Biro Komunikasi dan Informasi Publik - Senin, 02 Mei 2011

4715 x Dilihat

KAPAL TERBALIK DI PELABUHAN TANJUNG PRIOK TIDAK MENCEMARI LINGKUNGAN

(Jakarta, 1/5/2011) Kapal  MV Burung Laut 102, yang bermuatan bahan bangunan seperti besi konstruksi dan genset terbalik di dermaga 002 Nusantara, Pelabuhan Tanjung Priok, Minggu pukul 06:30. Peristiwa itu diyakini tidak mencemari lingkungan perairan kolam pelabuhan.

“Karena setelah kejadian, telah dilakukan pemasangan oil bom semacam atau alat pencegah pencemaran yang berasal dari benda air,” demikian diungkapkan Kepala Syahbandar Pelabuhan Tanjung Priok, Susetyo W. Hadi, yang berada di lokasi kejadian pada minggu pagi (1/5), di sela-sela mengawasi jalannya aksi buruh yang sedang memperingati hari buruh sedunia di luar kawasan pelabuhan Tanjung Priok.

Lebih jauh Susetyo menyatakan,  kapal yang terbalik sudah mempunyai muatan, namun demikian proses terbaliknya kapal masih dalam pengusutan dari awak kapal.

“Yang penting saat ini bagaimana agar kapal tidak menimbukan pencemaran. Dan kita telah berhasil mengatasinya dengan pemasangan alat pencegah pencemaran,” ungkap Susetyo.

Selain Susetyo, minggu pagi itu di kawasan gudang dermaga 002 juga datang Kepala Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Ditjen Hubla, Yudustar dan Kepala Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok, Sahat.

Dari keterangan yang dikumpulkan  tim redaksi www.dephub.go.id di lokasi, menyebutkan bahwa pada malam sabtu, kapal tengah melakukan kegiatan pemutan barang-barang besi campuran yang terdiri dari besi konstruksi dan genset. Baru beberapa jenis muatan tersebut dinaikkan di kapal terjadi ketidak seimbangan, akhirnya barang-barang yang sudah disusun di kapal sebagian diturunkan kembali.

Namun hal itu tidak mengurangi kemiringan, bahkan kapal yang berbobot 555 Gros Ton dengan panjang 50 meter dan lebar 29 meter ini semakin miring hingga akhirnya terbalik pada minggu pagi pukul 06:30.

Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Hanya saja, masih ada sebagian besar barang-barang di dalam kapal yang ikut tercebur ke laut. Sedangkan sebagian kecil yang bisa diselamatkan menggunakan alat berat. Rencananya kapal tersebut akan menuju Makassar dan Banjarmasin.


Untuk membantu mencegah pencemaran air,telah didatangkan kapal dari Pangkalan Penjaga Laut dan Pantai (PLP) Tanjung Priok, yakni KN 348, Sea Reader SAR.

“Kegiatan mengatasi pencemaran sudah berhasil diakukan, pada minggu jam 10.00, dengan oil bom, ” ungkap petugas KPLP Tanjung Priok.


Selanjutnya untuk menindaklanjuti pristiwa kapal terbalik itu, pengawasan terus di lakukan Syahbandar Pelabuhan Tanjung Priok. (AB)

Jajak Pendapat

Kementerian Perhubungan RI

Bagaimana proses pelayanan pengaduan di Kementerian Perhubungan?

Memuaskan Kurang Memuaskan Tidak Memuaskan
  MENU