat

KEBUTUHAN ANGKUTAN KERETA API DI JAWA TENGAH SUDAH MENCUKUPI

(Semarang, 13/3/2014) Direktur Lalulintas dan Angkutan Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hanggoro Budi Wiryawan mengungkapkan seiring kelahiran 2 kereta baru di Jateng yaitu kereta Kalijaga dan kereta Kamandaka, maka secara umum kebutuhan angkutan kereta api di Jawa Tengah sudah mencukupi.
KA Kamandaka yang melayani relasi Purwokerto-Semarang Tawang dan KA Kalijaga yang melayani relasi Purwosari-Solo- Semarang Poncol.

“Diluar kedua kereta api tersebut sudah ada KA Kaligung, KA Prameks, dan KA Sriwedari. Yang perlu ditekankan saat ini,adalah meningkatkan kinerja keseluruh an kereta api yang beroperasi di Jawa Tengah saat ini," paparnya di Semarang Kamis (13/3).

Ia menunjuk okupansi KA Kalijaga, Semarang-Solo, merupakan dua kereta yang okupansinya masih rendah. Padahal, dengan kemacetan yang cukup tinggi, sebetulnya trayek nyacukup menjanjikan.

KA Kalijaga ini memiliki waktu tempuh sekitar 2,5 jam, dimana waktu ini hampir sama dengan waktu tempuh dengan moda darat lainnya seperti bis dan lain-lain.

"Demikian pula tarifnya, hanya saja hingga saat ini, tingkat keterisian kursi masih rendah di bawah 20 persen, ini yang perlu ditingkatkan," jelasnya.

Sedangkan beberapa  kereta lainnya seperti KA Sriwedari, KA Prameks apalagi KA Kaligung tidak ada hingga saat ini tidak ada masalah.

"KA Sriwedari lumayan bagus, bahkan yang lebih mengagetkan lagi adalah performa KA Kamandaka Semarang-Purwokerto yang okupansinya mencapai 70 persen,"papar Hanggoro.

Menurut dia, tingginya okupansi KA Kamandaka disebabkan jarak tempuh KA tersebut jauh lebih cepat bila dibandingkan naik bis atau kendaraan pribadi.

Bandingkan saja, bila naik bis, Purwokerto- Semarang bisa ditempuh 7-8 jam itu pun dengan catatan tidak ada peristiwa besar di jalur atau di trayek yang dilalui.

"Naik kereta api paling lambat hanya 2,5 jam, jadi wajar kalau terjadi mutasi atau alih moda dari penumpang bis ke ke kereta api,"jelasnya.

Situasi ini ditambah dengan tarif KA Kamandaka yang hampir sama dengan harga tiket Bis jurusan Semarang-Purwokerto sekitar Rp 40.000,-an.

"Naik KA Kamandaka Rp 50.000,2,5 jam, sementara naik bis Rp 40.000, bisa 7 bahkan 8 jam,"jelasnya lagi.

Tentang kinerja KA kalijaga, Hanggoro mengharapkan agar PT KAI bisa mempercepat waktu tempuh, dari semula 2,5 jam jadi paling lambat 2 jam.

"Kalau dari Solo berangkat jam setengah 6, tiba di Semarang, pukul 07:15 WIB, kan penumpang yang bekerja di kantor,masih ngejar, tapi kalau datangnya di Semarang pukul 07:50 WIB, kesiangan," tutur dia.

Untuk itu, selaku regulator, Ditjen Perkeretaapian Kemenhub akan mengajak PT KAI untuk mendiskusikan hal ini, agar kinerja kereta api di Jateng semakin baik." Kita harus persiapkan dengan baik, kereta-nya, pelayanannya,dan waktu tempuhnya harus diupayakan lebih cepat dari sekarang,"paparnya.

 Walau demikian, sambung Hanggoro, pihaknya cukup gembira dengan semakin meningkatnya angkutan perkeretaapian di Jateng." Sekarang kita mulai  fokus ke Jawa Timur,"ungkapnya.(BN)

Jajak Pendapat

Kementerian Perhubungan RI

Bagaimana proses pelayanan pengaduan di Kementerian Perhubungan?

Memuaskan Kurang Memuaskan Tidak Memuaskan
  MENU